Pelajari macam-macam kebijakan perdagangan internasional, yuk! Ada kebijakan apa aja sih, dalam perdangan internasional? Baca sampai habis, ya!
—
Kamu suka membeli barang lewat
online shop
? Nggak jarang,
online shop
itu menjual barang-barang yang diproduksi di luar negeri
lho,
guys
!
Oleh karena itu, mereka harus membeli barang-barangnya terlebih dahulu, kemudian dikirim deh, ke rumah pembeli sesuai pesanan.
Nah, proses tersebut sebenarnya sudah termasuk ke dalam
kegiatan perdagangan internasional
.
Perdagangan internasional memiliki beberapa kebijakan, di antaranya yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor. Yuk, kita pelajari kebijakannya satu per satu!
Kebijakan Ekspor dalam Perdagangan Internasional
Kamu masih ingat tentang ekspor? Pada perdagangan ekspor, barangnya ini dihasilkan di
negara kita,
jadi bukan di negara asing, ya
. Kamu tahu nggak sih, kebijakan ekspor ini sebenarnya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Wah! Ternyata nggak hanya untuk mencari keuntungan aja, ya? Nggak, dong! Oleh karena itu, ada beberapa kebijakan perdagangan internasional yang dikembangkan pemerintah. Ada apa saja, ya?
1. Diskriminasi Harga
Apa sih yang dimaksud dengan diskriminasi harga?
Diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing negara
.
Contohnya, dengan jenis barang yang sama, harga jual di negara A akan berbeda dengan harga jual di negara B. Sehingga, harga barang di negara B bisa saja lebih murah dibanding harga barang di negara A. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh keuntungan yang besar.
2. Pemberian Premi
Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan premi.
Kebijakan premi adalah salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor
. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memberikan premi kepada badan usaha atau industri yang melakukan ekspor.
Pemberian premi banyak bentuknya, lho. Bentuknya antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain. Hal tersebut bertujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
3.
Dumping
Kamu sudah pernah mendengar istilah
dumping
?
Dumping
adalah penetapan harga barang yang diekspor lebih murah dibandingkan harga jual di dalam negeri
. Ada kondisi tertentu yang harus kamu perhatikan jika ingin menerapkan kebijakan
dumping
.
Kamu dapat melakukannya jika pasar dalam negeri berada di dalam kendali pemerintah. Tapi kamu tahu nggak sih, kebijakan
dumping
ini sudah dilarang, lho! Wah, kenapa dilarang? Kebijakan ini dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain. Jadi, harap diingat ya
guys
, kebijakan ini
sudah nggak dipakai lagi
.
4. Politik Dagang Bebas
Politik dagang bebas adalah suatu kondisi ketika masing-masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor
. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan, seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
5. Larangan Ekspor
Sesuai dengan namanya,
larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu keluar negeri
. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, antara lain karena adanya alasan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Waduh, kok banyak ya alasannya? Contohnya apa saja, sih?
Contoh dari alasan ekonomi
yaitu larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal. Jadi, supaya industri lokalnya terus berkembang dan tidak “manja” dengan kebiasaan mengekspor.
Kemudian,
contoh dari alasan politik
adalah dilarangnya ekspor minyak bumi di negara Timur Tengah, misalnya Irak. Hal ini dikarenakan ada campur tangan politik dari PBB dan Amerika Serikat dalam bentuk embargo ekonomi.
Terus, kalau alasan sosial budaya, contohnya apa?
Contoh dari alasan sosial budaya
adalah larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-hewan yang dilindungi. Jangan sampai kalian terlibat dalam kegiatan perdagangan ini, ya!
Kebijakan Impor dalam Perdagangan Internasional
Sekarang, kita masuk ke bagian impor ya,
guys
. Kamu tahu nggak impor itu apa? Impor itu kebalikannya ekspor, ya?
Yes
, betul banget!
Dalam kasus impor barang, barangnya diproduksi di luar negeri. Jadi,
barangnya bukan berasal dari negara kita
, ya.
Sama seperti ekspor, ada beberapa kebijakan yang diterapkan dalam kaitannya dengan impor. Secara garis besar, kebijakan-kebijakan ini dilakukan untuk melindungi perusahaan dalam negeri. Kebijakan apa saja, sih? Kuy, simak penjelasannya!
1. Kuota
Kamu pernah mendengar istilah kuota? Pasti istilah kuota yang paling sering kamu dengar adalah “kuota internet Anda tidak mencukupi”, ya? Hahaha..
Nah, kalau kuota dalam impor itu, apa ya? Dalam konteks impor, yang dimaksud dengan
kuota adalah jumlah suatu barang yang bisa diimpor dalam satu periode tertentu
. Kuota impor ini sudah diprediksikan sebelumnya, sehingga seharusnya tidak mengganggu industri dalam negeri. Meskipun demikian, jika suatu negara sedang memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak bisa dipakai lagi karena akan menghambat proses perdagangan internasionalnya.
2. Tarif
Sesuai dengan namanya,
kebijakan tarif adalah penerapan tarif yang tinggi untuk impor barang-barang tertentu
. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar. Sehingga, konsumen tidak hanya membeli barang impor saja.
Ada sedikit perbedaan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan sistem perdagangan proteksi mengenai kebijakan tarif ini.
Penganut perdagangan bebas
akan mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya,
negara dengan sistem perdagangan proteksionis
akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor. Jangan tertukar, yaaa!
3. Subsidi
Kamu pernah
nggak
sih, belanja barang impor tapi harganya jauh lebih murah dibanding barang lokal? Aneh nggak sih rasanya? Kok bisa ya, barang impor lebih murah dibanding barang lokal? Kamu pasti jadinya ingin beli barang impor terus, kan?
Nah, karena itulah, ada yang namanya kebijakan subsidi.
Kebijakan subsidi adalah kebijakan yang bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal
. Jadinya produk lokal bisa lebih murah deh, dibanding produk impor. Hore!
4. Larangan Impor
Kebijakan larangan impor adalah kebijakan yang diberlakukan jika suatu negara diharuskan untuk menghemat devisanya
. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga akan dikenakan kebijakan larangan impor. Jadi, kamu harus ingat bahwa tidak semua barang bisa diimpor, ya!
—
Itu dia pembahasan tentang macam-macam kebijakan perdagangan internasional. Ternyata, seru juga ya belajar mengenai kebijakan ekspor dan impor ini! Setelah membaca artikel ini, semoga kamu bisa lebih bijak lagi dalam berbelanja barang-barang impor maupun barang-barang lokal, ya! Kalau kamu mau belajar lebih lanjut lagi, belajar pakai
ruangbelajar
aja. Video belajarnya lengkap banget, latihannya apalagi.
Download
sekarang, yuk!
Referensi:
Alam S. (2014).
Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI
. Jakarta: Erlangga.
Artikel ini telah diperbarui pada 23 Maret 2022.