Mengenal Pantun, Puisi Lama dari Indonesia | Bahasa Indonesia Kelas 7



Bahasa Indonesia_7.jpg



Squad, tentu kalian sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah pantun? Berbagai pantun dengan tema pendidikan hingga tema jenaka tentu sudah sering kita dengar. Atau bahkan kalian sendiri sudah pernah mendapatkan tugas untuk membuat pantun dari guru di sekolah?

Pantun

merupakan salah satu bentuk dari

puisi lama

Indonesia yang tiap bait biasanya terdiri dari empat baris dan bersajak a-b-a-b.



Pada awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia yang diungkapkan secara lisan, tetapi seiring perkembangannya pantun kini telah diungkapkan secara tertulis. Dengan memahami pantun dapat membuat kamu semakin kreatif

lho

Squad. Tertarik? Yuk, kita pelajari!




Ciri-ciri Pantun




1. Setiap bait terdiri atas empat baris



Tiap bait pantun berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung pada jenis pantunnya. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.




2. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata



Mulanya pantun hanya disampaikan secara lisan dan tidak dituliskan. Oleh karena itu, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Maka, tiap baris pantun hanya terdiri dari 8-12 suku kata.




3. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran



Baris pertama dan kedua pada pantun merupakan pengantar puitis yang jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat.




4. Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi



Pada bagian isi, terdapat pesan utama yang ingin diungkapkan dalam satu bait pantun. Walaupun isi tidak berhubungan langsung dengan sampiran, namun sebaiknya ada kata-kata pada sampiran yang merupakan cermin dari isi yang hendak disampaikan.




5. Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b



Rima atau sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk pantun. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah kesamaan bunyi antara baris pertama dan ketiga serta baris kedua dan keempat.



kaidah kebahasaan pantun.png




Jenis-jenis Pantun




1. Pantun teka-teki



Pantun ini memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.




2. Pantun berkasih-kasihan



Isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi untuk menyampaikan perasaan.




3. Pantun agama



Jenis pantun ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya untuk memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Tema di pantun agama lebih spesifik kepada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.




4. Pantun jenaka



Sesuai dengan namanya, pantun ini memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar atau membacanya. Pantun jenaka juga sering digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat.




5. Pantun nasihat



Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberikan anjuran dan imbauan kepada seseorang atau masyarakat. Jadi, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai adalah pantun nasihat. Pantun ini memiliki isi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan moral.




Contoh Pantun




Contoh 1




Pergi ke pantai siang bolong




Pakai motor punya si Parman




Janganlah kau suka berbohong




Jika tidak ingin dijauhi teman




Contoh 2




Ibu belanja pergi ke pasar




Beli apel yang warna merah




Mari kita giat belajar




Agar masa depan menjadi cerah



Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, serta jenis dari pantun. Selain menyenangkan, membuat pantun dapat melatih kreatifitas,

lho

Squad. Mau mengasah kreatifitasmu bersama guru yang memang kompeten di bidangnya? Yuk, cari guru favoritmu di

ruangles

.






Referensi



Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.





Artikel diperbarui 1 Desember 2020




LihatTutupKomentar