Melalui
artikel Geografi kelas 10
ini, kamu akan mempelajari tentang lapisan-lapisan atmosfer bumi dan masing-masing karakteristik hingga fungsinya. Ada troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan eksosfer. Yuk, cari tahu lebih lanjut di artikel ini!
—
Apakah kamu tahu apa itu aurora?
Princess
Aurora? Bukan, bukan aurora yang itu, ya.
Aurora adalah
gejala alam berupa cahaya yang menari-nari indah di langit dalam berbagai warna
. Aurora yang sering terlihat adalah hijau muda dan
pink
, tapi kadang terlihat juga yang berwarna merah, kuning, hijau, dan biru walaupun hanya sesekali. Aurora ini terjadi di salah satu lapisan atmosfer bumi, yaitu di lapisan
ionosfer
.
Ngomong-ngomong
soal atmosfer, siapa yang masih ingat atmosfer itu apa?
Atmosfer
adalah
lapisan gas
atau udara yang
menyelubungi bumi
. Atmosfer memiliki ketebalan sekitar
± 1.000 km
. Nggak cuma bumi lho, yang punya lapisan atmosfer,
planet-planet lain juga punya
lapisan
atmosfernya sendiri
.
Atmosfer bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan
karakteristik yang berbeda-beda
. Sambil mengingat pelajaran Fisika tentang atmosfer waktu kelas 7 dulu, kita bahas lebih lanjut aja
yuk
tentang karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi!
1. Troposfer
Lapisan troposfer adalah lapisan yang
berhubungan langsung dengan permukaan bumi
dan merupakan
tempat terjadinya gejala atau peristiwa cuaca
,
seperti hujan, angin, dan badai. Tinggi troposfer berbeda-beda.
Tinggi rata-rata
lapisan troposfer dari bumi adalah
12 km
, tapi di khatulistiwa ketinggiannya dapat mencapai 16-18 km, sedangkan di daerah kutub hanya 8 km.
Pada troposfer berlaku
hukum
Gradient Thermic
.
Apa itu
Gradient Thermic
?
Gradient Thermic
adalah setiap ketinggiannya naik 100 m dari permukaan bumi, maka suhunya akan menurun sekitar 0,6
o
C.
Lapisan paling atas
dari troposfer namanya
tropopause
dan berjarak 8-12 km di atas permukaan bumi. Tropopause ini membatasi troposfer dengan lapisan di atasnya yaitu stratosfer.
Baca Juga:
Yuk, Kenalan dengan BMKG, Lembaga Penyedia Data Cuaca dan Iklim di Indonesia
Ciri-Ciri Troposfer
Lapisan atmosfer bumi yang berada di ketinggian paling rendah ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Lapisan yang bersentuhan langsung dengan permukaan bumi.
Memiliki ketebalan sekitar 12 km dari permukaan tanah.
Merupakan lapisan paling tipis di antara lapisan atmosfer lainnya.
Memiliki ketinggian yang berbeda di setiap tempatnya.
Fungsi Troposfer
Nah, fungsi lapisan troposfer di antaranya sebagai berikut, gais:
Menjadi tempat terjadinya cuaca dan iklim.
Melindungi sengatan radiasi yang dipancarkan oleh berbagai benda langit lain.
Digunakan sebagai tempat tinggal berbagai makhluk hidup.
Tempat terjadinya angin dan pelangi.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer adalah lapisan yang
melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet (UV)
karena stratosfer merupakan
tempat bernaungnya lapisan ozon (O
3
)
yang dapat menyerap sinar ultraviolet. Adanya lapisan ozon yang menyerap sinar matahari ini membuat seiring bertambahnya ketinggian, semakin tinggi juga suhunya.
Lapisan stratosfer
tingginya sekitar 12-50 km
dari bumi dan
suhunya mencapai
sekitar
55
o
C
akibat adanya kenaikan panas yang cukup drastis pada lapisan ini.
