Tidak Perlu Marah, Disiplinkan Anak dengan Metode Time-Out



Cara Disiplinkan Anak dengan Metode Time-Out





Anak sulit diatur? Tidak perlu marah, yuk simak cara mendisiplinkan anak menggunakan metode time-out berikut ini!









Terkadang,
anak tidak mendengarkan perintah
atau nasihat orang tua. Dalam situasi tersebut, orang tua pun bingung bagaimana menghadapi tingkah laku anak.

Nah

, salah satu metode yang bisa Anda coba adalah dengan menerapkan

time-out

pada anak.




Time-out

merupakan metode mendisiplinkan anak dengan menempatkan anak di tempat yang membosankan, di mana ia tidak mendapatkan perhatian dari siapa pun, selama beberapa menit. Metode ini dilakukan ketika
anak melakukan kesalahan
atau tindakan yang tidak sesuai dengan perintah orang tua. Menurut berbagai penelitian,

time-out

dinilai efektif memberikan konsekuensi kepada anak saat tidak menurut pada orang tua, ketimbang memarahi anak tersebut.



Namun,

time-out

harus dilakukan dengan benar agar bisa berdampak efektif dalam mendisiplinkan anak. Yuk, simak 5 aturan yang harus Anda pahami sebelum menerapkan

time-out

pada anak.



1. Tentukan tindakan anak yang membutuhkan

time-out



cara mendisiplinkan anak - metode time-out




Jika anak melakukan kesalahan atau tidak menurut pada orang tua, maka bisa diberikan time-out (Sumber: slate.com)



Orang tua harus menjelaskan secara spesifik, tindakan seperti apa yang akan berakibat pada penerapan

time-out

. Misalnya, “Kalau kamu memukul adikmu, kamu akan diberikan

time-out

,” akan lebih mudah dimengerti anak dibandingkan, “Kalau kamu nakal, kamu akan diberikan

time-out

.”



Baca juga:
5 Cara Tanamkan Perilaku Jujur pada Anak



Orang tua pun harus konsisten menerapkan

time-out

pada tindakan anak yang sudah dijelaskan. Jadi, metode ini bukan digunakan karena orang tua frustrasi terhadap tingkah laku anak.

Time-out

yang diterapkan secara berlebihan juga tidak akan berdampak efektif.



2. Tentukan tempat dan lama waktu

time-out

akan berlangsung



metode time out - cara mendisiplinkan anak




Menentukan tempat dan lama waktu time-out berlangsung (Sumber: parents.com)



Tempat untuk menerapkan

time-out

harus tempat yang membosankan, namun orang tua masih bisa mengawasi anak. Jangan memberikan

time-out

pada anak di kamarnya karena ia bisa menemukan distraksi untuk bermain dan bersenang-senang.



Untuk lama waktunya, orang tua bisa menggunakan aturan satu menit per usia anak. Jika anak berusia empat tahun, maka

time-out

akan berlangsung selama empat menit. Aturan ini tidaklah baku. Orang tua bisa menentukan sendiri baru

time-out

yang diperlukan, tetapi tetap mengawasi tingkah laku anak.



3.

Time-out

harus langsung diberikan saat anak melakukan kesalahan



metode time out - cara mendisiplinkan anak




Time-out harus langsung diberikan kepada anak ketika melakukan kesalahan (Sumber: courant.com)



Anak cenderung memiliki ingatan yang pendek. Oleh karena itu, orang tua harus langsung menerapkan

time-out

ketika anak tidak menurut atau melakukan kesalahan. Jangan sampai orang tua menunggu untuk menyelesaikan satu tugas dan menunda memberikan

time-out

, sebab anak bisa lupa akan kesalahannya dan bingung mengapa ia dihukum.



Baca juga:
7 Tanda Stress pada Anak yang Perlu Diketahui



4. Saat memberikan

time-out

, orang tua harus bisa menjaga emosinya



metode time-out




Orang tua harus bisa menjaga emosinya saat time-out berlangsung (Sumber: proactiveparenting.net)



Orang tua harus berusaha untuk tidak memarahi, mengkritik, atau memukul anak saat

time-out

berlangsung. Sebelum menerapkan

time-out

, orang tua cukup menyebutkan kesalahan anak hingga ia harus menerima hukuman itu.



5. Setelah

time-out

selesai, orang tua harus memberikan penjelasan kepada anak



metode time-out - cara mendisiplinkan anak




Menjelaskan kepada anak mengapa mereka diberikan
time-out
(Sumber: verywellfamily.com)



Orang tua harus bertanya dan menjelaskan kepada anak, apakah mereka mengerti mengapa mereka diberikan

time-out

. Anak pun harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan perasaannya. Selain itu, orang tua juga perlu memuji sang anak yang berhasil melalui

time-out

tersebut.



Gimana? Semoga dengan memahami aturan-aturan di atas, Anda bisa menerapkan

time-out

yang efektif untuk anak-anak Anda!



LihatTutupKomentar