Pada artikel Ekonomi kelas XI ini, dijelaskan alasan mengapa setiap negara punya mata uang yang berbeda-beda, dan ramalan apakah di masa depan kita akan punya satu mata uang untuk seluruh dunia?
—
Salah satu hal yang bikin males keluar negeri adalah: kita harus menukarkan mata uang. Kalau sudah begini, kita jadi bertanya-tanya: “Kenapa mata uang itu beda-beda?”
Hal ini sama seperti yang ditanyakan Arlan di artikel
teori permintaan dan penawaran uang
ini:
Kira-kira, kenapa ya hampir setiap negara punya mata uangnya sendiri-sendiri? Kenapa semua negara tidak sepakat untuk membuat satu mata uang saja?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kembali ke masa lalu.
Zaman di mana manusia pertama kali bertransaksi. Sebelum kita semua mengenal uang sebagai alat pembayaran, kita melakukan barter. Masa ini, berdasarkan mint.com, terjadi pada 6000 Sebelum Masehi. Jauh, jauh sebelum Nicholas Copernicus jalan-jalan dan akhirnya menemukan benua Amerika dalam ekspedisinya yang terkenal di tahun 1400-an itu.
Itu artinya, di masa terjadinya barter, semua manusia di berbagai belahan dunia mempunyai caranya sendiri-sendiri dalam melakukan barter Sampai, lama-kelamaan, mereka merasa ribet karena harus terus-menerus melakukan ritual “tukar-menukar” barang ini, dan akhirnya memutuskan untuk membuat alat tukar dari perak dan emas.
Sampai akhirnya, alat tukar tersebut berubah menjadi mata uang. Rupiah, misalnya. Rupiah sebetulnya berasal dari kata “rupia”, tanpa huruf “h” di belakangnya, yang merupakan bahasa Mongolia untuk perak. Seiring berjalannya waktu, karena pelafalan orang jawa lebih mudah dengan huruf “h”, jadi lah sampai sekarang mata uang kita disebut “rupiah. Mirip dengan orang India yang kemudian mengubah kata “rupia” tadi menjadi “rupee” karena bagi orang sana, pelafalan rupee lebih enak dan mudah.
Beda halnya dengan Amerika dengan dollar-nya yang berasal dari “thal”.
Apaan tuh?
Thal diambil dari akhiran kata Joachimsthal, yang merupakan pertambangan yang menghasilkan koin-koin perak yang dilebur.
Nah,
hasil tambang dari Joachimsthal ini disebut dengan Joachimsthalers. Akhirnya, lama kelamaan mereka menyebut dengan thalers… thalers… thalers… dollar.
Jadi deh sampai sekarang disebut dollar.
Baca juga:
Bagaimana Cara Menghitung Inflasi?
Sekarang mulai ketahuan, kan, kenapa setiap negara bisa punya mata uangnya sendiri?
Lalu, kenapa saat semua negara sudah saling tahu mata uang satu sama lain, mereka tidak kompromi untuk membuat mata uang yang sama? Pakai dollar, misalnya.
Sebetulnya, bisa saja.
Tapi, karena setiap bangsa punya kekayaan sumberdaya yang harganya berbeda-beda (ada yang punya perak, emas, batu permata), alhasil banyak dari mereka yang tidak mau kalau mata uangnya disamakan dengan mata uang negara lain. Selain itu, bagi beberapa negara, mata uang juga dipakai untuk menunjukkan kedaulatan bangsa. Jadi, ada faktor “ego ekonomi” yang dimiliki negara supaya tetap memiliki mata uangnya masing-masing.
Tapi, bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi sama sekali. Euro aja sekarang dipakai sama 19 negara uni eropa. Padahal, 15-20 tahun lalu, setiap negara di Eropa punya mata uangnya sendiri-sendiri
.
Prancis punya mata uang Franc, Belanda mata uangnya Gulden, Italia dengan mata uang Lira.
Selain itu, secara tidak sadar, saat ini Dollar Amerika juga sudah kita anggap sebagai mata uang global. Meskipun tidak resmi, tapi 64% transaksi di dunia dibayarkan menggunakan dollar.
Lebih. Dari. Setengah. Dari. Total. Transaksi. Di. Seluruh. Dunia. Pake. Dollar.
Tahu nggak, kenapa mereka mau “bersatu” untuk menyamakan mata uang bareng-bareng itu? Satu hal yang pasti, mereka menginginkan
kestabilan pertukaran mata uang.
Gimana tuh maksudnya kestabilan mata uang? Gampangnya, supaya nilai tukar mata uang mereka tidak berubah dengan drastis dan cepat. Contohnya, hari ini harga
handphone
3 juta, eh, minggu depan mata uangnya melemah dan harga si
handphone
menjadi 6 juta. Itu kan rugi banget. Saat
krisis moneter Indonesia tahun 1998
lalu saja, inflasi membuat seluruh masyarakat gonjang-ganjing. Banyak kerusuhan dan huru-hara. Suasana jadi mencekam.
Kepanikan karena krisis ekonomi (sumber: giphy.com)
Serem, kan?
Eropa bahkan pernah merasakan ini saat krisis ekonomi tahun 2008. Karena hampir kebanyakan negara di Eropa sudah menggunakan Euro, hasilnya, ya, semua negara tadi kena dampaknya. Pada saat itu, banyak negara yang kesulitan untuk keluar dari krisis ekonominya.
Tapi balik lagi, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, ada mata uang yang dipakai seluruh dunia.
Salah satunya yang sekarang ramai dibicarakan adalah mata uang
cryptocurrency
. Jenis uang digital yang tidak perlu bikin kita ribet transaksi dengan uang kertas atau uang logam karena semuanya sudah menggunakan sistem elektronik.
(Sumber vector: bitdegree.org)
Masalahnya, saat ini penggunaan
cryptocurrency
sebagai alat pembayaran di Indonesia masih bertentangan dengan UU dan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Meskipun tidak diterima sebagai alat pembayaran, di Indonesia,
cryptocurrency
masih dapat dianggap sebagai suatu komoditas. Sebenernya, sih, tujuan pemerintah cukup baik. Supaya kita tidak “sebebas” dalam bertransaksi antarnegara.
Soalnya, salah-salah malah bisa jadi kasus.
Oktober 2014, misalnya. Pernah ada yang beli narkoba ke Meksiko menggunakan bitcoin. Tidak cuma itu, tahun 2015 dan 2016 ada beberapa kasus terorisme yang dananya diberikan menggunakan bitcoin.
Serem abis kan?
Kalau kamu sendiri, setuju nggak kalau di masa depan, ada satu mata uang dunia? Coba pilih dan berikan alasannya di kolom komentar ya!
Gimana, Squad. Sekarang sudah tahu kan seluk-beluk mengenai mata uang dan alasan mengapa sampai saat ini, setiap negara punya mata uangnya yang berbeda-beda. Kalau kamu tertarik menggali materi seperti ini dalam bentuk video beranimasi, tonton aja lewat
ruangbelajar!
Referensi
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Ini 6 Negara yang Legalkan Mata Uang Bitcoin. Redaksi 1 Warta Ekonomi. wartaekonomi.com (daring). Tautan: https://www.wartaekonomi.co.id/read161176/ini-6-negara-yang-legalkan-mata-uang-bitcoin
Cryptocurrency. Jake Frankenfield. investopedia.com (daring). Tautan: https://www.investopedia.com/terms/c/cryptocurrency.asp
Artikel diperbarui 16 Desember 2020