Stratifikasi sosial telah dikenal sejak zaman dahulu dan telah lama diterapkan pada masyarakat. Yuk hari ini kita belajar mengenai tipe sistem stratifikasi sosial!
—
Pernahkah kamu mengamati teman, saudara atau kenalan yang memiliki latar belakang sangat berbeda? Seringkali kita menemui orang-orang yang berbeda latar belakang dari segi keturunan, kemampuan ekonomi, dan tempat tinggal bisa tumbuh menjadi orang yang sangat berbeda satu sama lain. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh sistem
stratifikasi sosial
yang ada di masyarakat.
Menurut pelapisan berdasarkan kriteria sosial, masyarakat terdiri atas beberapa pelapisan berupa kelas sosial atau kasta. Istilah kelas sosial antara lain digunakan untuk pelapisan berdasarkan kriteria ekonomi maupun sosial. Sedangkan istilah kasta dipakai untuk pelapisan dalam masyarakat yang menekankan kebudayaan dan kepercayaannya, seperti pada pelapisan masyarakat Hindu di Bali dan India.
Baca juga:
Pengertian Masalah Sosial, Faktor Penyebab & Kriteria untuk Menentukannya
Jenis Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial telah lama terjadi ditengah masyarakat dan menghasilkan beberapa jenis yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat. Yuk kita bahas enam jenis dari stratifikasi sosial!
1. Stratifikasi sosial berdasarkan kekayaan
Tahukah kamu, kalau salah satu dasar pembentukan stratifikasi sosial adalah kekayaan. Hal tersebut dapat menjadi dasar pembentukan stratifikasi, karena adanya perbedaan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, yang berkaitan dengan terbatasnya keahlian, modal dan akses.
Dalam perbedaan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut, akhirnya terbentuklah lapisan atas (kebutuhan hidup tercukupi) dan lapisan bawah (kebutuhan hidup kurang tercukupi). Kekayaan merupakan dasar stratifikasi sosial yang dapat diperjuangkan. Oleh karena itu, di beberapa tipe, stratifikasi sosial dapat melakukan pergerakan secara vertikal seiring dengan naiknya taraf hidup melalui kekayaan.
2. Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan
Kekuasaan merupakan salah satu konsep yang mengawali peradaban manusia. Ketika manusia mulai bermasyarakat dengan membuat kelompok kecil. Seorang pemimpin dalam masyarakat memiliki kuasa untuk mengatur dan mempengaruhi orang lain.
Dalam kekuasaan, terdapat dua kelompok yakni para penguasa yang ada pada kelompok kekuasaan, dan juga kelompok yang dikuasai. Nah dari sini mulanya sistem stratifikasi sosial terjadi. Kelompok penguasa memiliki kontrol atas kelompok lainnya yang menyebabkan terjadinya perbedaan kelas antara kelompok masyarakat.
Baca juga:
Berkenalan dengan Diferensiasi Sosial dan Jenis-Jenisnya
3. Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan
Selanjutnya, kita bahas mengenai stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan. Jenis ini pada umumnya berlaku pada masyarakat dengan kepemimpinan karismatik. Maksudnya adalah, masyarakat dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat, yang memiliki kedudukan paling asli di masyarakat, karena diperoleh atas penilaian terhadap karisma individu itu sendiri yang dinilai layak menjadi pemimpin. Hal ini dijelaskan dalam pengertian kepemimpinan karismatik oleh Max Weber.
Contoh nyata yang bisa kamu temui dalam kehidupan yakni, perbedaan status sosial antara seorang pemuka atau tetua adat di suatu pemukiman tradisional. Dimana mereka lebih dihormati dan memiliki pengaruh yang kuat di tengah masyarakat.
4. Stratifikasi sosial berdasarkan keturunan
Kemudian, ada jenis lainnya dari stratifikasi sosial, yakni berdasarkan keturunan. Stratifikasi ini dasar pembentukannya berdasarkan keturunan atau kelahiran dari individu tertentu. Sistem ini biasanya terdapat pada daerah yang menerapkan sistem pemerintahan kerajaan atau monarki. Menurut seorang ilmuwan yakni David Brusky, status keturunan atau
ascribed status
merupakan status yang dimiliki individu secara permanen, atau melekat selama masa hidupnya.
Contohnya seperti sistem kepemimpinan di D.I. Yogyakarta dimana status darah kerajaan dari keturunan Hamengkubuwono akan menjadi pemimpin daerah dan sistem ini masih dianut hingga saat ini.
5. Stratifikasi sosial berdasarkan pendidikan
Kamu pasti pernahkan, mendengar pepatah, “Tuntutlah ilmu sampai negeri Cina”. Dari pepatah tersebut, kita bisa mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dipenuhi dari seorang manusia. Pendidikan mampu merubah kehidupan kita, bahkan juga stratifikasi sosial
lho
!
