Sebelum membaca artikel ini sampai selesai, jangan lupa minum air putih agar tidak dehidrasi, ya. Artikel ini membahas pengertian, ciri, dan jenis kalimat simpleks dan kalimat kompleks beserta contohnya. Enjoy!
—
Setelah kamu melihat kalimat pada gambar di atas, coba
deh
tebak perbedaan kalimat
d
ia sedih karena kamu
dan
dia sedih karena kamu pergi
? Betul, pada kedua kalimat di atas, kata
karena
memiliki fungsi yang berbeda. Kalimat pertama
karena
memiliki fungsi sebagai preposisi, sedangkan kalimat kedua
karena
berfungsi sebagai konjungsi.
Dalam Bahasa Indonesia,
kalimat terdiri dari beberapa jenis. Ada kalimat interogatif,
kalimat imperatif
,
kalimat persuasif
,
kalimat aktif dan tidak aktif
,
kalimat langsung dan tidak langsung
, dan masih banyak lagi.
Tetapi, jika berdasarkan jumlah klausanya, kalimat hanya digolongkan menjadi
kalimat simpleks
dan
kalimat kompleks
. Nah,
contoh kalimat di atas termasuk ke dalam jenis kalimat ini.
Hayoo
, pernah dengar istilah kalimat simpleks dan kompleks sebelumnya?
Sebelum lanjut ke pembahasan kalimat simpleks dan kalimat kompleks, kamu harus tahu dulu
nih
apa yang dimaksud dengan kalimat.
Kalimat merupakan
gabungan beberapa kata yang mengandung subjek dan predikat
yang diawali dengan huruf kapital, serta memiliki tanda baca dan intonasi akhir
.
Kalimat yang paling sederhana, tersusun dari kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P) atau bisa juga terbentuk dari gabungan
frasa maupun klausa
.
Peran subjek dalam kalimat adalah seseorang yang sedang melakukan aktivitas, sedangkan predikat adalah jenis aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Biasanya disertai dengan pelengkap atau bisa disebut dengan objek (O).
Nah,
kalimat simpleks dan kompleks memiliki ciri, unsur, dan jenisnya sendiri yang membedakannya antara satu dengan yang lain.
Kira-kira bedanya apa ya? Yuk, simak pembahasan berikut ini!
Pengertian Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks
adalah
kalimat yang hanya memiliki satu fungsi kalima
t
. Sesuai dengan namanya ya,
simple
. Jadi, kalimat simpleks hanya terdiri dari
satu klausa
atau satu unsur predikat saja.
Nah, kalimat simpleks ini juga biasa dikenal dengan kalimat tunggal ya, gais. Terdapat beberapa jenis fungsi kalimat, yaitu subjek (s), predikat (p), objek (o), keterangan (k), dan pelengkap (pel).
Nah
, dalam kalimat simpleks atau kalimat tunggal, hanya terdapat satu fungsi dari masing-masing jenisnya.
Coba
deh
perhatikan gambar di atas. Jadi, benar
ya
, kalau
struktur kalimat simpleks hanya terdiri dari satu klausa
. Satu klausa ini biasanya memuat satu informasi yang ditandai dengan adanya satu fungsi predikat.
Baca Juga:
Kumpulan Contoh Kalimat Tunggal Berdasarkan Jenisnya, Lengkap!
Ciri-Ciri Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kalimat kompleks. Di antaranya sebagai berikut:
Kalimatnya bersifat sederhana karena terdiri atas satu klausa. Bisa berbentuk Subjek (S)-Predikat (P), S-P-Objek (O), S-P-O-Keterangan (K) atau S-P-O-K-Pelengkap.
Umumnya kalimat simpleks hanya terdapat satu kejadian atau peristiwa saja.
Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi atau kata penghubung dan tanda baca koma.
Contoh Kalimat Simpleks
Biar makin paham,
yuk
lihat contoh kalimat simpleks di bawah ini:
Ayah menyapu di halaman.
