Artikel Sejarah Kelas XII ini akan membahas tentang sejarah terjadinya revolusi hijau di dunia dan di Indonesia.
—
Bahagia
deh
rasanya jika kamu yang tinggal di daerah perkotaan melihat persawahan yang sudah menguning siap untuk dipanen. Ya iyalah. Kalau di kota-kota besar pasti ngeliatnya kalau bukan kemacetan pasti polusi
kan
?
Nah
, di artikel ini kita akan membahas sejarah yang berkaitan dengan dunia pertanian
nih
, Squad. Penasaran
kan
?
Keep scroll
ya!
Kamu pernah mendengar tentang Revolusi Hijau
nggak
? Ini bukan sebuah gerakan dengan pakaian hijau-hijau
lho
ya.
Revolusi Hijau
merupakan sebuah
usaha dalam mengembangkan teknolosi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan
. Revolusi ini dengan kata lain
mengubah pertanian
yang sebelumnya menggunakan
teknologi tradisional, menjadi pertanian dengan teknologi modern
.
Thomas Robert Malthus
menyatakan bahwa
Revolusi Hijau terjadi karena semakin meningkatnya jumlah penduduk
di dunia, namun
tidak diiringi dengan peningkatan jumlah produksi pangan
.
Nah
, untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa lembaga yang melakukan penelitian seperti
Ford Foundation
dan
Rockerfeller Foundation
. Lembaga-lembaga tersebut melakukan penelitian di negara-negara berkembang. Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan menjadi objek penelitian mereka. Kita ambil contohnya di negara Meksiko dan Filipina ya.
Baca Juga:
Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian di Asia
Pertama, kita ke Meksiko dulu. Di tahun 1944, ada sebuah pusat penelitian bening jagung yang didukung
Rockerfeller Foundation
. Apakah penelitian tersebut berhasil?
Wuuoooh
sudah tentu
dong
. Penelitian tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru dari hasil jagung yang hasilnya di atas rata-rata varietas lokal Meksiko.
Sekarang kita beralih ke Filipina ya.
Nah
pada tahun 1962,
Rockerfellar Foundation
dan
Ford Foundation
mendirikan sebuah badan penelitian tanaman di Los Banos. Nama badan tersebut ialah
International Rice Research Institute
(IRRI). Apa
sih
yang dilakukan IRRI? Simak kata Rogu berikut ya.
Gimana
dengan Indonesia pada waktu itu? Apa sudah ada Revolusi Hijau?
Yaps
, pada masa Orde Baru, tepatnya sejak dilaksanakannya
Pelita I di tahun 1969
, Revolusi Hijau diterapkan dan fo
kus pada peningkatan hasil pertanian (beras)
. Pelaksanaannya ada 4 program yakni
intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi
. Kita bahas satu per satu ya
Pertama,
intensifikasi pertanian
. Ini diterapkan dalam bentuk
Panca Usaha Tani
yakni
pemilihan bibit unggul
,
pengaturan irigasi
,
pemupukan
,
teknik pengolahan tanah
, dan
pemberantasan hama
. Kedua,
ekstensifikasi
pertanian
. Langkah ini merupakan
perluasan area pertanian yang sebelumnya belum dimanfaatkan
. Contohnya itu seperti pemanfaatan hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
Ketiga,
diversifikasi pertanian
. Ini dapat katakan
pengalokasian sumber daya pertanian ke beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan
, baik secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya
menanamkan beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara beberapa hewan ternak dalam satu kandang
. Nah, yang terakhir,
rehabilitasi
. Rehabilitasi ini merupakan
sebuah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbarui segala hal terkait pertanian
. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi.
Nah
, gimana nih Squad? Masih penasaran dengan sejarah terjadinya Revolusi Hijau? Simak ulasannya lebih lengkap di
ruangbelajar
ya. Ada video belajar dengan animasi keren yang bakal membantu kamu dalam belajar. Daftar sekarang juga ya.
Referensi:
Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. 2009.
Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Hapsari, Ratna dan Adil M.
Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
. Jakarta: Erlangga.