Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia | Sejarah Kelas 11



Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia



Hai RG Squad, kalian tahu

nggak

kalau pendudukan Jepang di Indonesia itu berdampak besar

lho

terhadap kehidupan bangsa kita ini.

Yaa

semua itu bermula sejak jatuhnya Tarakan kepada Jepang, untuk waktu tepatnya itu pada tanggal 11 Januari 1942 sampai 15 Agustus 1945. Pada saat itu Jepang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, bahkan juga para penduduknya. Kejam banget ‘

kan

?

Enggak

cuma itu, ternyata dampak pendudukan Jepang di Indonesia juga berdampak pada aspek lainnya. Apa saja ya? Simak terus artikel ini ya!






a. Kehidupan Ekonomi Zaman Jepang



Perlu kalian ketahui, sejak lama bala tentara Jepang memang sudah mengincar Indonesia. Ada dua faktor yang membuat Jepang tertarik dengan Indonesia, yaitu karena melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusianya.




Nah,

kalian tahu nggak sih kalau dulu itu, perekonomian Indonesia bercorak ekonomi perang, tepatnya pada masa pendudukan Jepang.

Ciri-ciri ekonomi bercorak perang itu ketika adanya pengaturan, pembatasan, dan penguasaan faktor-faktor produksi oleh pemerintah militer.



Seluruh kegiatan ekonomi dan pembangunan kemudian diambil alih oleh pemerintah pendudukan Jepang. Dengan mengeluarkan

Undang-undang No. 22 Tahun 1942

, pemerintah pendudukan Jepang menyatakan bahwa pemerintah militer (Gunseikan) langsung mengawasi perkebunan, sedangkan perkebunan-perkebunan yang tidak ada kaitannya dengan perang, ditutup. Namun sebaliknya, untuk perkebunan gula, jarak, karet, teh, dan kina terus diberdayakan untuk perang. Hal itu dikarenakan komoditas ini sangat mendukung Jepang dalam menyiapkan akomodasinya dalam berperang.



Mata uang indonesia



Uang terbitan pemerintah Jepang (Sumber: kompasiana.com)



Kemudian

pada bidang perbankan, Jepang mendirikan bank-bank setelah melikuidasi bank-bank peninggalan Belanda

. Adapun bank-bank yang didirikan yaitu

Mitsui Ginko, Taiwan Ginko, Yokohama Ginko, dan Kana Ginko.


Nah,

Jepang sendiri pernah mengalami defisit

lho

Squad, semua itu akibat pembangunan bidang militer. Demi “Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”, perekonomian penduduk harus dikorbankan hingga lumpuh. Cara yang dilakukan termasuk kejam

lho

, Squad. Bayangin

aja

ya, pada saat itu penduduk dipaksa menyerahkan tenaganya serta hasil bumi mereka. Akibat hal itu, penduduk mulai kekurangan gizi, kesengsaraan mulai merajalela di berbagai daerah, kesehatan jauh menurun, dan mayoritas penduduk mengalami penderitaan.



Baca juga:
Cek, 9 Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Nusantara!



b. Kehidupan Sosial Zaman Jepang



Jepang yang pada waktu itu sedang terlibat dalam perang dunia ke-2, kemudian mererapkan beberapa kebijakan dalam rangka kepentingan perangnya. Pertama,

Jepang melarang seluruh kebudayaan Barat masuk ke dalam wilayah Indonesia

. Kedua,

Jepang menginginkan bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa resmi dalam pengantar pendidikan

, tentunya untuk menggantikan bahasa Belanda. Ketiga, s

istem pendidikan berdasarkan kelas sosial yang merupakan warisan penjajahan Belanda, harus dihapus

.




seputar dampak pendudukan jepang



Sistem pendidikan sewaktu penjajahan Jepang berbeda

lho

dengan yang sekarang kita rasakan. Dahulu itu pendidikannya bercirikan militerisme, kalian tahu seperti apakah itu? Jadi, setiap pagi seluruh siswa diwajibkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo), kemudian juga mengibarkan bendera kebangsaan Jepang (Hinomaru) dan harus menghormat Kaisar Jepang (Seikirei).



sekolah di zaman jepang.jpg



Sistem pendidikan di zaman Jepang (Sumber: tirto.id)



Selain harus melakukan rutinitas upacara seperti itu, siswa-siswi zaman penjajahan Jepang juga harus melakukan Dai Toa, yaitu sumpah setia pada cita-cita Asia Raya dan wajib melakukan senam Jepang (Taiso). Kemudian mereka harus latihan fisik kemiliteran.



Sekolah pendudukan zaman jepang



Itu dia Squad dampak-dampak yang dialami bangsa Indonesia saat masa pendudukan Jepang. Selain itu, para pemuda dan orang tua pada waktu itu diwajibkan menjadi romusha untuk mengerjakan proyek Jepang atau medan perang. Ribuan romusha dikerahkan dari Pulau Jawa ke luar Jawa, bahkan ke luar wilayah Indonesia. Ribuan romusha dari berbagai daerah di Indonesia dikirim ke berbagai medan perang. Akibatnya banyak dari rakyat Indonesia yang gugur. Kejam banget ya, Squad.




Nah

kalau kalian mau tahu lebih banyak lagi, kalian bisa berdiskusi bersama tutor yang berpengalaman melalui
Ruangguru Privat
.




Referensi:



Sardiman AM, Lestariningsih AD. (2017) Sejarah Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.




Sumber foto:



Foto ‘Uang Terbitan Pemerintahan Jepang’ [Daring] Tautan: https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/585ca0326823bdac11d9bd07/uniknya-rupiah-pada-masa-pendudukan-jepang-di-indonesia?page=all



Foto ‘Sistem Pendidikan Zaman Jepang’ [Daring] Tautan: https://tirto.id/bersekolah-di-zaman-nippon-bLTP



LihatTutupKomentar