Lalu, bagaimana pendidikan bisa menjadi dasar dari stratifikasi sosial? Jawabannya, karena pendidikan merupakan
social elevator
atau perangkat sosial yang membantu masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial atau perpindahan dari status bawah menuju status atas. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan pola pikir dan keahliannya yang kemudian akan menguasai bidang pekerjaan dan meningkatkan status sosialnya.
6. Stratifikasi sosial berdasarkan status sosial
Oke, kita lanjut bahas jenis stratifikasi sosial yang terakhir, yakni berdasarkan status sosial. Jenis ini merupakan pelapisan dalam masyarakat, yang didasari pada perbedaan status sosial. Nah perlu diperhatikan juga, bahwa kelas sosial dan status sosial disini berbeda ya
guys!
Kelas sosial berbasis pada tatanan ekonomi, sementara status sosial yang berkaitan dengan hak, dan kewajiban individu dalam masyarakat.
Baca juga:
Contoh Kasus Reintegrasi Sosial di Masyarakat
Tipe Stratifikasi Sosial
Oke, selanjutnya kita membahas mengenai tipe-tipe dari stratifikasi sosial. Nah, menurut Mac Iver, ada tiga pola umum sistem stratifikasi sosial, yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokratis. Berikut penjelasannya satu persatu.
A. Tipe Kasta
Tipe kasta memiliki sistem stratifikasi dengan garis pemisah yang kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta dan hampir tidak memungkinkan tiap individu untuk bergerak secara vertikal untuk naik kasta.
Contoh dari situasi ini bisa dilihat dari konsep strata dalam agama Hindu yang terdiri dari 4 macam kasta. Kasta tersebut yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Kasta Brahmana, Ksatria dan Waisya disebut triwangsa, sedangkan kasta Sudra disebut jaba. Gelar-gelar tersebut diwariskan menurut garis keturunan ayah. Secara singkat, kasta masyarakat hindu tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:
Brahmana
Golongan yang dahulu merupakan pemuka agama, cendekiawan yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan.
Ksatria
Bangsawan dan tokoh masyarakat yang bertugas sebagai penegak keadilan, pemimpin masyarakat. Profesi kasta ini merujuk pada raja, bangsawan, dan tentara.
Waisya
Kasta ini merujuk pada kaum pedagang, pebisnis, atau pemilik tanah. Kaum waisya adalah dahulu kala merupakan kelompok kasta yang aktif dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Sudra
Golongan dengan jumlah terbesar dibanding kasta lainnya. Sudra umumnya memiliki profesi yang berkaitan dengan kegiatan fisik dan bakat ketekunannya. pekerjaan seperti buruh, tukang, pekerja kasar, petani, pelayan, nelayan, penjaga, dll.
B. Tipe Oligarki
Tipe oligarki memiliki tipe stratifikasi yang menggambarkan garis pemisah yang sangat tegas di antara strata. Dalam tipe oligarki, perbedaan kelas sosial didasari pada faktor kebudayaan masyarakat setempat. Perbedaan dasar antara tipe oligarki dengan kasta, yakni adanya kesempatan bagi individu untuk naik kelas. Setiap lapisan dari kelas bisa dibedakan dari perbedaan kesempatan tiap kelas untuk memperoleh kekuasaan. Berikut contoh pembagian kelas dalam tipe oligarki pada masyarakat:
Lapisan teratas, yakni, Raja, pemimpin, bangsawan, pengusaha kaya raya.
Lapisan tengah, yakni petani, nelayan, pedagang.
Lapisan bawah, budak, dan buruh kasar.
Baca Juga:
Diferensiasi Profesi, Apapun Profesinya Setiap Orang Punya Fungsinya Masing-masing
C. Tipe Demokratis
Tipe demokratis adalah tipe ketiga dengan garis pemisah antar lapisan yang sifatnya fleksibel. Faktor keturunan tidak menentukan kedudukan atau tinggi-rendahnya status seseorang, namun yang diutamakan adalah kemampuannya dan kadang-kadang juga ditambah dengan faktor keberuntungan.
Tipe ini termasuk yang paling tidak rigid dari pembatasan antar kelasnya. Apabila ada suatu kejadian atau perubahan, dapat berpengaruh pula pada perubahan piramida kekuasaaan.
Itulah tadi materi tentang jenis dan tipe dari stratifikasi sosial. Nah penasaran dengan materi sosiologi lainnya, atau ada ulangan yang sebentar lagi kamu kerjain? Wah bisa banget ini kamu coba juga untuk latihan soal di
ruanguji
! dengan ribuan paket latihan soal dan tryout, kamu bisa mengasah kemampuan dan mengejar target nilaimu nih. Yuk cobain!
Artikel diperbarui pada 16 Desember 2021
Referensi:
Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Richard Osborne & Borin Van Loon.(1996). Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan
Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.