Lapisan paling atasnya
bernama
stratopause
yang membatasi stratosfer dengan lapisan di atasnya.
Ciri-Ciri Stratosfer
Lapisan stratosfer bumi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Lapisan terendah kedua setelah troposfer.
Berada di ketinggian sekitar 12-60 km di atas permukaan bumi.
Memiliki sifat udara yang kering karena tidak mengandung uap air, awan, dan debu.
Semakin bertambah ketinggian, semakin meningkat juga suhunya.
Terdapat lapisan ozon yang menyerap sinar ultraviolet.
Tempat stratifikasi suhu.
Fungsi Stratosfer
Seperti lapisan atmosfer lainnya, manfaat stratosfer bagi kehidupan di bumi adalah
untuk melindungi dari gelombang radiasi sinar ultraviolet dari matahari
. Radiasi ini sangat bahaya kalau terkena kulit manusia karena bisa menyebabkan kanker kulit, penuaan dini, katarak, hingga kerusakan sistem kekebalan tubuh. Ngeri banget ya kalau sampai tidak ada lapisan stratosfer :(.
Jenis-Jenis Stratosfer
Lapisan stratosfer ini dibagi menjadi tiga jenis, di antaranya:
1. Lapisan Isotermis
Lapisan stratosfer paling bawah atau paling dekat dengan permukaan bumi disebut lapisan isotermis. Jaraknya dari permukaan bumi mencapai 20 km. Suhu udara atau temperatur di lapisan isotermis bersifat tetap. Dengan kata lain, lapisan stratosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi ini hingga ketinggian 20 km punya suhu udara yang tetap.
2. Lapisan Panas
Lapisan di atas isotermis ada lapisan panas,
guys.
Di lapisan ini terjadi peningkatan suhu hingga ketinggian mencapai kurang lebih 45 km. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap ultraviolet dari matahari. Pada lapisan panas juga tidak lagi ditemukan uap air, awan, maupun debu-debu atmosfer. Di sinilah pesawat dengan mesin jet diterbangkan untuk menghindari adanya perubahan cuaca.
3. Lapisan Campuran Teratas
Seperti namanya, lapisan campuran teratas merupakan lapisan paling atas dari stratosfer. Lapisan ini berada paling dekat dekat dengan lapisan mesosfer. Di lapisan campuran teratas juga akan ditemukan lapisan stratopause atau batas antara lapisan stratosfer dengan mesosfer. Untuk mengetahui apa itu mesosfer akan dibahas setelah ini ya.
Baca Juga:
Memahami Pengertian Vulkanisme, Gejala, Erupsi & Bentuk Gunung Api
By the way, kamu udah tahu belum sih, kalau di ruangbelajar, kini sudah tersedia fitur Adapto yang bisa menyesuaikan video belajar dengan kemampuan belajarmu, lho! Seperti apa sih, fiturnya? Langsung cek aplikasi Ruanggurumu sekarang, ya!
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi sebagai
tempat terbakarnya meteoroid.
Jadi, kita terlindungi dari ancaman benda angkasa yang bisa saja jatuh ke bumi.
Suhu
di
mesosfer
dapat
mencapai -83
o
C
karena pada mesosfer berlaku hukum
Gradient Thermic
juga. Lapisan mesosfer
terletak pada ketinggian 50-80 km
dari bumi dan puncaknya bernama
mesopause
.
Ciri-Ciri Mesosfer
Ciri-ciri lapisan mesosfer di antaranya:
Berada di ketinggian sekitar 60-80 km.
Meteor yang mencapai mesosfer akan hancur terbakar dan menjadi pecahan-pecahan kecil yang disebut meteorit.
Terdapat lapisan mesopause atau lapisan yang menjadi pembatas antara mesosfer dengan termosfer.
Mengalami penurunan suhu saat bertambah ketinggiannya.
Penurunan suhu menyebabkan pergeseran objek dari luar angkasa sehingga meteor dapat terbakar.
