Artikel ini berisi informasi seputar klasifikasi iklim dan pola iklim global.
—
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis. Jadi, dalam setahun, kita
bisa merasakan 2 musim,
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tapi, kalau kamu memutuskan untuk tinggal di Korea Selatan selama setahun, bakal beda lagi nih ceritanya. Gak cuma nemu
berbagai fakta tentang sekolah Korea Selatan
, kamu juga akan merasakan 4 musim yang berbeda, loh! Karena memiliki iklim subtropis, kamu bisa merasakan musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin dalam kurun waktu satu tahun selama kamu menetap di Korea Selatan, gais!
Eits, tapi kalo ngomongin tentang iklim, kamu tau gak sih kalo klasifikasi iklim di dunia itu ada beberapa macam? Kalo kamu belum tau, simak penjelasan berikut mengenai klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global, ya!
Iklim
Sebelum masuk ke bahasan utama kita kali ini, aku mau bahas sedikit dulu tentang iklim, ya.
Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama dan mencakup wilayah yang luas. Tapi jangan sampai tertukar dengan cuaca ya, gais! Karena kalo cuaca itu adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat.
Kalo kamu masih belum paham, kamu bisa baca juga tentang
unsur cuaca dan iklim
,
ya!
Okeh lanjut nih. Iklim memiliki rentang waktu yang lama dan wilayah yang luas, sehingga bisa dikenali dan dikelompokkan dengan mudah. Karena hal ini, terdapat beberapa klasifikasi iklim yang digunakan secara global. Klasifikasi tersebut adalah:
Iklim Matahari
Iklim Koppen
Iklim Junghuhn
Iklim Schmidt-Ferguson
Iklim Oldeman
Baca juga:
Dari Mana Asalnya Bau Hujan?
Klasifikasi ini emang ada fungsi dan kegunaannya masing-masing kok, jadi bukan sengaja dibuat jadi banyak ya hehe. Oke sekarang kita akan bahas semua tentang klasifikasi tipe iklim ya!
Klasifikasi Tipe Iklim
1. Iklim Matahari
Iklim Matahari merupakan klasifikasi iklim yang
didasarkan oleh panas matahari yang diterima bumi
. Menurut Iklim Matahari, iklim di bumi dibagi menjadi 4, yaitu
tropis, subtropis, sedang, dan dingin
.
Masih ingat kan tadi di awal aku udah sebut perbedaan iklim di Indonesia dan Korea Selatan? Nah perumpamaan yang aku gunakan sebelumnya merujuk pada iklim Matahari, ya!
Klasifikasi tipe iklim ini merupakan yang paling umum digunakan loh. Ini karena klasifikasi ini merupakan yang paling mudah dikenali apabila dibandingkan dengan klasifikasi lainnya.
2. Iklim Koppen
Iklim Koppen merupakan pengelompokkan iklim
berdasarkan pada rata-rata curah hujan dan temperatur
. Klasifikasi iklim ini dibagi menjadi 5 tipe, dan masing-masing tipe menggunakan huruf sebagai simbolnya. Berikut adalah klasifikasi iklim Koppen:
Masih bersamaku kan, kawan? Jangan bingung karena ada banyak hurufnya ya, hehe. Klasifikasi iklim Koppen ini merupakan klasifikasi yang paling detail loh, gais! Bahkan sebenarnya dari masing-masing iklim yang 2 huruf, masih ada pembagiannya lagi menjadi 3 huruf. Misalnya, Cs bisa dibagi lagi menjadi 2 loh, yaitu Csa dan Csb. Tapi untuk saat ini kamu pahami sampai ke pembagian 2 hurufnya aja ya, hehe.
3. Iklim Junghuhn
Iklim Junghuhn merupakan klasifikasi iklim
berdasarkan ketinggian dan vegetasi di kawasan tertentu
. Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
Kalo kamu perhatiin, semua tanaman yang disebutkan di atas merupakan tanaman budi daya. Itu karena iklim Junghuhn ini lebih ditujukan untuk kegunaan agrikultur nih, gais! Makanya kamu jarang banget dengar istilah iklim ini kalo kamu gak beraktivitas di sekitar kegiatan pertanian dan perkebunan.
4. Iklim Schmidt-Ferguson
Iklim Schmidt-Ferguson merupakan klasifikasi iklim berdasarkan
curah hujan.
Pada klasifikasi ini, iklim dibagi menjadi 8 tipe, yaitu:
Untuk mencari Q rumus yang digunakan adalah
rata-rata bulan kering/rata-rata bulan basah x 100
. Cara untuk mengetahui sebuah bulan disebut bulan basah atau kering adalah melalui curah hujan di bulan tersebut ya, gais. Kalo menurut Schmidt-Ferguson kriterianya adalah sebagai berikut:
Bulan Basah = Curah hujan >100mm
Bulan Lembap = Curah hujan antara 60 – 100m
Bulan Kering = Curah hujan <60mm
5. Iklim Oldeman
Terakhir ada iklim Oldeman, yaitu klasifikasi iklim yang menggunakan
curah hujan juga
sebagai acuannya. Perbedaannya dengan iklim Schmidt-Ferguson adalah pada kriteria bulan basah dan cara menghitungnya. Berikut adalah klasifikasi iklim Oldeman:
Pada iklim Oldeman, untuk menentukan tipe iklimnya kamu gak perlu menggunakan rumus seperti iklim Schmidt-Ferguson, ya. Kamu hanya perlu menentukan bulan basah dalam satu tahun berdasarkan curah hujannya. Berikut adalah kriteria bulan basah pada iklim Oldeman:
Bulan basah = curah hujan >200mm
Bulan lembap = curah hujan 100 – 200mm
Bulan kering = curah hujan <100mm
Nah, itu dia bahasan kali ini mengenai klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global ya! Kalo kamu mau lebih mendalami materi serupa lainnya, langsung aja cobain di
ruangbelajar
, ya! Karena pembahasan materinya lengkap dan disertai video yang asik banget loh kayak aku, xixixi. Sampai jumpa di bahasan berikutnya, ya! Dadah~
Referensi:
Harmanto, Gatot. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Yrama Widya : Bandung.