Meita membeli sayur di pasar.
Aku mengantuk.
Ibu Nia mengajar Bahasa Inggris di SMAN 1 Ruangguru.
Syifa membersihkan sampah di belakang rumahnya.
Binatang itu menerkam mangsanya dengan ganas.
Rais memakai seragam baru di hari pertama masuk sekolah.
Mbak Dira sedang membuat kue.
Paman sedang membaca koran.
Bibi sedang menonton televisi.
Efira sedang mengerjakan PR Matematika.
Ibu menanam bunga mawar di taman.
Ayah memancing ikan di sungai.
Adik terjatuh dari sepeda.
Hani memakai kerudung ke sekolah.
Polisi itu menangkap segerombolan pencuri.
Aku membuang sampah pada tempatnya.
Ica menangis tersedu-sedu.
Tedy bermain bola di lapangan.
Bu Tin menjual buah-buahan di pasar.
Bu guru mengajar di kelas.
Anak-anak sedang bermain di taman.
Bunga-bunga bermekaran di halaman belakang rumah.
Ayah sedang membaca koran di ruang tamu.
Mobil itu parkir di depan toko.
Ibu sedang memasak di dapur.
Anank-anak itu sedang berlari di lapangan.
Suhu udara hari ini terasa lebih sejuk.
Pesawat terbang melintas di langit biru.
Daun pohon-pohon di jalan sudah mulai berguguran.
Tikus-tikus kecil berlarian di halaman belakang.
Teman-temanku sedang berbicara di ruang kelas.
Sekolah itu memiliki fasilitas olahraga yang lengkap.
Buku-buku pelajaran tersusun rapi di rak.
Ikan-ikan kecil berenang di dalam akuarium.
Mobil polisi sedang melintas dengan kecepatan tinggi.
Kucingku sedang berjemur di teras rumah.
Kakiku terasa lelah.
Pelajaran matematika akan diajarkan oleh Bu Ani.
Jam dinding menunjukkan pukul sepuluh malam.
Bola basket itu meluncur masuk ke dalam keranjang.
Ibu sedang menyapu halaman.
Aku sedang mendengarkan musik favoritku.
Anak-anak bermain di taman.
Bulan bersinar terang di langit malam.
Pohon-pohon bergoyang ditiup angin.
Ayah sedang memperbaiki mesin mobil.
Burung-burung berkicau di pepohonan.
Buku itu tergeletak di atas meja.
Kucingku tidur di bawah kursi.
Nah
, bagaimana? Setelah kamu melihat contoh-contoh kalimat simpleks di atas, sudah paham ya dengan kalimat simpleks. Lalu, apa itu kalimat kompleks?
Pengertian Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah
kalimat yang memiliki dua klausa, yaitu klausa utama (induk kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat)
.
Dalam struktur kalimat, klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas dan klausa subordinatif tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat mandiri. Klausa subordinatif (anak kalimat) selalu bergantung pada klausa utama (induk kalimat).
Ciri-Ciri Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
Terdapat dua subjek dan predikat dalam satu kalimat.
Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
Struktur di dalam kalimat kompleks dipisahkan menggunakan tanda koma maupun konjungsi (kata penghubung).
Nama lain dari kalimat kompleks, yaitu kalimat majemuk bertingkat. Beberapa ciri kalimat kompleks, yaitu adanya fungsi kalimat yang lebih dari satu, adanya
konjungsi
dan adanya tanda koma. Konjungsi di kalimat kompleks dapat berfungsi sebagai penghubung antar klausa.
Kalimat di atas sesuai dengan
struktur kalimat kompleks
terdiri dari
satu klausa utama dan satu klausa subordinatif
.
Pada klausa utama, minimal memiliki subjek dan predikat (S-P).