Fungsi Mesosfer
Lapisan mesosfer
berfungsi sebagai pelindung bumi dari meteor
, seperti fungsi lapisan atmosfer lainnya. Kepadatan gas yang cukup tinggi di lapisan mesosfer membuatnya memiliki cukup banyak gas dibanding lapisan di atasnya.
Meteor luar angkasa yang berhasil menembus eksosfer dan termosfer akan bertabrakan dengan gas-gas penyusun mesosfer. Tabrakan tersebut akan menghasilkan gesekan yang besar dan menghasilkan panas. Suhu yang tinggi tersebut membuat meteor terbakar di lapisan mesosfer hingga tak ada yang tersisa.
Baca Juga:
Kenapa Sih Langit Itu Berwarna Biru?
4. Termosfer (Ionosfer)
Lapisan termosfer adalah lapisan
tempat terjadinya proses ionisasi
, di mana ion positif dan elektron bebas bermuatan negatif terbentuk. Oleh karena itu, lapisan termosfer
disebut juga lapisan ionosfer
. Lapisan
termosfer jaraknya
sangat jauh dari permukaan bumi, yaitu sekitar
80-400 km dari permukaan bumi
.
Nah
, lapisan termosfer atau ionosfer inilah tempat terbentuknya
aurora
yang tadi sempat kita bahas di awal. Proses ionisasi yang terjadi menyebabkan
penambahan dan pengurangan jumlah elektron
yang menghasilkan
cahaya berwarna-warni di angkasa
.
Cahaya aurora hanya dapat dilihat dari tempat di bumi yang
medan magnetnya kuat
, yaitu di
Kutub Utara
dan
Kutub Selatan
. Semakin kuat magnet bumi, semakin jelas aurora terlihat. Begitu pula sebaliknya. Itulah kenapa kita tidak bisa melihat aurora di Indonesia, karena Indonesia terletak di Garis Khatulistiwa di mana medan magnetnya tidak cukup kuat.
Keren banget kan auroranya? (Sumber: gfycat.com)
Selain menghasilkan aurora, partikel ion yang terbentuk oleh radiasi matahari tersebut juga berfungsi sebagai
pemantul gelombang suara dan cahaya
dari bumi dalam bentuk
gelombang radio
.
Baca Juga:
Teori-Teori Pembentukan Tata Surya dan Pencetusnya, Cari Tahu Yuk!
Ciri-Ciri Termosfer
Termosfer sebagai lapisan yang jauh dari bumi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut, ya:
Terdapat di ketinggian sekitar 500-1000 km di atas permukaan bumi
Sering disebut sebagai lapisan panas
(hot layer)
Suhu udara pada bagian paling atas lapisan termosfer bisa mencapai lebih dari 1000 derajat celcius
Terdapat lapisan ionosfer yang berfungsi sebagai memantulkan gelombang radio yang bermanfaat bagi satelit dan komunikasi
Mengandung massa udara yang rendah dengan temperatur tinggi sehingga tidak mampu menghantarkan panas ke benda-benda seperti satelit dan astronot
Memiliki udara yang sangat tipis
Gas yang bisa ditemukan adalah atom oksigen (O
2
), atom nitrogen (N), dan helium (He)
Fungsi Termosfer
Lapisan termosfer memiliki dua fungsi bagi kehidupan manusia, gengs. Apa saja yaa?
Menjadi tempat mengorbitnya satelit bulan karena terdapat gelombang yang membantu energi untuk terus bergerak, termasuk satelit.
Menyerap sebagian besar panas dari matahari sehingga suhu di permukaan bumi tidak terlalu panas.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah
lapisan paling luar
dan paling atas
dari atmosfer
. Lapisan eksosfer berada pada
di atas 400 km
dari permukaan bumi. Jaraknya yang jauh dari bumi menyebabkan
pengaruh gaya gravitasi
bumi di eksosfer
sangat kecil
.
