.jpg)
 
  RG Squad, kalian tahu
  
   nggak
  
  sih kalau manusia yang hidup di zaman prasejarah atau praaksara itu, juga memiliki suatu sistem kepercayaan,
  
   lho
  
  . Perkembangan ini muncul ketika manusia menemukan peradaban di antara sesuatu yang hidup dan sesuatu yang mati. Dapat dikatakan hidup jika sesuatu tersebut dapat bergerak dan sebaliknya, sesuatu yang dikatakan mati yaitu yang tidak dapat bergerak. Nah, dari perbedaan itulah
  
   manusia zaman praaksara ini mulai menyadari bahwa ada suatu kekuatan yang dapat menggerakkan sesuatu yang lainnya, hal itu disebut jiwa.
  
  Dari situlah mereka mencoba untuk mendekatkan diri dengan kekuatan-kekuatan tersebut.
 
 
  Lalu bagaimana ya cara mereka mendekatkan diri? Jadi, dahulu sebelum agama masuk ke dalam kehidupan dan peradaban manusia, masyarakat pra-aksara ini mempercayai kalau
  
   pohon-pohon yang besar, mata air, batu dan lainnya itu ada yang menghuninya.
  
  Kemudian cara mereka mendekatkan diri dengan mengadakan berbagai macam upacara. Ada yang melakukannya dengan
  
   ritual pemujaan, pemberian sesaji, juga upacara-upacara ritual lainnya, banyak
   
    deh
   
   .
  
 
  Manusia-manusia pada zaman praaksara ini percaya bahwa para penghuni itu seringkali berdiam di tempat-tempat yang tinggi, dan mereka percaya kalau para roh itu akan turun, maka dari itu mereka kemudian menyediakan tempat untuk berkumpulnya para roh tersebut. Kemudian didirikanlah bangunan-bangunan megalitik, seperti salah satunya menhir.
 
  
 
  Menhir. Sumber: hidupsimpel.com
 
  Baiklah, di bawah ini ada beberapa tahap-tahap sistem kepercayaan manusia purba atau zaman pra-aksara yang perlu kalian ketahui, di antaranya:
 
  
   1. Roh Nenek Moyang
  
 
  Kepercayaan terhadap nenek moyang ini diduga
  
   muncul pada saat masyarakat zaman pra-aksara masih mengandalkan kehidupan berburu, mengumpulkan, serta meramu makanan.
  
  Kepercayaan ini muncul ketika fenomena mimpi saat manusia tidur. Pada saat itu, manusia melihat dirinya berada di tempat yang berbeda dari tubuh jasmaninya.
  
   Mereka percaya bahwa tubuh yang berada di tempat lain itu adalah jiwa.
  
  Kemudian kepercayaan ini berkembang bahwa jiwa benar-benar telah terlepas dari jasmaninya.
  
   Nah
  
  , jiwa yang terlepas itu dianggap dapat berbuat sesuai kehendaknya. Berdasarkan hal tersebut, setiap ada pemimpin yang mati, roh atau jiwanya akan sangat dihormati dan dipuja-puja.
 
  
   2. Animisme
  
 
  
   Animisme
  
  adalah tahap kelanjutan dari
  
   kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
  
  Mereka mulai memahami sebab-sebab gejala alam yang terjadi. Setelah mengetahui fenomena sebab gejala alam yang terjadi, mereka kemudian mencari pemecahan masalah atas fenomena tersebut.
  
   Nah,
  
  atas dasar perkembangan berfikirnya itu, manusia purba menganggap penyebab terjadinya fenomena-fenomena tersebut adalah roh, sebagai penentu dan pengatur alam semesta. Agar manusia purba itu dapat beraktifitas dengan tenang dan aman, mereka melakukan ritual pembacaan doa, pemberian sesaji, bahkan korban.
 
  
   3. Dinamisme
  
 
  
   Dinamisme
  
  adalah kepercayaan bahwa
  
   segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan
  
  yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
 
  
   4. Totemisme
  
 
  
   Totemisme
  
  adalah kepercayaan bahwa
  
   hewan tertentu dianggap suci
  
  dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
 
  
   Baca Juga:
   Pembabakan Zaman Praaksara Berdasarkan Arkeologi
  
 
  
   5. Monoisme
  
 
  
   Monoisme atau monoteisme
  
  adalah tingkat akhir dalam evolusi kepercayaan manusia. Monoisme merupakan sebuah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada tingkat ini, manusia mulai berpikir atas apa yang selama ini dialaminya. Mulai dari pertanyaan siapa yang menghidupkan dan mematikan manusia, siapa yang menghidupkan tumbuhan, siapa yang menciptakan binatang, juga bulan dan matahari. Berdasarkan pertanyaan itu, manusia membuat kesimpulan bahwa ada kekuatan yang maha besar dan tidak tertandingi oleh kekuatan manusia.
 
  
 
  
   Wah
  
  menarik ya RG Squad, dengan melihat tahapan-tahapan sistem kepercayaan manusia tadi, kita akhirnya tahu bahwa manusia adalah makhluk dengan proses berpikir yang terus berkembang. Tentu saja, semua itu muncul atas dasar rasionalitas manusia dalam merespon fenomena yang terjadi, Squad.
 
  Kalau kamu ingin memelajari materi lain dengan lebih seru,
  
   yuk
  
  segera tonton video pembelajaran animasi di
  ruangbelajar!
 
  
  
 
  
   Referensi:
  
 
  Gunawan, Restu, Amurwani Dwi Lestariningsih, dan Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA/SMK/MAK. Kurikulum 13 Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 
  
   Sumber Foto:
  
 
  Williamsaitama, (2020). Menhir [online]. Available at:
  https://hidupsimpel.com/peninggalan-zaman-praaksara/
  (Accessed: 12 November 2020)
 
  
   Artikel ini diperbarui pada 12 November 2020