RG Squad, kalian pernah mendengar kalimat seperti “Pak Roni membeli sepeda motor secara angsuran dengan suku bunga sebesar 15%” atau “pedagang itu mendapatkan pinjaman dana dari bank dengan bunga 2%
per
bulan”. Pada kalimat tersebut terdapat istilah
“bunga”, yaitu
jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Contohnya sistem kredit motor, mobil, rumah, bahkan modal. Pada artikel ini, kita akan mempelajari cara menghitung bunga tunggal dengan setoran tunggal dan bunga tunggal dengan setoran majemuk. Simak lebih lanjut,
yuk
!
– Pengertian Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah
bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam.
Dalam kata lain,
perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap.
Bunga Tunggal Setoran Tunggal
Artinya, penabung menabung hanya sekali di awal periode, setelah itu terus dibungakan selama beberapa periode.
Besarnya bunga dinyatakan dalam % (persen) dan disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah perbandingan antara bunga dengan modal dalam satuan waktu tertentu (bulan atau tahun). Sehingga,
suku bunga per tahunnya
dinyatakan dengan:
Contoh:
Marsha meminjam uang di bank sejumlah Rp 1.500.000,00. Dalam jangka waktu satu tahun, ia harus mengembalikan Rp 1.620.000,00. Uang Rp 1.500.000,00 disebut sebagai modal dan uang kelebihan Rp 120.000,00 disebut bunga
atau jasa atas pinjaman modal.
Maka suku bunga pinjaman Marsha adalah…
Jawab:
Dalam bentuk yang lebih umum, jika suatu modal M
o
dibungakan dengan jasa modal sebesar B, maka
suku bunga b per satuan waktu
ditentukan dengan rumus:
Jika modal M
o
dibungakan selama n periode (bulan atau tahun) dan suku bunga b% (per bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal,
maka rumus
menentukan besar modal beserta bunganya
adalah:
Kemudian
besar bunga yang diterima per periode
adalah:
Contoh:
Modal sebesar Rp 2.000.000,00 dipinjamkan dengan bunga tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga per tahun 11% dalam jangka waktu 5 tahun.
Jawab:
Suku bunga 11% per tahun, bunga dalam 1 tahun:
B = (
11/
100)
x 2.000.000 = Rp 220.000,00
Bunga dalam 5 tahun:
B = 5 x 220.000 = Rp 1.100.000,00
Modal seluruhnya:
M = 2.000.000 + 1.100.000 = Rp 3.100.000,00
atau
Bunga Tunggal Setoran Berulang
Artinya, penabung tidak hanya menabung di awal periode tetapi konstan dalam jumlah yang sama di setiap periode pembungaan.
Contoh:
Mila menabung di bank dengan setoran setiap awal bulan sebesar A per bulan dengan bunga tunggal sebesar 10% per tahun. Jika ia menginginkan uangnya menjadi Rp 19.200.000,00 pada akhir bulan ke–15, maka berapa uang yang harus ia setorkan per bulannya?
Jawab:
Uang yang harus disetorkan per bulan:
RG Squad, kalian sudah mengerti
kan
tentang materi cara menghitung bunga tunggal? Pada artikel selanjutnya, kalian akan belajar mengenai
cara menghitung bunga majemuk
.
Mau belajar sama
Master Teacher
dengan video dengan animasi seru?
Yuk
segera daftar di
ruangbelajar
!
Sumber Referensi
Aisyah Y, () Matematika SMK/MAK. Jakarta: Bumi Aksara