RG Squad,
tahukah kamu
kalau Ali Sastroamidjojo pernah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dalam periode yang berbeda? Jika
kamu
perhatikan program nya, dalam sejarah susunan kerja kabinet Indonesia, terdapat Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan 2. Kedua periode tersebut diselingi oleh
Kabinet Burhanuddin Harahap
selama 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Kira-kira, pencapaian apa saja ya yang terjadi dalam kedua kabinet yang dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo?
Yuk
, terlebih dahulu kita pelajari program kerja dalam kabinet masa Ali Sastroamidjojo 1.
Awal Mula Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dibentuk tanggal 31 Juli 1953
diketuai oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo dari PNI (Partai Nasionalis Indonesia) dan diwakili oleh Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya).
Walaupun dalam masa Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 pelaksanaan pemilihan umum dan pembebasan Irian Jaya belum bisa terealisasi, namun Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 memiliki prestasi yang sangat membanggakan,
lho!
Penyelenggaraan
Konferensi Asia Afrika di Bandung tanggal 18-24 April 1955 merupakan pencapaian terbesar
dalam periode kabinet ini. Mr. Iskaq Cokrohadisuryo sebagai menteri perekonomian juga mencetuskan sistem ekonomi yang terbilang baru, yang disebut
sistem ekonomi Ali Baba
.
Akan tetapi, apa sajakah permasalahan yang dihadapi pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo 1? Salah satunya adalah permasalahan yang berangsur-angsur tidak terselesaikan setelah peristiwa pembubaran DPRS pada 17 Oktober 1952?
Kepala Staf Angkatan Darat, Mayor Jenderal Bambang Sugeng mengajukan permohonan berhenti dan disetujui oleh kabinet.
Nah
, Untuk menggantikan posisinya ditunjuklah Kolonel Bambang Utoyo, Panglima Tentara dan Teritorium II/Sriwijaya, oleh menteri pertahanan. Namun, pengangkatan pimpinan baru tersebut ditolak para panglima Angkatan Darat karena proses pengangkatannya dianggap tidak menghiraukan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan TNI AD.
Masalah lain yang mengakibatkan Kabinet Ali Sastroamidjoyo 1 menyerahkan mandatnya adalah keadaan ekonomi yang semakin memburuk. Saat itu,
kepercayaan rakyat Indonesia merosot karena adanya kasus korupsi dan inflasi
, terjadi pula keretakan di dalam kabinet. Pada saat itu Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan untuk menarik kembali menteri-menterinya, yang langkah tersebut diikuti oleh partai-partai lainnya.
Kabinet Ali Sastroamidjojo menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno pada 24 Juli 1955. Lalu, Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden menunjuk Burhanuddin Harahap dari Masyumi sebagai Perdana Menteri untuk membentuk kabinet kerja yang disebut sebagai
Kabinet Burhanuddin Harahap
yang resmi terbentuk pada 12 Agustus 1955
.
RG Squad, sudah paham
kan
apa saja program Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan mengapa Ali Sastroamidjojo menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno? Ikuti artikel berikutnya untuk mengetahui program kerja
Kabinet Ali Sastroamidjojo 2
, ya!
Ingin belajar lebih mendalam tentang sejarah? Gabung bersama
ruangguru digital bootcamp
! Temukan teman belajar dari seluruh Indonesia dan mentor berpengalaman di bidangnya.
Sumber Referensi:
Simanjuntak, P. N. H. (2003).
Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi.
Jakarta: Djambatan
Artikel diperbaharui 27 November 2020