Nah
, klausa subo
rdinatif tidak dapat berdiri sendiri karena selalu bergantung pada klausa utama. Pada contoh di atas, kata
meskipun turun hujan
dan
ketika hari mulai gelap
adalah klausa subordinatif sebagai pengembangan dari salah satu unsur dalam klausa utama.
Baca Juga:
Mengenal Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Jenis-Jenis Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks terdiri dari dua jenis, yaitu
kalimat kompleks parataktik
dan
hipotaktik.
Apa bedanya, ya?
Yuk
, kita bahas!
1. Kalimat Kompleks Parataktik
Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan setara.
Hmm
, hubungan setara di sini maksudnya apa
sih?
Jadi, hubungan di antara klausa-klausa tersebut bersifat koordinatif. Sehingga, salah satu dari klausa tersebut bisa berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Hubungan antarklausa dalam kalimat kompleks ini
dihubungkan dengan konjungsi
dan, atau, tetapi, serta, sedangkan, padahal, dan melainkan
.
Baca Juga:
Apa Itu Kalimat Efektif? Berikut Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya!
Nah
, biar
nggak
bingung lihat penjelasan di bawah ini ya.
Contoh Kalimat Kompleks Parataktik
Aku membeli sepatu baru, tetapi ukurannya kebesaran.
Wati pergi ke pasar, sedangkan Andi berangkat ke bengkel.
Egi merupakan anak yang cerdas, tetapi sifat angkuhnya membuat dia tidak disukai banyak orang.
Anda bisa menikmatinya secara gratis atau memilih langganan berbayar.
Tania ingin sekali menjadi dokter, tetapi dia kurang menyukai biologi.
Vira kuliah di perguruan tinggi negeri, sedangkan Elita kuliah di perguruan tinggi swasta.
Rima anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas.
Chef Arnold memasak ayam goreng dan merebus daging di dapur.
Nana selalu bangun pagi, sementara Wanwan selalu bangun terlambat.
Dia bukan penyair, melainkan seorang penyiar.
Ibu memasak ayam goreng dan merebus singkong di dapur.
Ayahku bekerja sebagai dosen, sedangkan ibuku bekerja sebagai guru SMA.
Bibi baru saja membeli daging sapi dan daging kambing di pasar lama.
Adik berangkat ke sekolah pagi ini, tetapi tidak diantar ayah.
Aku sudah berusaha mengerjakan PR Matematika, sedangkan temanku ingin menconteknya.
Dia pergi ke toko bahan makanan dan membeli beberapa barang.
Kamu bisa memilih untuk pergi ke bioskop atau menonton film di rumah.
Dia terlambat bangun pagi ini, tetapi masih berhasil sampai ke kantor tepat waktu.
Dia menyukai olahraga sepak bola dan basket.
Dia senang bermain musik, sedangkan saudaranya lebih suka melukis.
Bu guru memberinya nilai rendah, padahal dia sudah mengerjakan tugasnya dengan baik.
Ayah pergi ke supermarket, sementara ibu memasak makan malam di rumah.
Dia berjanji akan datang, tetapi belum muncul sampai sekarang.
Anak-anak belajar matematika dan ilmu pengetahuan alam hari ini.
Buku itu tidak ditemukan di rak, melainkan di lantai di dekat meja.
2. Kalimat Kompleks Hipotaktik
Kalimat kompleks hipotaktik
adalah kalimat yang memiliki
dua klausa tapi maknanya tidak setara
atau tidak sederajat
. Jadi, salah satu klausanya menduduki fungsi utama atau induk kalimat sedangkan klausa lainnya sebagai anak kalimat atau klausa subordinatif.
Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini
di antaranya
agar, walaupun, meskipun, sehingga, maka, tanpa, bahwa, jika, namun, ketika, apabila
.
Contoh Kalimat Kompleks Hipotaktik
Kakak sedang menonton televisi, ketika ibu sedang memasak.
Anya sedang tidur, ketika ayah sedang menyelesaikan pekerjaannya.
Ketika Kakak pulang, aku sedang membaca buku.
