Pernah
nggak
kamu merasa penasaran kenapa hewan kanguru hanya ada di Australia? Atau mengapa pohon sakura hanya ada di Jepang? Memangnya kenapa ya kalau kanguru dan pohon sakura dibawa ke Indonesia? Kira-kira flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) tersebut bisa
nggak
ya beradaptasi di negara kita? Hmm, pertanyaan tentang penyebaran flora dan fauna di bumi ini akan kita bahas bersama ya.
Keep scrolling
!
Ternyata, ada 7 alasan mengapa flora dan fauna di berbagai wilayah memang berbeda-beda dengan tempat lainnya. Mari kita bahas satu per satu:
1. Iklim
Pohon kaktus di wilayah gurun (Sumber: visitvictoria.com)
Tahukah kamu pertumbuhan flora maupun keberlanjutan hidup seekor fauna sangat bergantung pada iklim wilayahnya? Tanaman seperti apel, wortel, atau kol membutuhkan daratan tinggi yang tentu saja beriklim sejuk. Sama halnya dengan beruang kutub yang membutuhkan wilayah seperti Kutub Utara dengan salju dan makanan yang hanya tersedia di daerah dingin. Sementara itu, kaktus serta pohon kurma justru membutuhkan daerah iklimnya panas. Sama pula halnya dengan hewan unta yang mampu bertahan hidup di wilayah tersebut.
2. Kondisi Fisik Muka Bumi
Salah satu contoh kondisi fisik bumi di Rinjani, NTB (Sumber: thejakartapost.com)
Pegunungan yang tinggi, gurun yang luas, dan lautan yang dalam merupakan contoh-contoh dari kondisi fisik muka bumi yang menjadi rintangan bagi makhluk hidup untuk berpindah. Oleh karena itu, seekor panda yang ada di Tiongkok pasti akan mengalami kesulitan untuk pindah ke Indonesia dengan sendirinya.
Bahkan, di Indonesia pun terdapat 3 jenis fauna yaitu 1) tipe Asia; 2) tipe Australia; 3) tipe peralihan. Sebab dipisahkan oleh lautan. Walau begitu, tidak selamanya lautan menjadi rintangan bagi perpindahan flora dan fauna. Pohon kelapa contohnya, justru mampu dihanyutkan ke tempat-tempat yang jauh melalui laut. Begitu pula halnya dengan ikan dan binatang laut lainnya.
3. Adaptasi
Kenapa ya seekor ikan gurami tidak bisa kita temukan di laut? Jawabannya adalah karena adaptasi, Squad. Setiap flora dan fauna pasti harus melakukan adaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan hidupnya. Nah, ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, sebagai berikut:
– Adaptasi Morfologi
Elang memiliki fisik yang disesuaikan untuk keberlangsungan hidupnya (Sumber: hakaimagazine.com)
Merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Misalnya tumbuhan yang berada di gurun memiliki akar kuat dan panjang agar dapat menyerap air yang letaknya jauh di dalam tanah. Begitu juga dengan fauna, seekor burung elang memiliki paruh yang kuat dan tajam, fungsinya untuk mencengkram dan juga membunuh mangsa.
– Adaptasi fisiologi
Penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidup. Contohnya yang terlihat pada cumi-cumi si pemilik kantong tinta yang berisi cairan hitam. Saat ada musuh yang menyerang, tinta dapat disemprotkan ke air, sehingga kedudukan cumi-cumi dan gurita tidak terlihat. Hebat ya?
– Adaptasi Tingkah Laku
Kamu tahu tidak, ada beberapa hewan yang kerap pura-pura mati atau tidur saat didekati dengan hewan lain? Ini adalah contoh langsung dari adaptasi tingkah laku. Contohnya yaitu seekor tupai virginia yang sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing. Lucu ya, Squad? Tujuannya, agar tupai tidak diganggu oleh anjing tersebut.
Sama halnya dengan adaptasi flora, sebagai contoh kaktus dapat hidup di gurun yang gersang karena telah beradaptasi dengan lahan kering.
4. Seleksi Alam
Warna capung yang sudah sulit ditemui (Sumber: legendsandmyths.net)
Pernah ngga kamu bertanya-tanya, kok sekarang sudah jarang ditemui capung berwarna-warni ya? Atau bahkan kamu sekali
nggak
tahu kalau capung-capung itu punya warna yang menarik seperti kupu-kupu. Namun karena seleksi alam alias sering dimakan oleh predatornya yaitu burung-burung sawah, sehingga capung berwarna terang tersebut nyaris tak ada lagi. Tetapi, kalau kamu berkunjung ke wilayah hutan, bisa jadi masih akan bertemu dengan capung berwarna cerah,
lho
!
5. Makanan
Binatang koala dan makanannya (Sumber: savethekoala.com)
Koala
hanya terdapat di Australia
karena makanannya yaitu daun ekaliptus jenis tertentu hanya dapat tumbuh di benua tersebut. Tak jauh berbeda, panda dapat hidup jika wilayahnya sejuk dan dikelilingi tanaman bambu sebagai makanannya. Jadi, makanan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi persebaran hewan tertentu. Itulah sebabnya, koala dan panda tidak dapat hidup di daerah lain.
6. Kelompok Hidup
Ada beberapa flora dan fauna yang membentuk sebuah kelompok, sehingga
nggak
bisa dipisahkan. Contohnya
nih
, semua jenis pohon di hutan telah membentuk perpasangan dengan cendawan tanah tertentu. Cendawan yang tumbuh di dalam maupun di luar akar pohon membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman. Maka, jika dipindah ke wilayah lain yang tidak terdapat cendawan tersebut, pohon itu tidak mampu tumbuh dengan baik.
7. Manusia
Daun teh dari Tiongkok dibawa ke Indonesia oleh manusia (Sumber: apotoftea.com)
Terakhir, persebaran flora dan fauna disebabkan oleh manusia. Namun, hal ini belum terlalu lama terjadi, hanya setelah ada kemajuan infrastruktur dan teknologi. Dengan kemampuannya, manusia membudidayakan dan mengembangbiakkan berbagai flora dan fauna. Maka, persebarannya pun kini dapat menempuh jarak yang sangat jauh.
Misalnya tanaman teh yang ada di Jawa sebagiannya berasal dari Cina dan daerah Assam, India yang dibawa oleh kolonial Belanda. Karena kondisi iklim yang hampir sama dengan daerah asal, tanaman teh tersebut mampu tumbuh subur di Jawa.
Nah, gimana? Kamu sudah mengerti belum penjelasannya? Pasti paham ‘
kan
ya? Kalau begitu, coba kerjakan soal di bawah yuk!
Soal
Di daerah gurun yang jarang terjadi hujan, pada siang hari, suhunya sangat panas tetapi saat malam hari suhu sangatlah dingin. Ketersediaan air pun sangat terbatas. Lalu, bagaimana tumbuhan dan binatang di gurun mempertahankan hidupnya?
Coba kamu jelaskan jawabanmu di kolom komentar ya, Squad. Ajak juga temanmu berdiskusi. Nah, kalau kamu mau menjawab soal yang lebih banyak lagi, yuk kunjungi
ruanguji
sekarang! Ada ribuan soal mulai dari SD sampai untuk persiapan ke bangku kuliah. Mulai taklukkan soalnya sekarang, yuk!
Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 28 November 2020.
Referensi:
Sumardi, 2009,
Geografi SMA Kelas XI.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.