Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian di Asia | Sejarah Kelas 12



sejarah kelas 12 peran indonesia dalam menjaga perdamaian di asia





Artikel Sejarah Kelas XII
ini berisi tentang bagaimana peran Indonesia dalam menjaga perdamaian di Asia melalui berbagai organisasi.













Selain berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia melalui ide-idenya, Indonesia juga turut serta dalam misi-misi perdamaian di Asia. Salah satu usaha perdamaian ini masih terlaksana hingga hari ini,

lho

, Squad. Kamu bisa tebak

nggak

kira-kira organisasi apa yang termasuk dalam upaya menjaga perdamaian Asia tersebut? Kita cari tahu,

yuk

di artikel ini.





1. ASEAN



Pernah dengar tentang ASEAN? ASEAN merupakan singkatan dari

Association of Southeast Asian Nation


atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara

. Latar belakang berdirinya organisasi ini didasarkan

pada letak geografis, kepentingan nasional, persamaan nasib, dan kebudayaan

.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pendirian ASEAN dipelopori oleh lima negara, yaitu:




  1. Singapura : S. Rajaratnam


  2. Thailand : Thanat Khoman


  3. Malaysia : Tun Abdul Razak


  4. Indonesia : Adam Malik


  5. Filipina : Narciso Ramos



Logo ASEAN




Lambang ASEAN. (Sumber: asean.org).



Meski ASEAN adalah asosiasi negara-negara Asia Tenggara, tapi kenyataannya belum semua negara di wilayah Asia Tenggara tergabung dalam ASEAN.

Hmm

, kamu tahu

nggak

negara mana yang belum tergabung dalam ASEAN?



Negara-negara anggota ASEAN saat ini




Negara-negara anggota ASEAN saat ini. (Sumber:
www.thailand-business-news.com
).



Baca Juga:
Mengenal Organisasi Ekonomi Regional dan Global





Tujuan ASEAN




  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan budaya di kawasan Asia Tenggara.


  2. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara di kawasan dan kepatuhan terhadap asas Piagam PBB.


  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu antar anggota demi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi, ilmu pengetahuan, dan administratif.


  4. Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas-fasilitas latihan dan penelitian.


  5. Kerjasama yang lebih besar dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, pengangkutan, komunikasi serta usaha peningkatan standar kehidupan rakyat.


  6. Memajukan studi-studi masalah Asia Tenggara.


  7. Memelihara dan meningkatkan kerjasama yang bermanfaat dengan organisasi-organisasi regional dan internasional yang ada.



Kantor pusat ASEAN ada di Jakarta




Kantor ASEAN di Jakarta. (Sumber: 2.bp.blogspot.com).



Prinsip-Prinsip ASEAN




  1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional negara-negara anggota.


  2. Berkomitmen dan bertanggung jawab secara kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di kawasan.


  3. menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional.


  4. Menyelesaikan sengketa secara damai.



Kerjasama ASEAN



Bidang Kerjasama ASEAN




Baca juga:
Peran Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia





2. Organisasi Konferensi Islam (OKI)



Organisasi ini berdiri pada tanggal 25 September 1969 di Rabat, Maroko, setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam. Organisasi Konferensi Islam ini kemudian berubah nama menjadi Organisasi Kerjasama Islam pada 28 Juni 2011.



Organisasi ini lahir sebagai reaksi negara-negara Islam atas tindakan Israel yang membakar Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969.
Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengkoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam, dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.



Saat ini, OKI beranggotakan 57 negara Islam atau negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika. Seiring perkembangan zaman, OKI tidak hanya menangani masalah politik terutama masalah Palestina, tetapi juga turut serta menangani permasalahan ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.



logo organisasi konferensi islam




Lambang OKI. (Sumber: www.crwflags.com).



Secara umum, tujuan organisasi ini adalah:




  1. memperkuat solidaritas, kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi antar negara anggota, serta perjuangan umat Islam untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak-haknya.


  2. Melakukan aksi bersama untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam, serta memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangan hak dan kebebasan mendiami daerahnya.


