Tahukah kamu apa saja yang termasuk besaran pokok dan besaran turunan? Pelajari materi tentang besaran di artikel ini, yuk!
—
Kamu tahu nggak apa itu besaran? Di dunia ini, ada sesuatu yang bisa diukur dan nggak bisa diukur.
Sesuatu yang bisa diukur contohnya yaitu panjang kain, lebar lemari, luas bangunan, keliling lapangan, dan lain sebagainya. Sedangkan sesuatu yang tidak bisa diukur contohnya yaitu rasa lezat makanan, besar kasih sayang orang tua, tingkat kepercayaan diri, dan sejenisnya.
Sesuatu yang bisa diukur tadi disebut dengan
besaran
. Apa itu besaran?
Besaran adalah
segala
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan satuannya
. Kalau sesuatu itu tidak bisa dinyatakan dengan angka dan satuan, maka bukan termasuk besaran.
“Tapi kalau aku pesen makanan online dan rasanya enak, aku suka ngasih rating bintang 5 kak, ke restonya. Itu termasuk besaran bukan?”
Hehehe
, bukan ya
guys
! Rasa lezat makanan itu sifatnya
subjektif
, tergantung selera orang yang memakan. Jadi, meskipun ada satuan berupa rating untuk menilai rasa lezatnya, hal ini tetap bukan termasuk besaran, ya. Karena, bisa jadi menurut kamu rasanya lezat setara bintang 5, tapi menurut orang lain rasanya belum tentu setara bintang 5. Bisa saja bintang 3, atau bahkan bintang 1.
Hasil pengukurannya
akan
berbeda-beda
untuk setiap orang.
Berbeda dengan rating makanan, sesuatu yang bisa diukur seperti panjang kain, luas bangunan, atau keliling lapangan, akan menunjukkan
angka (hasil ukur) yang sama
meskipun diukur oleh orang yang berbeda, karena hal-hal tersebut memiliki
nilai pasti
dan
tidak bersifat subjektif
. Misalnya kain sepanjang 2 meter, pasti akan tetap menunjukkan hasil ukur 2 meter meskipun diukur oleh orang yang berbeda-beda. Kalau hasilnya nggak 2 meter, berarti ada yang salah tuh, sama alat ukurnya!
Nah, udah paham ya, bedanya besaran dan bukan besaran?
Baca juga:
Yuk, Ketahui Ciri-Ciri 8 Planet di Tata Surya!
Besaran terbagi menjadi
dua jenis
, yakni
besaran pokok
dan
besaran turunan
. Gimana tuh, maksudnya?
Besaran Pokok
Pertama, kita akan membahas tentang pengertian besaran pokok.
Besaran
pokok adalah
besaran-besaran dasar yang tidak dapat disusun dari besaran lainnya. Satuan dari besaran pokok sudah ditetapkan lebih dulu.
Apa saja yang termasuk besaran pokok? Ada
7 besaran pokok
yang perlu kamu tahu. Ketujuh besaran ini bisa kamu sebut sebagai
JIWA SMP
(
J
umlah zat,
I
ntensitas cahaya,
W
aktu,
A
rus listrik,
S
uhu,
M
assa, dan
P
anjang).
Kamu bisa lihat
daftar besaran pokok
beserta lambang dan satuannya pada tabel berikut ini!
Untuk memudahkan kamu dalam menghapal besaran apa saja yang merupakan besaran pokok, kamu tinggal ingat-ingat saja
JIWA SMP
, ya! Dijamin nggak akan lupa lagi, deh.
Baca juga:
Tahap-Tahap Siklus Penanggulangan Bencana Alam
Next
, kita bahas tentang besaran turunan. Apa itu besaran turunan?
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah
besaran yang bisa dinyatakan oleh beberapa besaran pokok, karena besaran turunan ini disusun dari beberapa besaran pokok.
Satuan dari besaran turunan disusun dari satuan besaran-besaran pokoknya.
Apa saja yang termasuk besaran turunan? Ada
9 besaran turunan
yang perlu kamu tahu. Kamu bisa lihat
daftar besaran turunan
beserta rumus dan satuannya pada tabel berikut ini!
Bisa kamu lihat pada tabel, besaran turunan itu disusun dari beberapa besaran pokok dan satuannya pun juga disusun dari satuan besaran pokoknya. Contohnya misalnya
massa jenis
. Bisa kamu lihat pada tabel, massa jenis memiliki rumus
massa
dibagi dengan
volume
. Nah, massa sendiri merupakan besaran pokok dengan satuan kilogram (kg). Sedangkan volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok
panjang
yang dipangkatkan tiga (panjang x lebar x tinggi) sehingga satuannya adalah meter pangkat tiga atau meter kubik (m
3
).
Pengukuran
Besaran pokok
dan
besaran turunan
digunakan dalam kegiatan
pengukuran
.
Pengukuran adalah
kegiatan membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Baca juga:
Memahami Konsep Energi, Bentuk-Bentuk, dan Perubahannya
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran
, antara lain:
1. Melakukan kalibrasi
Kalibrasi adalah
proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkan dengan standar atau tolak ukur. Kalibrasi dilakukan agar kegiatan pengukuran bisa mendapatkan
hasil yang akurat
atau mendekati nilai sebenarnya.
2. Memposisikan mata dengan tepat
Posisi mata saat melakukan pengukuran harus
tepat tegak lurus dengan skala
yang dibaca. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan baca yang menyebabkan hasil ukur jadi tidak sesuai dengan kenyataannya.
3. Mengetahui ketelitian alat ukur
Ketelitian alat ukur dinyatakan dengan
Nilai Skala Terkecil (NST)
. NST alat ukur bisa dilihat dari jarak antara dua garis berdekatan pada alat ukur. Semakin kecil NST, berarti alat ukur tersebut semakin teliti.
4. Menggunakan alat ukur yang sesuai
Last but not least,
kita harus melakukan pengukuran dengan
alat ukur yang sesuai
. Jangan sampai kita mau mengukur panjang suatu tembok bangunan, tapi bukannya membawa meteran bangunan, kita malah membawa jangka sorong,
hiya
a…
gimana mau kelar kerjaan 🙁
—
Okee, itu tadi penjelasan tentang besaran, baik besaran pokok dan besaran turunan, serta penjelasan tentang pengukuran. Seru, ya? Kalau mau lebih seru lagi, yuk meluncur ke
ruangbelajar
sekarang!
Referensi:
Winarsih, A. dkk. (2008).
IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII
. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.