Perkembangbiakan Hewan Secara Generatif | IPA Terpadu Kelas 6



IPA Terpadu Kelas 6 perkembangbiakan hewan secara generatif




Sudah hampir sebulan ini Roro terus mengajak ayahnya yang sibuk untuk pergi ke kebun binatang. Akhirnya, hari ini, ayahnya dapat memenuhi kemauan Roro.

Eits

, tentu saja Roro tidak akan lupa mengajak Guntur. Lalu bagaimana, ya, perjalanan mereka kali ini? Simak

yuk

!









Setelah sarapan, Roro dan ayahnya pergi menjemput Guntur di rumahnya. Sayangnya, Ibu Roro dan orang tua Guntur tidak bisa ikut dalam perjalanan ini. Namun, mereka tetap senang karena bisa bepergian bersama meskipun hanya bertiga.



Sesampainya di kebun binatang, mereka langsung mendatangi kandang hewan satu per satu.



“AAAUUUUMMMM”



Roro dan Guntur terkejut mendengar suara besar itu. “

Hih

seram suara apa

tuh

?” tanya Roro memegang tangan ayahnya.



Guntur mengajak Roro mencari sumber suara hingga tibalah mereka di depan sebuah kandang. Tampak dua ekor singa gagah di dalam kandang itu yang menarik perhatian mereka.




Perkembangbiakan Hewan Secara Generatif



“Di kebun binatang ini, kita bisa melihat hewan yang berkembang biak dengan cara generatif

lho

!” ujar Ayah Roro membuat pandangan mereka beralih kepadanya.



“Berkembang biak cara generatif?

Kayaknya

Bu Guru pernah menjelaskan

deh

. Iya

kan

Ro?” tanya Guntur.



“Iya

emang

pernah. Itu

lho

perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara perkawinan, yaitu adanya pertemuan sel telur milik betina dengan sel sperma milik jantan sehingga terjadi pembuahan,” jawab Roro.



“Oh iya, aku ingat sekarang! Kata Bu Guru perkembangbiakan generatif terbagi menjadi tiga, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar,” kata Guntur.





Nah,

pembagian menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar itu berdasarkan perkembangan embrionya atau perkembangan calon anak setelah adanya pembuahan dari sel sperma terhadap sel telur,” jelas Ayah Roro.



Wajah keduanya tampak bingung sehingga Ayah Roro menjelaskan kembali, “Begini

lho,



Tiga Macam Perkembangbiakan Hewan



Mulut mereka membentuk huruf O setelah mendengar penjelasan dari Ayah Roro.



“Berarti singa merupakan vivipar karena dia melahirkan,” ucap Guntur percaya diri.



“Kalau begitu hewan kesukaanku, gajah, juga vivipar

dong

ya,” kata Roro.




Baca juga:
Pengertian Pubertas



Selanjutnya, mereka pergi ke area kandang yang berisi berbagai jenis burung di dalamnya. Ayah Roro mengikuti langkah anak-anak itu dari belakang.



“Ro

liat

di sana ada sarang berisi telur!” seru Guntur menunjuk ke arah sarang itu berada.





Wah

, berarti kita

nemu

hewan ovipar juga ya di sini!” kata Roro.





Nah

, kalian

udah

melihat contoh hewan ovipar dan vivipar, coba sekarang sebutkan ciri-ciri hewan tersebut?” tanya Ayah Roro tiba-tiba.



Guntur ingin menjawab pertanyaan itu. Dia berusaha mengingat singa tadi dan membandingkan dengan burung-burung yang sedang dilihatnya.



“Hewan vivipar cirinya adalah melahirkan dan menyusui anaknya. Sementara ovipar, seperti burung-burung ini, mereka bertelur dan

nggak

ada yang menyusui anaknya,” akhirnya Guntur mencoba menjawab.



“Selain itu, singa dan gajah memiliki daun telinga, sedangkan burung-burung ini

nggak

punya,” Roro menimpali jawaban Guntur.




Ciri Ovipar dan Ciri Vivipar



“Iya betul teman-teman,” tiba-tiba Kanguru muncul di depan mereka.



“Kanguru kamu

ngagetin aja

!” protes Roro.



“Hehe… Aku dari tadi mendengar percakapan kalian

lho

. Aku jadi merasa kalian juga harus

tau

bahwa pembuahan hewan terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal,” kata Kanguru.



Karena bingung Roro dan Guntur kompak bertanya, ”Internal dan eksternal?”



“Begini penjelasannya,




Perkembangbiakan Internal dan Eksternal



“Oh begitu. Pokoknya kalau pembuahan eksternal itu terjadi di luar tubuh induknya, ya?” tanya Guntur memastikan kembali.



“Iya.

Ngomong-ngomong

kalian

udah


liat

bunglon belum?” tanya Kanguru.



Keduanya menggeleng. “Kenapa

emangnya

? Jangan-jangan bunglon itu ovovivipar, ya?” tebak Guntur.



“Iya betul. Sebenarnya

nih

hewan ovovivipar menyimpan telurnya di dalam tubuh hingga menetas, baru kemudian dilahirkan oleh induknya. Makanya terkadang ada yang mengira mereka melahirkan

kayak

vivipar, padahal mereka mengandung calon anaknya dalam bentuk telur,” jelas Kanguru.



“Kalau

nggak

salah kadal, platipus, dan ikan pari juga ovovivipar ya?” tanya Roro.



“Iya betul Ro,” jawab Kanguru.



Perkembangbiakan Hewan Ovovivipar



Lalu mereka pun segera mengajak Ayah Roro pergi ke kandang bunglon. Setelah puas melihat bunglon, mereka berempat pergi makan siang. Saat makan pun Roro dan Guntur masih saja berceloteh.



“Ro,

kayaknya

ada satu lagi

deh

perkembangbiakan hewan yang dijelaskan Bu Guru,” ucap Guntur.



“Iya yang satu lagi ada perkembangbiakan hewan secara vegetatif, yaitu…,” penjelasan Roro terhenti karena Ayah Roro memotong pembicaraan mereka.



“Nanti lagi

aja

ya

ngobrolnya

, sekarang kita makan dulu,” ucap Ayah Roro.




Yaaah

ceritanya sampai sini dulu, ya.

Ngomong-ngomong

apa

tuh

perkembangbiakan hewan secara vegetatif yang ingin dijelaskan Roro? Kalau kamu

udah

penasaran banget

nih,

kamu bisa

kok

lihat pembahasannya di
ruangbelajar
. Coba cek

deh

karena di sana ada pembelajaran dengan video animasi yang seru

lho

!





Artikel ini telah diperbarui pada 5 Juli 2021.




LihatTutupKomentar