  3. Bekerja sama untuk menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan serta menciptakan suasana yang menguntungkan serta saling pengertian antar negara anggota dan negara-negara lain.



Baca Juga:
Peran Bangsa Indonesia dalam Perdamaian Dunia



Dalam OKI, beberapa peran Indonesia adalah:




  • Memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina (GRP) dengan

    Moro National Liberation Front

    (MNLF) dengan mengacu kepada

    Final Peace Agremeent/

    Perjanjian Damai, 1996.


  • Indonesia memberi dukungan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Dukungan dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989.


  • Indonesia juga aktif dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi.



3. Jakarta Informal Meeting (JIM)



Kalau mendengar kata JIM, apa yang terlintas di pikiran kamu?



jimmy neutron




(Sumber: giphy.com)



Bukan JIM yang itu, Squad… JIM di sini adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam upaya menyelesaikan konflik Kamboja-Vietnam dengan Indonesia sebagai perantaranya.



JIM telah dilaksanakan sebanyak tiga kali di antara tahun 1988-1990
. Pada JIM I, Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan tiga tahap rencana penyelesaian Perang Indocina 3. Tiga usul tersebut adalah melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Usulan tersebut disetujui dan akan kembali dibahas dalam

Jakarta Informal Meeting

kedua.



Pada JIM II, Australia juga turut serta. Melalui perdana menterinya, Gareth Evans, Australia mengusulkan rancangan

Cambodia Peace Plan

yang berisi:




  1. mendorong upaya gencatan senjata;


  2. menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah yang konflik;


  3. mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk menjaga kedaulatan Kamboja sampai pemilihan umum diadakan.



cambodia peace plan

Cambodia Peace Plan (Sumber: nytimes.com)



Pertemuan terakhir JIM (JIM III) membahas tentang pengaturan pembagian kekuasaan di antara pihak Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan membentuk pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama

Supreme National Council

(SNC).



Baca Juga:
Menyimak Sejarah Pemilu 1955





Peran Indonesia setelah JIM



Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan

Jakarta Informal Meeting

ternyata mendapat apresiasi dari Dewan Keamanan PBB. Seluruh anggota Dewan keamanan PBB menyetujui upaya pembentukan pemerintahan transisi di Kamboja dengan membentuk

United Nation Transitional Authority in Cambodia (UNTAC)

tanggal 28 Februari 1992 berdasarkan

Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 745.



Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil peran dengan mengirimkan pasukan Kontingen Garuda XII A – XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di Kamboja. Bahkan jumlah pasukan Kontingen Garuda Indonesia di UNTAC sebanyak 2.000 personil militer ataupun polisi. Jumlah ini terbanyak

lho

dibandingkan pasukan negara lainnya.



Tiga kegiatan di atas tentunya menjadi bukti bahwa peran Indonesia dalam menjaga perdamaian di Asia dan dunia perlu diperhitungkan oleh negara lainnya.

Nah

, kalau kamu mau belajar tentang sejarah Indonesia lebih dalam lagi, yuk kunjungi
ruangbelajar
sekarang juga! Banyak materi-materi seru yang bikin kamu lebih paham tentang sejarah Indonesia dan lainnya!





Referensi:



Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. 2009.

Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.



Hapsari, Ratna dan Adil M.

Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

. Jakarta: Erlangga.



Sumber Gambar:



https://asean.org/



https://s1.nyt.com/timesmachine/pages/1/1991/12/16/455791_360W.png?quality=75&auto=webp&disable=upscale



https://i0.wp.com/www.thailand-business-news.com/wp-content/uploads/2010/03/Asean_map.gif?resize=640%2C360&ssl=1



giphy.com



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9BjQLo_I0WjfjlgrHA7PqKpg-vBF_1kWV5JWOQpJkKS1w6b9GQNJqUdz6vJBNNOpt1fxFYDiH3ECjGCPdHLH2GstbtByO0xNiEox4rzmKS7RYYS8uqoi2Ferxoo_STMy8nPaqGm_sshSt/s1600/sekretariat+asean.jpghttps://www.crwflags.com/fotw/images/i/int-oic1.gif



https://www.crwflags.com/fotw/images/i/int-oic1.gif



LihatTutupKomentar