Cara Menghitung Bunga Tunggal | Matematika Kelas 12



Matematika Kelas 12 : Rumus Menghitung Bunga Tunggal



RG Squad, kalian pernah mendengar kalimat seperti “Pak Roni membeli sepeda motor secara angsuran dengan suku bunga sebesar 15%” atau “pedagang itu mendapatkan pinjaman dana dari bank dengan bunga 2%

per

bulan”. Pada kalimat tersebut terdapat istilah

“bunga”, yaitu


jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka waktu yang telah disepakati bersama.

Contohnya sistem kredit motor, mobil, rumah, bahkan modal. Pada artikel ini, kita akan mempelajari cara menghitung bunga tunggal dengan setoran tunggal dan bunga tunggal dengan setoran majemuk. Simak lebih lanjut,

yuk

!








– Pengertian Bunga Tunggal



Bunga tunggal adalah

bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam.

Dalam kata lain,

perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap.






  • Bunga Tunggal Setoran Tunggal





Artinya, penabung menabung hanya sekali di awal periode, setelah itu terus dibungakan selama beberapa periode.



Besarnya bunga dinyatakan dalam % (persen) dan disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah perbandingan antara bunga dengan modal dalam satuan waktu tertentu (bulan atau tahun). Sehingga,

suku bunga per tahunnya

dinyatakan dengan:



rumus menghitung suku bunga




Contoh:




Marsha meminjam uang di bank sejumlah Rp 1.500.000,00. Dalam jangka waktu satu tahun, ia harus mengembalikan Rp 1.620.000,00. Uang Rp 1.500.000,00 disebut sebagai modal dan uang kelebihan Rp 120.000,00 disebut bunga
atau jasa atas pinjaman modal.
Maka suku bunga pinjaman Marsha adalah…




Jawab:



bunga tunggal 1-2.png



Dalam bentuk yang lebih umum, jika suatu modal M
o
dibungakan dengan jasa modal sebesar B, maka

suku bunga b per satuan waktu

ditentukan dengan rumus:



rumus menghitung bunga b per satuan waktu



Jika modal M
o
dibungakan selama n periode (bulan atau tahun) dan suku bunga b% (per bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal,
maka rumus

menentukan besar modal beserta bunganya

adalah:



rumus menghitung besar modal beserta bunga



rumus menghitung modal akhir



Kemudian

besar bunga yang diterima per periode

adalah:



rumus menghitung besaran bunga




Contoh:




Modal sebesar Rp 2.000.000,00 dipinjamkan dengan bunga tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga per tahun 11% dalam jangka waktu 5 tahun.




Jawab:




Suku bunga 11% per tahun, bunga dalam 1 tahun:




B = (
11/
100)
x 2.000.000 = Rp 220.000,00




Bunga dalam 5 tahun:




B = 5 x 220.000 = Rp 1.100.000,00








Modal seluruhnya:




M = 2.000.000 + 1.100.000 = Rp 3.100.000,00




atau



bunga tunggal 1-5.png






  • Bunga Tunggal Setoran Berulang





Artinya, penabung tidak hanya menabung di awal periode tetapi konstan dalam jumlah yang sama di setiap periode pembungaan.



rumus menghitung bunga tinggal setoran berulan




Contoh:




Mila menabung di bank dengan setoran setiap awal bulan sebesar A per bulan dengan bunga tunggal sebesar 10% per tahun. Jika ia menginginkan uangnya menjadi Rp 19.200.000,00 pada akhir bulan ke–15, maka berapa uang yang harus ia setorkan per bulannya?




Jawab:




Uang yang harus disetorkan per bulan:



bunga tunggal 1-6.png



RG Squad, kalian sudah mengerti

kan

tentang materi cara menghitung bunga tunggal? Pada artikel selanjutnya, kalian akan belajar mengenai
cara menghitung bunga majemuk

.



Mau belajar sama

Master Teacher

dengan video dengan animasi seru?

Yuk

segera daftar di
ruangbelajar
!




Sumber Referensi



Aisyah Y, () Matematika SMK/MAK. Jakarta: Bumi Aksara



LihatTutupKomentar