Yuk, kita pahami bersama mengenai
pengertian paragraf
, ciri-ciri, jenis, unsur, syarat, dan contohnya di
artikel Bahasa Indonesia kelas 12
ini.
—
Dalam Bahasa Indonesia, kita tidak bisa terlepas dari
materi tentang paragraf
. Saat kamu belajar topik karya sastra, esai, artikel, atau topik-topik lain yang berkaitan tentang teks, itu semua berhubungan dengan paragraf. Tapi, apakah kamu tahu,
apa yang dimaksud dengan paragraf
itu? Unsur-unsur apa saja ya yang harus ada dalam paragraf, agar menjadi satu kesatuan yang sempurna? Yuk, kita bahas bersama-sama di artikel ini!
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah
gabungan beberapa kalimat
yang saling berhubungan dan
menghasilkan suatu tema tertentu.
Paragraf yang baik, setidaknya terdiri dari 2 kalimat atau gagasan. Tapi, umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya. Oh ya! Susunan kalimat yang sedang kamu baca ini merupakan suatu paragraf,
lho!
Ciri-Ciri Paragraf
Berdasarkan pengertiannya, kita dapat mengetahui
ciri-ciri paragraf
, yaitu sebagai berikut:
Paragraf mengandung makna, pesan, atau pikiran dari penulis,
Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang menghasilkan suatu tema tertentu,
Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara logis dan sistematis,
Paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas.
Baca Juga:
Pengertian Ide Pokok Bacaan dan Cara Menentukannya dalam Paragraf
Unsur-Unsur Paragraf
Unsur paragraf adalah
unsur-unsur pembangun di dalam paragraf.
Bagian ini bisa juga disebut dengan
struktur paragraf
. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Misalnya
nih
, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk paragraf yang sempurna.
Unsur paragraf terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, dan konjungsi
.
1. Topik atau Gagasan Utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah
fokus atau jantung dari sebuah paragraf
.
Topik atau gagasan utama adalah
ide utama
yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama
“layaknya jiwa”
yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca!
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama.
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi
gagasan
utama
. Kalimat utama
biasanya
diletakkan di awal atau akhir paragraf.
Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.
Contoh kalimat utama
:
“
Gunung Merapi adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia
.”
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Sementara itu, kalimat penjelas atau
kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi untuk
mengembangkan dan memperkuat gagasan
yang disampaikan pada kalimat utama
. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap, seperti opini, fakta, atau data yang valid.
Gini nih
,
contoh kalimat penjelas
:
“Gunung Merapi terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur. Karena termasuk gunung api yang aktif, maka sewaktu-waktu gunung ini bisa meletus. Letusan Gunung Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.”
4. Konjungsi
Unsur paragraf
berikutnya adalah konjungsi. Apa
sih
konjungsi itu? Singkatnya,
konjungsi adalah
kata sambung
atau
kata penghubung
. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu
konjungsi intrakalimat
dan
konjungsi antarkalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.
Contohnya:
Kami menyiapkan jaket
dan
kaus kaki sebelum pergi ke Malang.
Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena itu”, “Namun”.
Contohnya:
“Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras.
Oleh karena itu
, kita harus membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.”
Gimana? Paham, kan?
Baca Juga:
Perbedaan Frasa, Klausa, Kalimat berdasarkan Jenis dan Contohnya
Jenis-Jenis Paragraf
Jenis paragraf
dapat dikelompokkan
berdasarkan tujuannya
dan
berdasarkan letak kalimat utamanya.
Apa saja
tuh
jenisnya?
Yuk
, kita bahas lebih dulu
macam-macam paragraf
berdasarkan tujuannya.
a. Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang berisi rangkaian kejadian dari awal hingga akhir kejadian,
berdasarkan urutan waktunya
. Misal, kamu ingin menulis cerita kesuksesan kamu mendapat beasiswa
study exchange
ke Inggris. Nah, kamu dapat bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk mengikuti program
study exchange
, hingga bagaimana bisa mendapat
study exchange
tersebut.
Contoh paragraf narasi
:
Sore itu, kami menyusuri jalanan
Jakarta
. Bundaran di depan Hotel Indonesia terlalu megah untuk kami yang baru pertama kali datang ke ibu kota Indonesia ini. Gedung-gedung menjulang sangat tinggi. Pusat perbelanjaan pun menjamur dan mewah. Mobil-mobil dari yang paling jelek hingga yang paling bagus ada di sini, yang sedari tadi menjalar sangat panjang di jalanan, dan hanya bergerak beberapa meter lalu berhenti lagi.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi informasi secara mendetail kepada pembaca. Memang, tujuan dari paragraf ini adalah
memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.
Misalnya, teks langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru.
Nah,
dalam teks ini, kamu menjelaskan secara runtut cara mendaftar menjadi pengguna Ruangguru. Dengan begitu, pembaca paragrafmu akan mendapat informasi cara menjadi pengguna Ruangguru!
Contoh paragraf eksposisi:
Cengkeh mempunyai nama latin
Sysygium aromatikum
(Eugeniacarllophulinta). Cengkeh merupakan tanaman asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka menjadi rempah yang penting. Jika sudah dikeringkan, kuncup cengkeh dapat dipakai sebagai campuran tembakau. Tidak hanya itu, cengkeh juga dapat digunakan sebagai pengharum kue, obat-obatan, dan minyak wangi.
