Artikel ini membahas macam-macam perkecambahan yang ada. Serta membandingkan perbedaan perkecambahan hipogeal dan epigeal.
—
Sebagaimana yang kita tahu, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berasal dari biji. Tapi, kamu tahu nggak bagaimana proses si biji ini bisa tumbuh? Apakah semua biji bakalan tumbuh gitu aja? Apakah pertumbuhan biji ini akan sama untuk semua jenis tumbuhan? Jawabannya akan kita coba pecahin di artikel ini ya.
Sebelumnya, kamu perlu tahu dulu kalau biji itu terdiri atas bagian-bagian seperti:
Kulit biji, berfungsi untuk melindungi biji.
Endosperma dan kotiledon, berfungsi menyimpan cadangan makanan dan menutrisi embrio.
Radikula, bakal akar.
Plumula, bakal daun.
Epikotil, bakal batang yang letaknya di atas kotiledon.
Hipokotil, bakal batang yang letaknya di bawah kotiledon.
Sekarang, kita lanjut bahas pertumbuhan bijinya.
Kalau di dapur kamu ada kacang hijau, coba perhatiin deh. Oke, pertama-tama pahamin dulu kalau kacang hijau itu biji. Pernah nggak kamu liat kacang hijau di dapur kamu itu tumbuh batang dan daunnya?
Kenyataannya, semua kacang hijau yang ada di dapur kamu akan selamanya menjadi kacang hijau. Dia nggak bakalan tumbuh karena biji tersebut masih dalam masa dormansi atau masa istirahat. Disebut dormansi karena embrio dalam biji kacang hijau tersebut masih “tidur”, alias nggak aktif buat berkembang. Supaya bisa “mengaktifkan” si biji, kita harus membangunkannya dong.
Cara paling gampang membangunkan si biji adalah dengan imbibisi atau bahasa gampangnya: kasih air. Saat imbibisi, biji bakal menyerap air dari lingkungan. Tujuannya buat mematahkan masa dormansi (bijinya jadi “bangun” deh) sekaligus mengaktifkan embrio buat ngehasilin hormon giberelin. Hormon ini pun akan mengaktifkan enzim hidrolisis (amilase, protease, lipase).
Bayangin, deh, enzim-enzim ini aktif dan mulai bekerja. Apa yang dia kerjain? Memecah cadangan makanan yang ada di dalam biji. Hasilnya, si biji akan punya energi.
Nah, kalau sudah aktif begini, sekarang dia siap deh ngeluarin batang dan daun serta tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan.
Proses “hidup”-nya si biji ini dinamakan dengan perkecambahan.
Baca juga:
Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan
Jadi, kalau kacang hijau di dapur kamu ada yang tahu-tahu tumbuh, bukan berarti dia spesial atau aneh. Tapi karena si biji kacang hijau kamu terkena air.
Sebelum masuk ke tipe-tipe perkecambahan, kita coba cari tahu dulu ya kosakata yang dipakai dalam perkecambahan. Mulai dari sini, kamu akan mendapat pelajaran bahasa sedikit. Pertama,
“hipo” yang berarti “bawah”
dan
“epi” yang berarti “atas.”
Kalau mau gampang, kamu bisa coba mengingat “epi” sebagai plesetan dari “api”. Nyala api selalu ke mana? Yak, betul. Atas.
Perkecambahan pada tumbuhan ada 2 tipe, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. Perbedaan keduanya bisa kita liat berdasarkan letak kotiledonnya, ya!
1. Perkecambahan Hipogeal
Ingett, hipo artinya apaa?? Yupp, betul hipo artinya “bawah”. Berarti hipogeal itu perkecambahan yang kotiledonnya tetep terpendam di bawah tanah. Contoh perkecambahan hipogeal bisa dilihat di tumbuhan monokotil, kayak jagung dan kelapa.
2. Perkecambahan Epigeal
Ingett lagi ya, epi artinya “atas”. Berarti itu perkecambahan yang kotiledonnya bakalan naik ke atas permukaan tanah. Nah, perkecambahan epigeal ini banyak terjadi pada tumbuhan dikotil, khususnya kacang-kacangan, kayak kacang merah sama kacang hijau. Siapp paham kan ya bedanya.
Pertanyaannya, kenapa, sih, kok kotiledon ini bisa beda-beda tempatnya? Apa ada kotiledon yang traveler sehingga pengin liat dunia dan mau keluar dari tanah? Begitu keluar dari tanah, kotiledonnya teriak, “MY TRIIIIPPPP?!”
Tentu, jawabannya bukan. Sebetulnya, posisi kotiledon diam aja. Kotiledonnya tetap di situ-situ aja. Faktor yang memengaruhi perbedaan letak kotiledon ada pada “batang yang tumbuh” selama proses perkecambahan.
Coba, deh, kamu liat lagi pada gambar proses perkecambahan di atas. Kalau selama proses perkecambahan epigeal, yang memanjang adalah batang di bagian bawah kotiledon (hipokotil). Kotiledon seolah-olah terdorong ke atas dan akhirnya keluar dari tanah.
Sebaliknya, kalau perkecambahan hipogeal yang memanjang adalah batang pada bagian atas kotiledon (epikotil). Si kotiledon bakalan tetap terpendam di tanah. Jadi bisa disimpulin kalau perbedaan perkecambahan epigeal dan hipogeal itu bisa dilihat dari posisi kotiledon dan bagian yang mengalami pemanjangan. Sippp, Mantap!
Nah, itu tadi adalah pembahasan terkait macam-macam perkecambahan yang ada dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Kalau kamu pengin tahu materi ini dalam bentuk video animasi. Tonton aja lewat
ruangbelajar!
Di sana kamu akan bertemu master teacher yang berpengalaman,
lho
!
Referensi:
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.
Artikel ini diperbarui pada 14 Desember 2020.