Artikel ini mengupas tentang sistem endokrin secara mendalam, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya.
—
Pernahkah kamu merasa deg-degan?
Oh, deg-degan kayak kalau lagi naik roller coaster gitu, ya? Pernah, pernah!
Ekspresi kamu waktu naik
roller coaster
(Sumber: giphy.com)
Eh, tapi kamu tahu nggak sih, kenapa kita bisa merasa deg-degan?
Karena pengaruh hormon bukan?
Yup, betul! Meningkatnya detak jantung alias deg-degan merupakan salah satu akibat dari kerja sistem endokrin, atau yang biasa disebut juga sebagai sistem hormon.
Pengertian dan Fungsi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon
. Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar ini akan mengeluarkan hormon langsung menuju aliran darah untuk mempengaruhi kerja organ atau jaringan lain di tubuh kita.
Banyaknya organ dan juga jaringan yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem endokrin menyebabkan
fungsi dari sistem endokrin juga beragam
. Kamu bisa lihat fungsi sistem endokrin pada infografik berikut.
Hormon sendiri merupakan
senyawa organik di dalam aliran darah yang bergerak membawa pesan kimiawi menuju sel-sel atau jaringan tubuh
. Meskipun hormon ini mengalir bebas di dalam aliran darah, tapi sifat kerja hormon itu spesifik, lho. Jenis hormon tertentu hanya dapat mempengaruhi aktivitas kerja sel-sel target, jika sel-nya memiliki reseptor yang sesuai. Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat (beberapa detik) hingga beberapa tahun.
Baca juga:
Mengenal Sistem Saraf Manusia
Eits, balik lagi ke obrolan kita tadi, tubuh kita bisa merasa deg-degan karena adanya pengaruh
hormon adrenalin
, atau juga disebut sebagai hormon epinefrin. Hormon ini disekresikan oleh salah satu kelenjar endokrin yang bernama kelenjar adrenal yang letaknya menempel di bagian atas ginjal.
Saat tubuh merasa stres, tertekan, takut, senang, atau berada dalam situasi yang menegangkan atau berbahaya, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, sehingga membuat kewaspadaan meningkat.
Nah, sekarang, kita bahas lebih lanjut tentang kelenjar endokrin, yuk!
Karakteristik Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik, antara lain seperti yang tercantum pada infografik berikut.
Setelah tahu karakteristik kelenjar endokrin, sekarang saatnya kita mengupas tuntas macam-macam kelenjar endokrin!
Macam-Macam Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin terdiri atas 7 macam yaitu
hipofisis (pituitari)
,
tiroid
,
paratiroid
,
adrenal
,
pankreas
,
gonad
, dan
timus
. Ketujuh macam ini dibedakan berdasarkan letaknya.
Sekarang, kita bahas ketujuh macam kelenjar endokrin tersebut satu per satu, yuk!
Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang terbesar. Kelenjar ini disebut
master of gland
karena mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Hipofisis terbagi menjadi tiga lobus, masing-masing lobus mengeluarkan beberapa hormon yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di infografik berikut.
Manusia dapat mengalami kelainan pada kelenjar endokrin, termasuk kelenjar hipofisis yang dapat menyebabkan terjadinya hiposekresi atau hipersekresi hormon yang diproduksinya.
Hipersekresi adalah sekresi hormon yang berlebihan. Sebaliknya, hiposekresi merupakan sekresi hormon yang terlalu sedikit
.
Kelainan pada kelenjar hipofisis salah satunya yaitu gigantisme (tubuh raksasa). Gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Growth Hormone (GH). Selain itu, ada juga dwarfisme (kekerdilan) yang disebabkan oleh hiposekresi Growth Hormone (GH).
Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon yaitu
tiroksin
,
triidotironin
, dan
kalsitonin
. Fungsi ketiga hormon tersebut dirangkum dalam infografik berikut.
