Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia | Sejarah Kelas 11



detik detik kemerdekaan indonesia





Artikel Sejarah Indonesia kelas 11 ini membahas mengenai serangkaian peristiwa yang terjadi menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia.









Apa kamu tahu kalau Indonesia pernah dijajah oleh Belanda,
Jepang
, dan Inggris? Setelah melalui masa penjajahan yang cukup panjang, di tahun 1945, Indonesia mulai menyiapkan kemerdekaannya. Kamu tahu

nggak gimana

kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Yuk

, ikuti kisah detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia di artikel ini!



Persiapan Kemerdekaan



Kalau kamu mau sukses melaksanakan satu acara, pastinya butuh persiapan yang matang, kan. Sama juga dengan kemerdekaan Indonesia. Persiapannya sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret 1945. Pada saat itu,
dibentuk BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada
29 April 1945 dan
diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat.



bpupki



Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk menentukan rumusan dasar negara. Pada kesempatan itu, Soepomo, Mohammad Yamin, dan Soekarno, masing-masing mengajukan konsep yang telah mereka buat. Pada 1 Juni 1945, terpilihlah rumusan dasar negara yang diajukan oleh Soekarno, yang kelak kita kenal
sebagai Pancasila.
Itulah mengapa tiap 1 Juni, kita peringati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.



Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil beranggotakan sembilan orang yang disebut dengan
Panitia Sembilan
.
Panitia sembilan bertugas untuk mematangkan rumusan dasar negara
. Panitia ini kemudian menghasilkan Piagam Jakarta (

Jakarta Charter

). Pada piagam ini, termuat rumusan dasar negara yang setelah beberapa perubahan menjadi Pancasila, seperti yang kita kenal hari ini. Adapun sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 dan menghasilkan rumusan Undang-Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (

preambule

).



rumusan piagam jakarta



Pada
7 Agustus 1945
, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus 1945,
dibentuklah
PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia ini
diketuai oleh Soekarno
dan beranggotakan 21 orang. Tugas PPKI adalah untuk melanjutkan tugas-tugas organisasi sebelumnya, yaitu BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.



ppki



Berita Kekalahan Jepang



Di penghujung Perang Dunia II, terjadi suatu peristiwa yang sangat memukul Jepang. Salah satunya adalah
peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki
pada 6 dan 9 Agustus 1945
. Peristiwa tersebut
mendorong Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
15 Agustus 1945
. Berita tentang kekalahan Jepang menyebar dengan cepat lewat radio dan didengar oleh tokoh-tokoh muda Indonesia. Bersama dengan Moh. Hatta, golongan muda ini mengadakan rapat di Pegangsaan Timur.



Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasilnya, mereka mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan saat itu juga, atau paling lambat pada 16 Agustus 1945. Hasil rapat ini disampaikan oleh Wikana dan Darwis
kepada Soekarno, namun terjadi perbedaan pendapat.



Soekarno menolak permintaan tersebut karena masih menunggu keputusan dari pihak Jepang. Selain itu, Soekarno juga tidak bisa memutuskannya sendiri. Ia harus berunding dengan tokoh golongan tua lainnya. Golongan tua merupakan orang-orang yang kooperatif kepada Jepang. Mereka tidak ingin terlalu buru-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan karena Jepang sebenarnya telah berjanji untuk memerdekakan Indonesia pada 27 Agustus 1945. Golongan tua tidak ingin ada pertumpahan darah kembali.



Sementara itu, golongan muda menganggap Indonesia sudah cukup kuat untuk menyatakan kemerdekaannya. Setelah beberapa rapat dilakukan, dan golongan tua tetap memutuskan untuk menunda proklamasi, akhirnya golongan muda mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.




Baca juga:
7 Strategi Perlawanan Indonesia terhadap Belanda Sampai Awal Abad 20



Peristiwa Rengasdengklok



Karena
Soekarno dan Moh. Hatta meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta pun diamankan ke Rengasdengklok
, Jawa Barat oleh para pemuda. Mereka dijemput pada
16 Agustus 1945 pu
kul 4.30 WIB oleh rombongan golongan muda. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Chuo Sangi In.



Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Soekarno dan Moh. Hatta pun diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya Soebardjo berjanji dengan jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta dibawa kembali ke Jakarta.



rumah djiaw kie siong



Perumusan Naskah Proklamasi



Dari Rengasdengklok, rombongan tiba kembali di Jakarta pukul 23.30 WIB. Mereka memutuskan untuk istirahat sebentar di rumah masing-masing. Sebelum merumuskan naskah proklamasi,
Soekarno dan Moh. Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimura
untuk menanyakan sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan.



Sayangnya, tidak ada kesepakatan dalam pertemuan tersebut karena Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, sehingga mereka tidak dibolehkan untuk mengubah keadaan politik di Indonesia sampai kedatangan Sekutu. Akhirnya, Soekarno dan Moh. Hatta memutuskan untuk melanjutkan pembuatan naskah proklamasi.



Setelah itu,
Soekarno dan Moh. Hatta pergi ke rumah
Laksamana Tadashi Maeda
bersama Ahmad Soebardjo. Walaupun orang Jepang, laksamana ini memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Indonesia dan beliau memberi jaminan keselamatan.



