Jangan salah, selalu membantu mengerjakan tugas anak tidak baik, lho! Yuk, simak aturan yang perlu Anda ketahui berikut ini!
—
Sebagai orang tua, tentu
Ayah/Bunda ingin membantu tugas atau PR anak
agar mereka bisa menyelesaikannya dengan baik. Namun disadari atau tidak, orang tua yang seharusnya hanya sekadar membantu menjadi banyak ambil bagian atau bahkan menyelesaikan semua PR anak. Padahal, mengerjakan PR penting untuk
proses pembelajaran anak
,
lho!
Lalu, sejauh apa orang tua bisa membantu anak dalam mengerjakan PR? Anda tetap boleh
kok
membantu anak mengerjakan PR, asal mengikuti aturan berikut ini.
1. Jangan selalu membantu anak mengerjakan semua PR-nya
Biarkan anak mengerjakan tugasnya sendiri. (Sumber: Unsplash.com)
PR merupakan cara untuk mengetahui apakah anak memiliki keterampilan dan pemahaman dari materi yang sedang dipelajari. Dengan mengerjakan PR, anak juga akan berlatih tanggung jawab terhadap tugas. Orang tua dapat membantu anak dengan cara mendampingi atau memberi petunjuk saat anak mengerjakan PR.
Jika lebih dari itu, maka manfaat-manfaat yang telah disebutkan tadi tidak akan didapatkan. Anak juga tidak bisa melatih kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, serta akan selalu bergantung pada orang lain dan tidak mandiri.
Jika Anda menemukan kesalahan pada tugas anak, jangan buru-buru memberikan jawabannya. Bantu anak untuk memperbaikinya sendiri. Lama kelamaan, anak akan lebih mandiri dan tidak perlu pengawasan orang tua untuk mengerjakan PR.
2. Buat suasana yang nyaman atau tempat belajar khusus
Buat tempat belajar khusus (Sumber: Unsplash.com)
Berbagai penelitian telah menyatakan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kinerja anak dalam mengerjakan PR adalah dengan memberikan anak kenyamanan di dalam rumah. Ayah/Bunda bisa membiarkan anak memilih tempat belajar yang mereka sukai. Jika anak tidak bisa berkonsentrasi pada waktu yang lama, maka cobalah untuk membuat tempat belajar yang nyaman untuk anak. Pastikan tidak ada gangguan saat anak mengerjakan PR, seperti hindari belajar di dekat jendela atau di tempat tidur, dan matikan televisi.
Baca Juga:
Inilah Manfaat Musik untuk Anak: Nilai di Sekolah Meningkat Lebih dari 20%
3. Jangan takut anak mendapat nilai rendah
Anda harus menjauhkan ketakutan bahwa anak akan mendapatkan nilai rendah. Menjadi yang terbaik dengan usaha sendiri akan lebih baik untuk anak. Dengan begitu, anak akan lebih percaya diri dan lebih optimis. Kedua manfaat ini tidak hanya akan membantu anak di bidang akademiknya, tetapi juga pada berbagai aspek kehidupan seperti pergaulan bersama temannya. Jika tugas anak dirasa terlalu banyak, Anda harus menjauhkan rasa kasihan dan tidak mengambil alih mengerjakan tugas tersebut. Komunikasikan kepada guru agar Anda tahu tujuan dari pemberian PR.
4. Buat jadwal yang pasti setiap harinya
Buat jadwal rutin untuk mengerjakan PR (Sumber: Unsplash.com)
Buatlah jadwal atau rutinitas khusus untuk mengerjakan PR. Anda bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan anak mengenai kapan waktu efektif untuk belajar sesuai dengan kemauannya. Jika anak memilih waktu setelah sekolah, maka berikan anak setidaknya 30 menit untuk beristirahat dan bermain sebelum kembali mengerjakan PR. Beberapa anak mungkin memilih waktu untuk mengerjakan PR seusai makan malam. Jika sudah menentukan waktu, berpeganglah pada waktu tersebut. Kuncinya adalah konsisten dengan rutinitas.
5. Berikan motivasi dan pujian
Cara lain untuk terus membantu anak menjadi lebih mandiri dan percaya diri adalah dengan memberikan pujian serta motivasi. Rayakan segala prestasi yang anak raih, seperti nilai tinggi dari tes yang sulit. Biarkan anak mendengar Anda memuji mereka di depan temannya atau keluarga. Anak akan merasa tersanjung saat dirinya dipuji dan memacu semangatnya untuk berusaha lebih baik lagi. Berikan juga motivasi seperti, “Kalau PR kamu sudah selesai, ayo kita makan di restoran kesukaanmu”.
6. Jangan langsung memberikan jawaban
Seperti yang sudah dijelaskan, PR adalah cara untuk mencari tahu pemahaman anak mengenai pelajaran di kelas. Jika anak terlihat kebingungan, jangan langsung memberikan jawaban atau cara menjawab soal kepada anak. Respon kebingungan anak dengan pertanyaan yang membuatnya berpikir seperti, “Apa saja yang guru jelaskan tadi di kelas? Kira-kira bisa dipakai untuk menyelesaikan soal ini tidak?”. Cara ini akan membuat anak berusaha mencari tahu jawaban sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Ingat, jangan memarahi atau membentak anak jika ia kesulitan saat mengerjakan PR.
7. Bantu anak menentukan prioritasnya
Bantu anak belajar menentukan prioritas (Sumber: Unsplash.com)
Ajari anak Anda untuk membuat daftar mulai dari hal-hal yang paling penting untuk dikerjakan hingga yang kurang penting. Misalnya, tugas mana yang akan memakan banyak waktu dan mana yang akan lebih cepat selesai, atau mana tugas yang bisa anak kerjakan sendiri dan mana yang membutuhkan bantuan orang tua. Hal ini tidak hanya akan membantu anak untuk menyelesaikan semua tugasnya tepat waktu, tetapi juga akan membantunya dalam mengerjakan soal ujian bahkan dalam kehidupannya secara umum.
Baca Juga:
Apakah Anak Harus Selalu Mendapatkan Nilai Terbaik?
Untuk melakukan tips-tips di atas memang membutuhkan kesabaran yang ekstra. Namun, hal ini akan bermanfaat untuk kemajuan belajar anak. Mau mencari sumber belajar yang seru dan menyenangkan untuk membantu anak mengerjakan PR? Ayah/Bunda bisa coba
Kursus Ruangguru for Kids
yang membuat belajar jadi lebih fleksibel dan menyenangkan.
Di sana, kemampuan berpikir kritis dan potensi anak akan terus diasah dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung), Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains. Supaya lebih seru lagi, coba juga metode Live Teaching interaktif yang tersedia dalam program nasional dan internasional yang dikhususkan untuk anak usia 4–8 tahun
. Yuk, coba
trial class
nya sekarang!
Sumber Gambar:
Foto ‘Anak Mengerjakan PR’. Fotografer: Jessica Lewis [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/-fP2-cL-6_U (Diakses pada 28 Oktober 2022)
Foto ‘Anak Berjaket Merah’. Fotografer: Compare Fibre [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/JiOFFI3W7IA (Diakses pada 28 Oktober 2022)
Foto ‘Kalender’. Fotografer: Eric Rothermel [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/FoKO4DpXamQ (Diakses pada 28 Oktober 2022)
Foto ‘Ibu dan Anak’. Fotografer: Bruno Nascimento [Daring]. Tautan: https://unsplash.com/photos/eo11MS0FSnk (Diakses pada 28 Oktober 2022)