Teacher’s Talk Time: Proporsi Guru Berbicara di Kelas yang Ideal



Teacher’s Talk Time





Apakah kamu sering merasa capek setelah mengajar? Apalagi jika mengajar tiga sesi sekaligus hehe. Pasti ada sesuatu, nih yang bikin kamu merasa capek. Coba deh ingat-ingat lagi, ketika di kelas apakah kamu saja yang bicara? Atau siswa pun dilibatkan secara aktif? Hmmm, bisa jadi ini yang perlu diperhatikan. Yap, proporsi guru berbicara di dalam kelas. Loh, kok bisa?







Hal ini ada kaitannya,

loh

dengan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran di kelas seringkali “berpusat pada guru”. Guru hanya menyampaikan pengetahuannya, tanpa memerhatikan interaksi dengan siswa. Interaksi guru-siswa dalam kelas ditentukan oleh seberapa baik guru mengelola kelas, salah satunya pembagian waktu bicara di kelas (

Teacher’s Talk Time

atau proporsi guru berbicara). Seperti apa konsep

Teacher’s Talk Time

? Yuk, kita bahas.



Apa Itu

Teacher’s Talk Time

?




Teacher’s Talk Time

adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berapa banyak guru berbicara selama jam pelajaran di kelas.
Konsep ini mengajak guru menghitung ulang, seberapa besar dominasi guru dibandingkan dominasi siswa di dalam kelas.



Guru merasa bahwa sudah mengalokasikan cukup waktu untuk siswa terlibat dalam pembelajaran. Namun, seringkali proporsi guru berbicara bisa sampai sekitar 70–75% dari keseluruhan waktu di kelas. Hal ini yang kemudian membuat guru kesulitan untuk menilai apakah siswa telah memahami materi dengan baik atau belum. Tanpa meminta tanggapan dari siswa, serta suasana kelas yang membosankan dan

gitu-gitu aja

.



Baca Juga:
Cara Menggunakan Color Coding yang Efektif Saat Mengajar di Kelas



Hubungan Teknik Mengajar dengan Pemahaman Siswa



Di bawah ini terdapat gambar

“The Pyramid Learning”

yang menunjukkan tingkat retensi (bertahannya ingatan akan suatu informasi atau pengetahuan) dari metode mengajar yang diberikan (

passive teaching methods

dan

participatory teaching methods)

.



Pyramid Learning - Teacher’s Talk Time

Tingkat Retensi dari The Pyramid Learning



Terlihat pada gambar, bahwa proses pembelajaran memiliki retensi yang tinggi serta dapat lebih efektif jika terdapat waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan di kelas yang bisa mendorong mereka berpikir, berbicara, dan berkontribusi terhadap pembelajaran.

Teacher’s Talk Time

yang berlebihan dapat membatasi kesempatan siswa untuk mencerna materi dan berlatih berbicara,

loh

. Lalu, bagaimana ya cara meningkatkan interaksi antara guru dan siswa di kelas?



Cara Berkomunikasi dengan Siswa yang Efektif



Terdapat empat cara berkomunikasi dengan siswa yang efektif, yaitu:





  1. Directive statement:

    memberitahu seseorang apa yang harus dilakukan



  2. Social statements:

    segala bentuk

    chit-chat

    , pujian, atau kontrol ke siswa



  3. Questions:

    segala pertanyaan yang diajukan ke siswa di kelas



  4. Informative statements:

    informasi yang berupa fakta



Empat cara ini penting untuk menentukan jenis bahasa yang akan digunakan dengan siswa, mempertimbangkan cara menggunakan data untuk memberi informasi tentang pengajaran yang disampaikan.



cara berbicara dengan siswa di kelas

Empat cara berkomunikasi dengan siswa menerapkan Teacher’s Talk Time



Baca Juga:
Tips untuk Menjadi Pengajar yang Menyenangkan dan Anti Bosan



Tips Menerapkan

Teacher’s Talk Time



Penerapan

Teacher Talk Time

dapat dianalogikan menggunakan selotip yang kemudian ditempelkan di lengan tangan atau media lainnya, tujuannya untuk mengecek empat cara komunikasi yang sudah diterapkan dengan siswa.



penerapan teacher's talk time

Penerapan Teacher Talk Time dengan menempelkan selotip pada lengan tangan (Sumber: andyvasily.com)



Selain itu, terdapat beberapa tips lain yang dapat dilakukan supaya

Teachers’ Talk Time

tidak didominasi oleh guru dan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan, yaitu dengan membuat kelas interaktif dan berkeseimbangan antara

Teachers’ Talk Time

(TTT) and

Student’s Talk Time

(STT), seperti:




  1. Sering memancing siswa dalam bentuk pertanyaan (

    elicitation

    ) untuk memperoleh konsep dan jawaban dari siswa.


  2. Pengecekan konsep (

    concept checking

    ) dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan bentuk pertanyaan “

    why

    ” atau mengapa supaya lebih dari sekadar “

    yes or no

    ” atau benar/salah.


  3. Menggunakan bahasa tubuh (

    body language

    ) atau gerak tubuh, khususnya saat menggunakan papan tulis untuk menjelaskan suatu topik yang dapat membantu siswa memahami materi ajar.


  4. Memberikan

    pause

    atau jeda kepada siswa untuk memahami atau mencerna materi ajar.


  5. Melibatkan dan mendorong siswa dalam pembelajaran, dengan menerapkan pola interaksi yang beragam, seperti

    teacher to students,  students to teacher, students to students,

    atau

    student to student

    dengan metode

    open class discussion, group work, pair work,

    dan

    individual work

    .


  6. Memperkenalkan materi dalam bentuk bacaan atau video, yang memungkinkan kelas untuk lebih fokus melalui diskusi, presentasi individu atau kelompok.



Jadi, bagaimana menurut rekan-rekan pengajar, pasti tertarik untuk menerapkan tips di atas, kan?
Dijamin

deh

kamu gak akan

capek

lagi dan kelasmu pun jadi lebih hidup dan menarik. Dengan kata lain, jumlah waktu yang dialokasikan guru untuk berbicara bisa diminimalkan, sehingga proses pengajaran akan berpusat pada siswa (

student-centered

).






Demikian pembahasan tentang

Teacher Talk Time

dalam pembelajaran. Semoga pembahasan ini bisa menambah referensi dan membantu kamu dalam mengajar yang lebih efektif. Ruangguru mengajak kamu untuk menjadi Mitra Pengajar Ruangguru. Dapatkan penghasilan tambahan dan keuntungan lainnya menjadi Mitra Pengajar Ruangguru sekarang juga! Yuk, daftarkan diri Anda dan ajak rekan Anda untuk daftar di
ruangpengajar
!




Referensi:



Azhar, Kaukab A dkk. (2019). Do I Talk Too Much In Class? A Quantitative Analysis of ESL Classroom Interaction.

OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra

,

13(2)

, 193-202.



Groves, C dkk. (2014). Classroom Talk: Understanding Dialogue, Pedagogy & Practice

. Primary English Teaching Association of Australia

, 1 dan 4.



Mohammed, Fakhir O. (2019). The Effect of Teacher Talk Time (TTT) Strategy on the Awareness of Semantic Topics.

Humanities Journal of University of Zakho (HJUOZ

),

8(1)

, 152-158.



Sumber foto:



Penerapan

Teacher Talk Time

[daring]. Tautan: http://www.andyvasily.com/the-aligned-leader-blog/deconstructing-our-teacher-talk-time (Diakses: 12 September 2022)



LihatTutupKomentar