Baca juga:
Mengenal Tokoh-Tokoh Nasional dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



Kata “Proklamasi” adalah sumbangan pemikiran Soekarno, kalimat pertama adalah sumbangan pemikiran Ahmad Soebardjo, dan kalimat terakhir merupakan sumbangan pemikiran Hatta. Teks itu kemudian diberi saran dan sedikit perubahan oleh Sukarni, lalu diketik oleh Sayuti Melik. Terakhir, Sukarni memberi usulan bahwa naskah ini sebaiknya
ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada pukul 04.30 WIB konsep naskah proklamasi selesai disusun.



Buat kamu yang tinggal di Jakarta, mungkin kamu pernah melewati lapangan Monumen Nasional (Monas), kan? Semula, pembacaan teks Proklamasi akan dilaksanakan di lapangan tersebut. Dulu, namanya adalah
Lapangan Ikada
. Namun, Soekarno merasa jika diadakan di tempat yang luas dan ramai, hal itu dapat menimbulkan bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Kemudian, ia mengusulkan untuk menyelenggarakan proklamasi di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.



sayuti melik



Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



Detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia semakin dekat. Setelah disepakati, proklamasi akan dibacakan pada pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno. Sementara itu, Moh. Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor pers,
B.M. Diah untuk memperbanyak naskah teks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.



Baca Juga:
Bung Hatta, Pendiri Bangsa yang Lebih dari Bapak Koperasi Indonesia



Pagi harinya, rumah Soekarno sudah dipadati oleh banyak orang. Shodanco Latief Hendraningrat menugaskan anak buahnya untuk berjaga-jaga di sekitar rumah Soekarno. Ia menunggu kedatangan Moh. Hatta untuk membacakan naskah tersebut. Setelah Bung Hatta datang, upacara dimulai.



Pada awalnya, S.K. Trimurti diminta untuk mengibarkan bendera, namun ia menolak. Menurutnya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Akhirnya, ditunjuklah
Shodanco Latief Hendraningrat
, seorang prajurit PETA, dibantu oleh
S. Suhud
. Sementara itu,
bendera merah putih dijahit oleh Fatmawati
, istri Soekarno. Upacara berlangsung syahdu dan para hadirin spontan menyanyikan Ind
onesia Raya ketika bendera dikibarkan.



pengibaran bendera merah putih pertama kali




Suasana pengibaran bendera merah putih untuk pertama kalinya (sumber: id.wikipedia.org).



Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



Berita proklamasi
disebarluaskan melalui siaran radio dari kantor berita Domei
. Mendengar berita ini, pihak Jepang melarang penyiaran berita proklamasi itu. Kemudian, pada 20 Agustus 1945, alat pemancar di Domei diputus dan disegel, sehingga pegawainya dilarang masuk. Tanpa kehilangan akal, para pemuda kemudian membuat alat pemancar baru yang mereka ambil dari alat-alat pemancar dari kantor berita Domei.



Alat pemancar ini dibawa ke Menteng dan berita tersebut segera disiarkan ke seluruh Indonesia. Selain dari radio, penyebaran berita proklamasi dilakukan lewat pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian Jawa pada 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.



Wah

,

untung para pemuda tidak kehabisan akal, ya

.

Selain itu, para tokoh PPKI yang berasal dari luar Jakarta juga diminta untuk kembali ke daerah mereka masing-masing untuk menyebarluaskan berita proklamasi, seperti Teuku Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Bali, dan A.A. Hamidan dari Kalimantan.



Itu dia peristiwa detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penuh perjuangan tentunya, ya

.

Kita harus bersyukur karena kerja keras para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa tersebut, kita bisa hidup tenang kini. Kalau kamu mau belajar lebih dalam lagi tentang sejarah proklamasi RI, kamu bisa berlangganan
ruangbelajar

, lho

!






Referensi:



AM, Sardiman. (2017). Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.



Tengku Irfan. (2018). 15 Agustus 1945: Golongan Muda Berhadapan dengan Golongan Tua [Daring]. Tautan: https://himmahonline.id/berita/15-agustus-1945-golongan-muda-berhadapan-dengan-golongan-tua/ (Diakses pada 16 Agustus 2021).



Hendri F. Isnaeni. (2016). Sayuti Melik Merubah Beberapa Kata dalam Naskah Proklamasi [Daring]. Tautan: https://historia.id/politik/articles/sayuti-melik-mengubah-beberapa-kata-dalam-naskah-proklamasi-PNRnW/page/1 (Diakses pada: 16 Agustus 2021).



Proklamasi Kemerdekaan Indonesia [Daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia (Diakses pada 16 Agustus 2021).




Sumber gambar:



Foto ‘Rumah Djiaw Kie Siong’ [Daring]. Tautan: https://www.hops.id/rumah-penculikan-rengasdengklok-ternyata-milik-keluarga-tionghoa/ (Diakses pada 16 Agustus 2021).



Foto ‘Pengibaran Bendera Indonesia Pertama Kali’ [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b7/Indonesia_flag_raising_witnesses_17_August_1945.jpg (Diakses pada 16 Agustus 2021).



Foto ‘Soekarno’ [Daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno (Diakses pada 16 Agustus 2021).



Foto ‘Radjiman Wedyodiningrat’ [Daring]. Tautan: https://muskitnas.net/ (Diakses pada 16 Agustus 2021).





Artikel terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2022.




LihatTutupKomentar