Kelainan pada kelenjar tiroid salah satunya yaitu morbus basedowi (grave disease). Morbus basedowi merupakan penyakit gangguan imunitas yang menyebabkan hipersekresi hormon tiroid.
Selain itu, ada juga kretinisme (kekerdilan dengan kemunduran mental), yang merupakan kelainan akibat hiposekresi hormon tiroid.
Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid hanya
menyekresi satu hormon
saja, yaitu parathormon. Parathormon berfungsi mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Kelainan pada kelenjar paratiroid salah satunya yaitu hipersekresi parathormon. Hipersekresi parathormon memicu pelepasan kalsium dari tulang ke darah, sehingga kadar kalsium darah menjadi tinggi namun tulang menjadi rapuh.
Selain itu, ada pula hiposekresi parathormon yang dapat mengakibatkan kadar kalsium dalam darah menurun, sehingga menyebabkan sensitivitas sel saraf semakin meningkat dan memicu kejang.
Adrenal (Suprarenalis / Kelenjar Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
kulit (korteks)
dan bagian
dalam (medula)
. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini beserta dengan fungsinya dapat dilihat pada infografik berikut.
Kelainan pada kelenjar adrenal salah satunya yaitu virilisme. Virilisme ditandai dengan tumbuhnya rambut wajah (kumis/jenggot) pada wanita. Kelainan ini disebabkan oleh hipersekresi hormon androgen.
Selain itu, ada juga penyakit addison, yang disebabkan oleh hiposekresi hormon adrenalin.
Pankreas (Pulau-Pulau Langerhans)
Pada organ pankreas, tersebar kelompok kecil sel-sel yang kaya akan pembuluh darah. Kelompok kecil sel-sel inilah yang disebut sebagai kelenjar pankreas atau
pulau-pulau Langerhans
. Kelenjar pankreas menghasilkan dua hormon yaitu insulin dan glukogen.
Kelainan pada kelenjar pankreas dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus atau biasa disebut kencing manis. Diabetes mellitus ini bisa timbul karena hiposekresi hormon insulin yang menyebabkan kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi.
Gonad (Kelenjar Kelamin)
Kelenjar gonad dibedakan menjadi kelenjar gonad pada wanita dan kelenjar gonad pada pria. Kelenjar gonad pada wanita yaitu
ovarium
, sedangkan kelenjar gonad pada pria yaitu
testis
. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini dapat dilihat dalam infografik berikut.
Kelainan pada kelenjar gonad salah satunya yaitu hipogonadisme. Kelainan ini disebabkan oleh hiposekresi hormon yang diproduksi kelenjar gonad.
Hipogonadisme pada pria terjadi jika hormon testosteronnya terlalu rendah, sedangkan pada wanita terjadi jika hormon estrogen dan progesteronnya terlalu rendah.
Timus (Kacangan)
Kelenjar timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi yang baru lahir, bentuk kelenjar timus sangat kecil, beratnya hanya sekitar 10 gram. Kemudian, ukurannya akan bertambah besar pada masa remaja/pubertas, menjadi sekitar 30-40 gram. Namun, setelah dewasa kelenjar timus akan
berangsur-angsur menyusut
.
Hormon yang disekresikan oleh kelenjar timus dapat kamu lihat pada infografik berikut.
Kelenjar timus dapat mengalami kelainan seperti halnya kelenjar endokrin yang lain. Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar timus yaitu hipoplasia timus, hiperplasia timus, kista timus, dan timoma.
Itu tadi pembahasan lengkap tentang sistem endokrin, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya. Terima kasih sudah membaca sampai selesai! Jika kamu butuh materi yang lain, kamu bisa klik
banner
di bawah ini untuk meluncur ke
ruangbelajar
!
Referensi:
Purnomo, dkk. (2009).
Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA
. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
lrnaningtyas, dan lstiadi, Y. (2014).
Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumber Gambar:
GIF ‘Cats Riding Roller Coaster’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/reddit-roller-coaster-11u7t453jrQxY4/links (Diakses: 16 Juni 2021)