Ternyata, membacakan dongeng pada anak sebelum tidur punya banyak manfaat lho bagi perkembangan psikologinya. Kok bisa? Mari simak informasinya berikut ini!
—
Apakah Ayah/Bunda suka membacakan dongeng pada anak sebelum tidur? Dongeng menjadi salah satu media hiburan untuk anak di samping televisi. Namun, apabila dibandingkan dengan
menonton televisi
, dongeng ternyata memberikan manfaat yang lebih banyak,
lho!
Membacakan dongeng yang tepat pada anak dapat memberikan manfaat pada perkembangan psikologis dan
kecerdasan emosional anak
. Lalu, apa saja manfaat dongeng bagi anak yang bisa didapat? Mari simak artikel berikut!
1. Menumbuhkan kebiasaan membaca
Orang tua menjadi teladan bagi anak. Oleh karena itu, anak cenderung meniru kebiasaan orang tua. Kebiasaan membaca yang dicontohkan oleh orang tua dapat menular pada anak. Menumbuhkan minat baca pada anak sedini mungkin, akan berpengaruh terhadap cara berpikir mereka. Anak akan belajar bagaimana berpikir seluas-luasnya dalam mencari solusi untuk suatu permasalahan. Terlebih, jika Anda menyertakan anak untuk memberikan solusi atas masalah yang ada dalam dongeng tersebut. Dengan begitu, daya berpikir kreatif anak dapat berkembang dan mereka dapat berpikir
out of the box
.
Baca Juga:
Kapan Sebaiknya Anak Dikenalkan pada Buku?
2. Memperkaya kosa kata anak
Manfaat dongeng sebelum tidur bagi anak dapat memperkaya kosa kata. (Sumber: Unsplash.com)
Membacakan dongeng juga dapat memperkaya kosa kata anak. Dikutip dari howeelearn.com, terdapat selisih hingga 4.000 kosa kata antar murid taman kanak-kanak. Anak-anak yang memiliki kekuatan pada kosa kata akan tampil lebih percaya diri di kelas. Di setiap cerita dongeng memiliki gambaran berbeda mengenai budaya atau istiadat sebagai latarnya. Anak dapat mempelajari lebih mudah tentang budaya lain melalui dongeng. Dalam sebuah dongeng, terdiri atas kata-kata kunci yang dituliskan secara berulang. Pengulangan kata-kata ini akan menambah ingatan anak akan kosa kata baru.
3. Membentuk karakter anak
Menurut psikolog anak, Sally Goddard Blythe, dongeng berperan dalam memberikan gambaran tentang rasa takut dan mimpi anak dalam kehidupan nyata lewat fantasi. Nilai-nilai yang berkenaan tentang baik atau buruk, diwakilkan oleh karakter tokoh dalam dongeng tersebut. Selain itu, cerita dongeng juga menunjukkan tentang konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Mendiskusikan dengan anak mengenai nilai-nilai tersebut dapat dengan mudah dijelaskan melalui dongeng.
Sebuah dongeng yang ideal menceritakan tentang nilai-nilai kejujuran, pertemanan, kerendahan hati, dan lain-lain. Anak akan memilih nilai-nilai mana yang sesuai dengan dirinya dan orang lain di sekitar. Ia juga akan belajar mengenai konsekuensi dalam setiap perbuatan yang dilakukan.
4. Membantu anak dalam masa pertumbuhannya
Dongeng dapat membantu masa pertumbuhan anak. (Sumber: Unsplash.com)
Banyak dongeng yang bercerita tentang perjuangan tokoh di dalamnya. Seperti dongeng Putri Salju yang melarikan diri dari istana milik Ayahnya sendiri demi menyelamatkan diri dari ibu tirinya. Dongeng lain tentang Hansel dan Gretel yang ditinggalkan di hutan yang pa
ling dalam atas keinginan ibu tirinya. Kedua dongeng tersebut memiliki akhir bahagia bagi para tokoh utama.