Bunda akan memberikan hadiah kepadaku, jika aku menjadi juara umum di sekolah ini.
Saskia tidak berada di rumah, ketika gempa itu sedang berlangsung.
Ibu Gusti sedang sibuk di toko, sehingga Gusti pergi membantu ibunya.
Aku ingin membeli HP baru, jika tabunganku sudah cukup.
Rere menonton film horor di bioskop bersama temannya malam ini, sehingga ia tidak mengerjakan tugas sekolahnya.
Aku ingin pergi ke Amerika, jika mempunyai cukup uang.
Rayhan tetap berangkat sekolah, walaupun hujan deras.
Makan dan minumlah yang banyak agar sehat dan tetap kuat.
Ibu rajin menyirami tanaman mawar di taman, sehingga bunganya tumbuh subur.
Pasien itu diizinkan pulang, apabila kondisinya sudah membaik.
Bibi menyalakan lampu, ketika hari mulai gelap.
Fahri bisa mendapatkan nilai bagus dalam ulangan Matematika, meskipun ia tidak belajar semalam.
Dia belajar dengan giat agar bisa mendapat nilai tinggi dalam ujian.
Walaupun hujan deras, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke pantai.
Meskipun terlambat, mereka masih bisa menyaksikan pertunjukan seni yang menarik.
Dia mengerjakan tugasnya dengan tekun, sehingga mendapatkan pujian dari guru.
Siswa belajar dengan tekun, maka mereka berhasil meraih prestasi yang gemilang.
Tanpa bantuan dari teman-temannya, dia tidak akan selesai tepat waktu.
Dia berkata bahwa dia akan datang ke pesta ulang tahunmu jika tidak ada halangan.
Meskipun sulit, dia tetap berusaha mencapai tujuannya.
Ketika hujan turun, mereka mencari tempat berteduh di bawah pohon.
Apabila kamu datang lebih awal, kamu bisa mendapat tempat duduk yang lebih baik.
Nah,
sekarang kamu sudah tahu
kan
perbedaan kalimat kompleks parataktik dan hipotaktik? Perbedaan kalimat kompleks parataktik dan hipotaktik ada pada hubungan antarklausanya. Pada kalimat majemuk parataktik, klausa memiliki hubungan yang koordinatif.
Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks
Gimana, gais? Sudah cukup pusing belum dengan materi kali ini? 😅 Jangan sampai tertukar ya, kalimat simpleks terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat kompleks tersusun dari dua klausa, yaitu klausa utama dan subordinatif.
Selain itu, ada juga perbedaan lainnya antara dua kalimat ini, lho! Kamu bisa lihat pada gambar di bawah ini.
Baca Juga:
Mengenal Kalimat Deklaratif: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya
Itu tadi pembahasan mengenai
pengertian, jenis, dan contoh kalimat simpleks dan kompleks
. Sekarang, apakah kamu sudah bisa membedakan antara kalimat simpleks dan kompleks?
Nah, kalau kamu mau lebih dalam lagi belajar tentang materi ini, yuk coba download dan belajar
di
ruangbelajar
! Dijamin video materi dan pembahasan soal di sana bakal memuaskan rasa ingin tahu kamu,
deh!
Referensi:
Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat | Narabahasa [daring]. Tautan: https://narabahasa.id/linguistik-umum/sintaksis/perbedaan-kalimat-majemuk-setara-dan-bertingkat (Diakses: 6 Juli 2022)
Sintaksis, Semantik, dan Apresiasi Sastra Indonesia: Diskusi Kalimat (uns.ac.id) [daring]. Tautan: Sintaksemantra-21: Diskusi Kalimat (uns.ac.id) (Diakses: 6 Juli 2022)
Kamu Terlalu Baik untukku | Narabahasa [daring]. Tautan: https://narabahasa.id/linguistik-umum/morfologi/kamu-terlalu-baik-untukku (Diakses: 6 Juli 2022)