Eksosfer merupakan
lapisan antara bumi dengan angkasa luar
, loh!
Eksosfer bisa disebut juga sebagai
geostasioner
atau
ruang antar planet
.
Hal ini karena butiran-butiran gas yang ada bisa meloloskan diri secara perlahan. Selain itu juga karena sedikitnya gaya gravitasi membuat jarang terjadinya benturan antara meteor.
Ciri-Ciri Eksosfer
Lapisan eksosfer bumi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Berada di ketinggian di atas 400 km di atas permukaan bumi.
Merupakan lapisan atmosfer paling luar sehingga pengaruh gaya gravitasi sangat kecil.
Memiliki kandungan gas atmosfer sangat rendah.
Memiliki suhu yang sangat rendah atau sangat dingin hingga mencapai -57
o
C.
Merupakan lapisan atmosfer yang berbatasan langsung dengan luar angkasa.
Merupakan lapisan yang sangat berbahaya.
Dapat menghancurkan benda-benda luar angkasa dan meteor.
Tempat terjadinya berbagai gerakan atom yang tidak beraturan.
Tempat debu meninggalkan atmosfer bumi hingga mencapai ketinggian 3.150 km.
Tidak memiliki tekanan udara sama sekali atau sebesar 0 cmHg.
Baca Juga:
5 Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan, Apa Saja itu?
Fungsi Eksosfer
Fungsi dari lapisan eksosfer tidak terlalu banyak apabila dibandingkan dengan lapisan atmosfer lainnya. Manfaat yang paling mencolok adalah untuk merefleksikan cahaya matahari. Cahaya yang berhasil direfleksikan ini disebut sebagai cahaya matahari zodiakal.
Hmmm
, ternyata lapisan atmosfer itu ada banyak, ya. Namanya juga mirip-mirip lagi. Kalau lagi ujian, terus urutannya kebalik satu aja, bisa gawat tuh!
Nah, biar kamu lebih mudah dalam menghafal nama-nama lapisan atmosfer bumi, kamu bisa gunakan
rumus cepat
di bawah ini, nih! Biar kamu nggak ketuker-tuker waktu
ngurutin
lapisan atmosfer. Rumusnya yaitu
Tukang Sate Makan Tempe Enak
.
Gimana? Mudah dihafal, kan?
Nah, ternyata lapisan atmosfer bumi punya perannya masing-masing ya, untuk menjaga bumi. Kebayang
nggak sih,
kalau
nggak
ada atmosfer, kita bakal seperti apa?
Kalau atmosfer
nggak
ikut
berotasi bersama bumi
,
angin di atas bumi
akan menjadi
sangat kencang
dengan kecepatan berkisar
1.667 km/jam
. Wah, udah pasti
nggak
bakal ada kehidupan di bumi deh, kalau kecepatan anginnya sekencang itu!
Baca Juga:
Jenis-Jenis Siklus Hidrologi, Ada Apa Saja Ya?
Itu dia pembahasan tentang lapisan-lapisan atmosfer bumi, karakteristik, dan fungsinya. Sekarang, waktunya
ngerjain
soal di
ruangbelajar
nih, biar kamu tahu sejauh mana kemampuan kamu setelah belajar. Kalau masih belum paham, di sana juga ada video animasi yang akan membantumu mempelajari lebih lanjut tentang lapisan atmosfer bumi, lho! Seru,
kan
?
Yuk, download
aplikasinya sekarang!
Referensi:
Sindhu P. Yasinto. (2016).
Geografi untuk SMA/MA Kelas X
. Jakarta: Erlangga.
Wardiyatmoko. (2006).
Geografi untuk SMA/MA Kelas X
. Jakarta: Erlangga.
Sumber Gambar:
GIF ‘Aurora’ [Daring]. Tautan: https://gfycat.com/discover/valgus-gifs (Diakses: 6 April 2022).
Artikel ini telah diperbarui pada 30 September 2022.