Sudah hampir sebulan ini Roro terus mengajak ayahnya yang sibuk untuk pergi ke kebun binatang. Akhirnya, hari ini, ayahnya dapat memenuhi kemauan Roro.
Eits
, tentu saja Roro tidak akan lupa mengajak Guntur. Lalu bagaimana, ya, perjalanan mereka kali ini? Simak
yuk
!
—
Setelah sarapan, Roro dan ayahnya pergi menjemput Guntur di rumahnya. Sayangnya, Ibu Roro dan orang tua Guntur tidak bisa ikut dalam perjalanan ini. Namun, mereka tetap senang karena bisa bepergian bersama meskipun hanya bertiga.
Sesampainya di kebun binatang, mereka langsung mendatangi kandang hewan satu per satu.
“AAAUUUUMMMM”
Roro dan Guntur terkejut mendengar suara besar itu. “
Hih
seram suara apa
tuh
?” tanya Roro memegang tangan ayahnya.
Guntur mengajak Roro mencari sumber suara hingga tibalah mereka di depan sebuah kandang. Tampak dua ekor singa gagah di dalam kandang itu yang menarik perhatian mereka.
“Di kebun binatang ini, kita bisa melihat hewan yang berkembang biak dengan cara generatif
lho
!” ujar Ayah Roro membuat pandangan mereka beralih kepadanya.
“Berkembang biak cara generatif?
Kayaknya
Bu Guru pernah menjelaskan
deh
. Iya
kan
Ro?” tanya Guntur.
“Iya
emang
pernah. Itu
lho
perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara perkawinan, yaitu adanya pertemuan sel telur milik betina dengan sel sperma milik jantan sehingga terjadi pembuahan,” jawab Roro.
“Oh iya, aku ingat sekarang! Kata Bu Guru perkembangbiakan generatif terbagi menjadi tiga, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar,” kata Guntur.
“
Nah,
pembagian menjadi ovipar, vivipar, dan ovovivipar itu berdasarkan perkembangan embrionya atau perkembangan calon anak setelah adanya pembuahan dari sel sperma terhadap sel telur,” jelas Ayah Roro.
Wajah keduanya tampak bingung sehingga Ayah Roro menjelaskan kembali, “Begini
lho,
Mulut mereka membentuk huruf O setelah mendengar penjelasan dari Ayah Roro.
“Berarti singa merupakan vivipar karena dia melahirkan,” ucap Guntur percaya diri.
“Kalau begitu hewan kesukaanku, gajah, juga vivipar
dong
ya,” kata Roro.
Baca juga:
Pengertian Pubertas
Selanjutnya, mereka pergi ke area kandang yang berisi berbagai jenis burung di dalamnya. Ayah Roro mengikuti langkah anak-anak itu dari belakang.
“Ro
liat
di sana ada sarang berisi telur!” seru Guntur menunjuk ke arah sarang itu berada.
“
Wah
, berarti kita
nemu
hewan ovipar juga ya di sini!” kata Roro.
“
Nah
, kalian
udah
melihat contoh hewan ovipar dan vivipar, coba sekarang sebutkan ciri-ciri hewan tersebut?” tanya Ayah Roro tiba-tiba.
Guntur ingin menjawab pertanyaan itu. Dia berusaha mengingat singa tadi dan membandingkan dengan burung-burung yang sedang dilihatnya.
“Hewan vivipar cirinya adalah melahirkan dan menyusui anaknya. Sementara ovipar, seperti burung-burung ini, mereka bertelur dan
nggak
ada yang menyusui anaknya,” akhirnya Guntur mencoba menjawab.
“Selain itu, singa dan gajah memiliki daun telinga, sedangkan burung-burung ini
nggak
punya,” Roro menimpali jawaban Guntur.
“Iya betul teman-teman,” tiba-tiba Kanguru muncul di depan mereka.
“Kanguru kamu
ngagetin aja
!” protes Roro.
“Hehe… Aku dari tadi mendengar percakapan kalian
lho
. Aku jadi merasa kalian juga harus
tau
bahwa pembuahan hewan terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal,” kata Kanguru.
Karena bingung Roro dan Guntur kompak bertanya, ”Internal dan eksternal?”
“Begini penjelasannya,
“Oh begitu. Pokoknya kalau pembuahan eksternal itu terjadi di luar tubuh induknya, ya?” tanya Guntur memastikan kembali.
“Iya.
Ngomong-ngomong
kalian
udah
liat
bunglon belum?” tanya Kanguru.
Keduanya menggeleng. “Kenapa
emangnya
? Jangan-jangan bunglon itu ovovivipar, ya?” tebak Guntur.
“Iya betul. Sebenarnya
nih
hewan ovovivipar menyimpan telurnya di dalam tubuh hingga menetas, baru kemudian dilahirkan oleh induknya. Makanya terkadang ada yang mengira mereka melahirkan
kayak
vivipar, padahal mereka mengandung calon anaknya dalam bentuk telur,” jelas Kanguru.
“Kalau
nggak
salah kadal, platipus, dan ikan pari juga ovovivipar ya?” tanya Roro.
“Iya betul Ro,” jawab Kanguru.
Lalu mereka pun segera mengajak Ayah Roro pergi ke kandang bunglon. Setelah puas melihat bunglon, mereka berempat pergi makan siang. Saat makan pun Roro dan Guntur masih saja berceloteh.
“Ro,
kayaknya
ada satu lagi
deh
perkembangbiakan hewan yang dijelaskan Bu Guru,” ucap Guntur.
“Iya yang satu lagi ada perkembangbiakan hewan secara vegetatif, yaitu…,” penjelasan Roro terhenti karena Ayah Roro memotong pembicaraan mereka.
“Nanti lagi
aja
ya
ngobrolnya
, sekarang kita makan dulu,” ucap Ayah Roro.
Yaaah
ceritanya sampai sini dulu, ya.
Ngomong-ngomong
apa
tuh
perkembangbiakan hewan secara vegetatif yang ingin dijelaskan Roro? Kalau kamu
udah
penasaran banget
nih,
kamu bisa
kok
lihat pembahasannya di
ruangbelajar
. Coba cek
deh
karena di sana ada pembelajaran dengan video animasi yang seru
lho
!
Artikel ini telah diperbarui pada 5 Juli 2021.