Namun, hal yang perlu diperhatikan ialah tentang perjuangan dan proses para tokoh untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut. Anak-anak dapat belajar tentang nilai perjuangan melalui dongeng. Dongeng tersebut menunjukkan bahwa proses mencapai sesuatu yang kita inginkan tidaklah mudah.
Baca Juga:
10 Karakter yang Perlu Dimiliki Anak Agar Sukses di Masa Depan
5. Melatih kemampuan berpikir kritis dan daya imajinasi
Anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang besar. Merek
a tidak hanya akan mendengarkan dongeng yang dibacakan, namun juga berpikir mengenai alur ceritanya. Gabungan antara gambar dan tulisan cerita dalam buku dongeng membantu akan mengembangkan daya imajinasi anak.
Pada akhirnya, manfaat dongeng untuk anak dapat menstimulasi berbagai macam perasaan, keingintahuan, dan pencarian makna cerita tanpa batas. Menurut Bettelheim, dongeng tidak hanya menumbuhkan rasa ingin tahu, namun juga membangun hubungan antara pembaca dan pendengar dongeng.
6. Membantu mengenali emosi
Manfaat membacakan dongeng untuk anak adalah dapat membantu mereka mengenali emosi yang dirasakan. Saat Ayah/Bunda bercerita, anak akan fokus pada cara menyampaikan emosi setiap tokoh. Apakah itu emosi bahagia, sedih, marah, atau kecewa, dari kalimat yang diucapkan, ekspresi wajah, intonasi suara, maupun irama yang berbeda. Dengan begitu, anak akan memahami emosi dengan belajar mengekspresikan perasaan. Jadi, anak dapat meluapkan emosinya dengan ungkapan yang tepat.
7. Melatih keterampilan mendengar
Membacakan dongeng dapat melatih pendengaran anak. (Sumber: Unsplash.com)
Selain meningkatkan kemampuan verbal dengan memperbanyak kosa kata, rutin membacakan dongeng untuk anak juga bisa melatih pendengaran mereka. Saat membaca dongeng, anak akan memperhatikan dan mendengarkannya dengan teliti. Dari proses ini lah, sang buah hati dapat terlatih untuk menjadi pendengar yang baik, serta bisa memecahkan suatu masalah dengan cara mendengar.
8. Menurunkan stress
Ayah/Bunda, jangan salah loh, stress tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan anak-anak dapat merasakannya juga. Membacakan cerita dongeng dapat menghibur anak Anda. Mereka akan bermain dalam imajinasinya, sehingga segala perasaan negatif yang sedang mereka rasakan akan menurun.
Baca Juga:
Cara Mencegah Stress pada Anak dengan Self Talk
Itu tadi macam-macam manfaat membacakan dongeng pada anak sebelum tidur. Semoga Ayah/Bunda dapat memilih dongeng yang terbaik dan cocok untuk sang buah hati. Sebagai orang tua, tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak, termasuk dalam hal pendidikan. Memberikan dukungan penuh dalam proses pembelajaran anak dapat dilakukan dengan memberikan akses pengetahuan seluas-luasnya. Nah,
Kursus Ruangguru for Kids
dapat dijadikan solusi!
Di sana, kemampuan berpikir kritis dan potensi anak akan terus diasah dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung), Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains. Supaya lebih seru lagi, coba juga metode Live Teaching interaktif yang tersedia dalam program nasional dan internasional yang dikhususkan untuk anak usia 4–8 tahun
. Yuk, coba
trial class
nya sekarang!
Sumber Gambar:
Foto ‘Kids Whispering’. Fotografer: Saeed Karimi [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/JrrWC7Qcmhs (Diakses pada 4 November 2022)
Foto ‘Girl Holding Bubble’. Fotografer: Leo Rivas [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/wtxcaDIdOCM (Diakses pada 4 November 2022)
Foto ‘Story Time with Daddy’. Fotografer: Picsea [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/EQlTyDZRx7U (Diakses pada 4 November 2022)