3. Paragraf Argumentasi
Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita
temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat.
Siapa
nih
yang pernah ikut lomba debat? Pasti sudah nggak asing lagi
kan
dengan paragraf argumentasi? Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk
meyakinkan orang lain
bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.
Contoh paragraf argumentasi
:
Sampah menjadi permasalahan terbesar Indonesia saat ini. Sampah rumah tangga, terutama plastik, menjadi kendala yang sudah tidak terkontrol lagi. Sampah yang tidak terkontrol bisa menimbulkan banyak bencana, salah satunya banjir. Perlu adanya pendidikan mengenai sampah dan cara membuang sampah yang baik dan benar. Pemerintah pun perlu memberi sanksi tegas supaya masyarakat patuh dan disiplin dalam membuang sampah.
4. Paragraf Persuasi
Pernah nggak
sih
kamu merasa tergerak hatinya untuk berbuat atau membeli sesuatu?
Misalnya, kamu membaca postingan tentang orang tua berusia 70-an tahun yang masih bekerja keras mendorong gerobak jualan untuk menghidupi dirinya. Postingan tersebut disertai juga dengan foto si Kakek yang sedang mendorong gerobak. Sebuah cerita yang bisa menyentuh hatimu, bukan?
Gak pake
lama, kamu ingin membantu nasib si Kakek!
Atau, promosi produk
skin care
yang dilengkapi foto hasil setelah memakainya serta disertai juga dengan
review
sempurna dari orang yang memakainya. Tentu kamu akan tergiur membelinya,
kan?
Nah,
itulah paragraf persuasi. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. Namun, syaratnya, penulis harus
mampu membuat si pembaca percaya dan yakin
.
Hehehe.
Contoh paragraf persuasi
:
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.
Ya, itulah
macam-macam paragraf
berdasarkan tujuan.
Nah,
berikutnya kita akan membahas apa saja
macam-macam paragraf
berdasarkan letak kalimat utamanya! Apa saja
sih?
b. Macam-macam paragraf berdasarkan kalimat utamanya
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama.
Nah
, dalam paragraf jenis ini,
kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.
Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
Contoh paragraf deduktif
:
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
. Ada lebih dari 18.000 pulau di Indonesia, yang di antaranya sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Hal ini memberi keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal perdagangan ekonomi dunia.
2. Paragraf Induktif
Kalau deduktif di awal, maka
paragraf induktif memiliki kalimat utama yang terletak di akhir paragraf.
Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
Contoh paragraf induktif
:
Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akan ragam budaya etnis. Penduduknya pun relatif terbuka terhadap unsur etnis yang berbeda-beda. Secara geografis, kota ini terletak di daerah yang relatif sejuk.
Itulah tiga hal yang membuat kerasan tinggal di kota Bandung
.
Baca Juga:
Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah
perpaduan antara paragraf deduktif dan induktif.
Kalimat utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif)
:
Menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi setiap orang. Banyak cara untuk mewujudkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola dan asupan makanan, tidur yang cukup, mandi teratur, rajin cuci tangan, dan sebagainya. Pola hidup sehat akan membuat hidup kita semakin teratur dan tertata. Maka dari itu, demi terjaganya keteraturan dan produktivitas hidup, sangat penting bagi setiap orang untuk menerapkan pola hidup sehat.
Syarat Pembentuk Paragraf
Oh iya!
Ketika menulis sebuah artikel, kamu butuh bahasan dan bahasa yang
wow
agar pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna, kamu juga perlu memahami
syarat dan struktur menulis sebuah paragraf
yang baik dan benar agar kalimat-kalimat yang dibentuk menjadi padu! Kira-kira, apa saja
tuh
syarat paragraf yang baik
?
Yuk,
baca terus!
1. Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas.
Ide yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas, sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan artinya
kekompakkan dalam paragraf.
Maksudnya apa tuh? Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya.
Yup!
Kenapa
tuh?
Agar membentuk kalimat yang memiliki perpaduan indah!
3. Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang belum lengkap.
Huft!
Maka dari itu, jangan lupa ya unsur-unsur paragraf seperti gagasan utama, kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi.
Nah,
itu dia penjelasan
materi paragraf
, mulai dari pengertian, ciri-ciri, unsur pembentuk, jenis, hingga syarat paragraf yang baik. Oh iya, kamu jangan langsung sudahi membaca artikel ini ya! Kita jawab dulu satu
quiz
di bawah soal tentang paragraf!
Klik gambar untuk lihat jawabannya, ya!
Gimana?
Sudah paham,
kan? Yuk,
belajar menulis paragraf secara baik dan benar! Oh iya, jangan lupa juga asah kemampuan kamu dengan latihan soal! Dapatkan soal-soal lengkap yang membantu kamu lebih memahami materi-materi pelajaran Bahasa Indonesia di
ruangbelajar
!
Referensi:
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. [daring], Tautan: https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8 Februari 2021.
Asyhari, Adrian. 2017. Makalah: Paragraf dan Wacana. [daring], Tautan: https://www.academia.edu/35346457/PARAGRAF_DAN_WACANA, diakses pada 8 Februari 2021.
Kajian MKU Bahasa Indonesia. [daring], Tautan: http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/PARAGRAF+dalam+wacana+BI.pdf, diakses pada 8 Februari 2021.