
Pada artikel sejarah kelas XII ini akan membahas tentang perjalanan politik Apartheid yang ada di Afrika Selatan.
—
Sebagai umat manusia yang hidup berdampingan di muka bumi, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga rasa persatuan dan saling menghargai. Jangan pernah memandang seseorang dari suku, ras, agama, warna kulit, hingga bentuk fisiknya. Kamu tahu
nggak
bahwa dulu di Afrika Selatan ada sebuah
politik perbedaan warna kulit
?
Sebelum masuk ke cerita perjalanan politik tersebut, kita cari tahu dulu
nih
, apa
sih
Apartheid itu? Coba kamu lihat foto tim nasional sepakbola Afrika Selatan di bawah ini.

Yups
. Warna kulit. Kamu jangan salah sangka
lho
, di Afrika Selatan itu banyak warga negaranya yang memiliki warna kulit putih. Padahal, negara di benua Afrika itu identik dengan warna kulit hitam.
Lain halnya dengan Afrika Selatan, Squad. Sejak dihapuskan politik Apartheid, warna kulit sudah tidak menjadi permasalahan lagi. Artinya,
politik Apartheid
itu
politik perbedaan warna kulit
.
Gimana
sih
awal perjalanan politik tersebut muncul?
Baca Juga:
Konflik Timur Tengah: Perang Irak dan Iran
Awalnya
tuh
di tahun 1652,
bangsa Boer (Belanda) mulai menjajah Afrika Selatan
dan menguasai sumber daya alamnya. Keberadaan Boer ini terganggu dengan kedatangan Inggris yang memiliki tujuan yang sama. Terjadilah
Perang Boer di tahun 1899-1902
, dan saat itu dimenangkan oleh Inggris dan mendirikan sebuah negara dominion (negara khusus dengan ketatanegaraan Inggris), yaitu
Union of South Africa
.

Suku asli
yang mendiami
Afrika Selatan
yakni
Suku Bantu
, mendapat
perlakuan buruk dari Inggris
. Melalui Perdana Menteri Daniel Francois Malan,
rasialisme terhadap orang berkulit hitam dilegalkan
.
Nah
, pelegalan inilah yang disebut dengan
Politik Apartheid
. Alasan pemberlakuan politik ini karena orang kulit putih merupakan bangsa Superior (
master race
).
Orang kulit hitam tidak tinggal diam
nih
Squad. Mereka memberikan perlawanan dengan
membentuk organisasi modern yakni
African National Congress
(ANC)
. ANC adalah
partai politik
yang
dibentuk untuk mengalahkan dominasi politik kulit putih
pada tahun 1952 di bawah pimpinan Nelson Mandela.
Tahun 1955,
ANC membentuk koalisi gabungan kulit berwarna (kulit kuning)
dengan tujuan menggandeng oposisi lain supaya lebih kuat. Koalisi tersebut berhasil mencanangkan
freedom charter
yang kemudian menjadi program perjuangan ANC berikutnya.

Di tahun 1970, dunia internasional berhasil menekan pemerintah baru di bawah pimpinan Perdana Menteri
Pieter Willem Botha
yang akhirnya melakukan beberapa reformasi dalam politik dan undang-undang.
Sayangnya,
Botha tidak menghapuskan secara keseluruhan Undang-Undang Apertheid
sehingga keadaan semakin kacau. Keadaan inilah yang diwariskan kepada presiden berikutnya
Ferdinand Willem de Klerk
yang dipilih pada tahun 1989.
Setahun setelah pengankatan De Klerk sebagai presiden, perang dingin yang berakhir akan berdampak bagi Afrika Selatan.
De Klerk segera membebaskan Nelson Mandela dan menghapuskan beberapa undang-undang tentang Apartheid
. Undang-undang yang dihapuskan oleh De Klerk di
Sidang Parlemen pada 21 Februari 1991
seperti berikut ini:
Land act
, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tanah di luar wilayah tempat tinggal yang ditentukan.
Group Areas Act
, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam.
Population Registration Act
, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok dan sukunya masing-masing.
Pada tahun 1994,
diadakan pemilu antirasial pertama dan hasilnya Nelson Mandela serta ANC keluar sebagai pemenang
. Kemudian, pada tanggal 10 Mei 1994, Nelson Mandela ditetapkan sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika. Atas usahanya,
Nelson Mandela dianugerahkan Nobel Perdamaian tahun 1994
.

Gimana, nih
,
jadi dapat pelajaran berharga, kan, dari sini? Mau belajar sejarah sambil berdiskusi dengan teman-teman di seluruh Indonesia? Gabung
live teaching
Brain Academy Online
yuk
. Kamu bisa tanya jawab juga dengan STAR Master Teacher lulusan PTN dan luar negeri.
Referensi:
Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.
Artikel terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020.