Tertarik untuk melanjutkan studi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)? Kalau iya, yuk baca artikel seputar strategi memilih sekolah kejuruan yang tepat agar tidak salah jurusan berikut ini!
—
Halo,
genggsss
! Apa kabar? Bagaimana rencana liburanmu sejauh ini? Semoga berjalan seperti yang kamu inginkan,
ya
!
Ngomong-ngomong
, bagi kamu yang baru s
aja
lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), apakah kamu sudah memutuskan akan melanjutkan pendidikan di mana?
Umumnya, di masa transisi ini, kamu akan merasa bingung untuk memilih, apakah harus melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ya.
Nah
, bagi kamu yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMK, berikut adalah tips memilih sekolah kejuruan yang perlu kamu
tahu, supaya
nggak
salah jurusan
.
Check these out
!
1. Kenali Minat dan Bakatmu
Hal pertama yang perlu kamu pertimbangkan saat ingin memilih sekolah kejuruan adalah, “apa minat dan bakatmu?” Kamu perlu mempertimbangkan
passion
-mu,
gengss
.
Passion
atau minat, adalah bahan bakar yang menjagamu tetap bersemangat dan menikmati dalam menjalani kegiatanmu. Kalau kamu
nggak
mengerjakan kegiatan yang sesuai dengan
passion
, tandanya kamu harus kerja lebih keras nantinya untuk menjaga semangat kamu tetap
on fire
. Lagipula, kalau kamu punya
passion
terhadap satu kegiatan, akan lebih seru untuk belajar dan terlibat langsung di kegiatan itu,
nggak sih
?
2. Gali Informasi Seputar Jurusan yang Kamu Inginkan
Sebelum memutuskan akan mendaftar jurusan apa, kamu perlu cari tahu informasi tentang jurusan yang kamu tuju. Seperti, apa jurusan itu sebenarnya, pelajaran apa saja yang akan didapat, dan seterusnya. Informasi ini penting karena nantinya akan membantumu untuk menyusun rencana pendidikan agar tidak tertinggal dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.
3. Ketahui Prospek Jurusan
Pertimbangkan jurusan yang kamu pilih dengan kelanjutannya untuk memilih jurusan saat kuliah nanti.
Eits
, jangan salah, lulusan SMK juga bisa kuliah, lho! Oleh sebab itu, pilih jurusan yang tepat saat SMK dan lihat prospek kelanjutannya nanti saat ingin meneruskan kuliah. Contohnya, kamu memilih jurusan Administrasi Perkantoran saat di SMK, maka kamu bisa meneruskan di jurusan akuntansi saat kuliah.
Sudahkah kamu memutuskan untuk memilih jurusan di SMK nanti? (Sumber: akuntansi.unnes.ac.id)
Walaupun tidak menutup kemungkinan kalau kamu akan langsung melanjutkan ke perguruan tinggi setelah ini, kamu tetap perlu mengetahui prospek dari jurusan yang kamu pilih. Bukan hanya untuk memperluas kesempatan bekerja, tapi bagaimana nanti
skill
kamu berguna untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Setidaknya, dari SMK kamu belajar untuk memperdalam salah satu
skill
-mu dan mengembangkan kemampuan.
Baca Juga:
10 Jurusan Kuliah yang Cocok Bagi Kamu Siswa Lulusan SMK!
4. Pertimbangkan Potensi Lingkungan Sekolah
Memilih jurusan SMK tidak boleh sembarangan. Strategi selanjutnya dalam memilih SMK yang tepat adalah kamu harus mempertimbangkan potensi lingkungan sekitarnya juga. Sebagai contoh, kalau kamu tinggal di daerah perkotaan yang jauh dari sawah, maka kamu sebaiknya mengambil jurusan yang berhubungan dengan perkotaan, bukan SMK pertanian. Sebisa mungkin, jurusan SMK yang kamu ambil akan memberikan kontribusi pada lingkungan sekitarmu suatu saat nanti.
5. Lihat Reputasi Sekolah dan Kompetensi Lulusannya
Selain mempertimbangkan potensi lingkungan sekolah, tidak ada salahnya jika kamu mencari tahu reputasi sekolah yang kamu incar, serta kompetensi lulusannya. Pilihlah sekolah yang memiliki reputasi baik serta banyak menoreh prestasi. Sekolah yang berkualitas, tentu akan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya. Ini bisa jadi nilai plus untuk kamu saat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, atau melamar pekerjaan.
6. Perkirakan Biaya yang Diperlukan
Besaran biaya yang harus kamu keluarkan juga harus menjadi pertimbangan, ya. Kalau kamu menempuh pendidikan di SMK, selain membayar biaya sekolah per bulan, kamu juga perlu membayar biaya yang dikeluarkan untuk praktik. Karena SMK berfokus pada keahlian yang kamu miliki, maka kamu akan melakukan banyak praktik yang tentunya membutuhkan biaya. Biaya praktik tersebut bergantung dengan jurusan yang kamu pilih, bergantung dengan alat praktik yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kamu juga perlu mencari
tau
perkiraan biaya yang diperlukan ketika kamu memutuskan untuk mengambil jurusan di SMK.
Baca Juga:
30 Jurusan SMK Paling Diminati dan Menjanjikan di Masa Depan
7. Diskusikan Pilihanmu dengan Orang Tua atau Guru
Tips memilih jurusan yang tepat di SMK berikutnya adalah mendiskusikan pilihan kamu dengan orang tua atau guru. Mintalah saran dari mereka. Bagaimanapun juga, kamu perlu meminta masukan, arahan, nasihat, serta pertimbangan yang matang dari orang tua terkait jurusan yang mau kamu ambil.
Jangan lupa untuk diskusikan pilihanmu dengan orang tua, ya! (Sumber: Opptrends.com)
8. Mantapkan Hati, Kuatkan Mental!
SMK merupakan sekolah kejuruan. Oleh karena itu, akan lebih banyak pembelajaran praktek daripada materi. Berbeda dengan SMA, lulusan SMK memang lebih dipersiapkan untuk melanjutkan ke dunia kerja. Di SMK, ada program pelatihan sistem penguasaan untuk mengetahui apakah kamu siap memasuki dunia kerja atau tidak. Untuk itu, diperlukan keseriusan serta mental yang bisa dilatih agar siap memasuki dunia kerja nantinya.
Itu dia bahasan mengenai strategi atau tips memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang perlu kamu tahu. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa lebih mengetahui bidang apa yang mau kamu tekuni, sehingga
nggak
salah jurusan nantinya, ya.
Yuk, persiapkan dari sekarang agar kamu
nggak
ketinggalan info dan menyesal di kemudian hari. Selain itu, jangan lupa persiapkan kemampuan kalian untuk mengikuti ujian penerimaan SMK,
ya
! Kalian bisa uji kemampuan kalian di
ruanguji
dari Ruangguru. Latih terus kemampuanmu agar kesempatanmu diterima semakin besar. Semangat,
genggsss
!
Sumber Gambar:
Gambar ‘Anak sedang Berdiskusi dengan Orang Tua’ [Daring]. Sumber: https://www.opptrends.com/parents-should-discuss-with-their-teenage-children/ (Diakses pada 16 Desember 2022)
Artikel ini pertama kali dibuat oleh Aisya Maura, lalu diperbarui kembali oleh Hani Ammariah.