Pengertian Puisi, Ciri, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya | Bahasa Indonesia Kelas 8



teks puisi






Yuk, sama-sama kita belajar mengenai

teks puisi

, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, struktur, cara penyampaian, unsur pembentuk, hingga contohnya di

artikel Bahasa Indonesia kelas 8

berikut!








Siapa di antara kamu yang pernah membaca puisi? Atau justru kamu sangat gemar menulis puisi? Puisi memang termasuk ke dalam suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita baca. Seperti puisi Rangga di film Ada Apa dengan Cinta, yang berhasil menarik perhatian banyak remaja Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa itu

pengertian puisi

sebenarnya? Apa saja
unsur-unsur pembentuk puisi
? Buat yang penasaran, yuk baca terus!



Pengertian Puisi



Puisi adalah

karangan teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata

. Jadi d
alam puisi, kita dapat menyampaikan rasa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa yang indah.
Oh iya, ada beberapa

istilah dalam puisi

yang perlu kamu ketahui, nih! Di antaranya sebagai berikut:



istilah puisi



Ciri-Ciri Puisi



Nah, untuk membedakan puisi dengan jenis-jenis karya sastra lainnya, kamu bisa memperhatikan dari

ciri-ciri puisi

berikut ini:



1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.



2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah bunyi. Contoh penggunaan kata dalam puisi:




Wahai, rembulan yang bundar


Jenguklah jendela kekasihku!



3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam baris (larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b.




Bukan kematian benar menusuk kalb

u



Keridhaanmu menerima segala tib

a



Tak kutahu setinggi itu atas deb

u



dan duka maha tuan bertakht

a




4. Puisi biasanya menggunakan
majas atau peribahasa
.



Jenis-Jenis Puisi



Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Kita bahas satu per satu, ya!



1. Puisi Naratif




Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair

. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta.



Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali.



2. Puisi Lirik




Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya

. Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul Sani.



Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro.



3. Puisi Deskriptif




Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya

. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.



Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.



jenis-jenis puisi



Baca Juga:
Kumpulan Contoh Puisi Pendek Berdasarkan Jenisnya



Bentuk Penyampaian Puisi



Oke, setelah kamu memahami pengertian, ciri, dan jenis-jenis puisi, selanjutnya kita belajar cara menyampaikan suatu puisi, ya. Teks puisi dibuat seindah mungkin, oleh karena itu, saat membacanya pun ada beberapa teknik, supaya isi puisi dapat dihayati oleh pendengar. Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan puisi, di antaranya membacakan puisi, deklamasi puisi, atau bisa juga dalam bentuk pertunjukan puisi. Lalu, bedanya apa, ya?



1. Membacakan Puisi



Sesuai dengan namanya, membacakan puisi berarti

menyampaikan puisi dengan bahasa lisan atau melalui ucapan

. Saat membacakan puisi, teks puisi bisa kamu bawa ke atas pentas.



2. Deklamasi Puisi



Deklamasi puisi adalah menyampaikan puisi secara lisan juga, namun bedanya,

penyampaiannya dilakukan dengan penuh penghayatan

dan luapan kejiwaan, bisa disertai dengan gerakan tangan atau kaki. Nah, saat kamu ingin mendeklamasikan puisi, kamu nggak perlu membawa teks puisi, melainkan harus dihafal.



3. Pertunjukkan Puisi



Penyampaian puisi dalam bentuk pertunjukkan dibagi menjadi musikalisasi puisi dan dramatisasi puisi.

Pada musikalisasi puisi, kamu akan mengubah puisi menjadi sebuah lagu

. Oleh karena itu, penyampaian puisi dan irama lagu harus memiliki keselarasan, supaya lebih hikmat didengar.



Disamping itu,

dramatisasi puisi dilakukan dengan memperagakan atau memerankan tokoh sesuai peristiwa yang ada di dalam puisi itu sendiri

. Dramatisasi puisi bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok layaknya pementasan drama.



bentuk penyampaian puisi



Unsur Pembentuk Puisi



Sampai sini, apakah kamu tertarik untuk mencoba membuat karangan puisi kamu sendiri? Supaya puisi kamu terangkai dengan indah, mari kita simak apa saja unsur-unsur pembentuk puisi, ya.



1. Majas dan Irama



Teks puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Teks puisi mengutamakan

majas

dan juga irama.



Majas
(

figurative language

) adalah

bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu

bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.



Irama
(musikalitas) adalah

alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang

. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.



2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi



Kata konotasi adalah

kata yang bermakna tidak sebenarnya

. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.



W.S. Rendra




W.S. Rendra (Sumber:
azissubekti.com)



3. Kata-Kata Berlambang




Puisi juga mengandung kata-kata yang memiliki lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu, seperti

gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu

. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum.



Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.



4. Pengimajinasian dalam Puisi




Pengimajinasian adalah

kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi

. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).




unsur-unsur puisi




Struktur Puisi



Selanjutnya, terdapat 4 struktur puisi, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan, serta amanat. Berikut penjelasan lengkapnya:



1. Tema



Tema adalah

gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair

. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya.



2. Nada dan Suasana



Nada mengungkapkan

sikap penyair terhadap pembaca

, sedangkan suasana adalah

keadaan jiwa pembaca

setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.



3. Perasaan dalam Puisi



Puisi mengungkapkan

perasaan dari penyair

. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.



4. Amanat



Amanat merupakan suatu

pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya

. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.




Baca Juga:
Kumpulan Contoh Puisi Rakyat: Pantun, Gurindam, dan Syair



Contoh Puisi Pendek




Diponegoro



Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
inasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.



Februari 1943






Sekian pembahasan kita kali ini mengenai teks puisi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, cara penyampaian, unsur pembentuk, struktur, hingga contohnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami materi puisi, ya. Kamu juga bisa mencoba membuat puisi kamu sendiri mengikuti unsur-unsur dan struktur yang sudah dijelaskan di atas.
Kalau kamu mau belajar lebih dalam lagi, yuk berlangganan
ruangbelajar
. Kamu bisa nonton video belajar beranimasi, latihan soal, dan rangkuman untuk membuat belajar jadi mudah
.



LihatTutupKomentar