Dampak Anak yang Terjebak dalam Permasalahan Sosial | Sosiologi Kelas 11



Sosiologi_Header (5)-2.jpg



RG Squad, seperti yang sudah kamu tahu, saat ini semakin banyak permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
M
irisnya, yang merasakan dampak paling nyata ialah anak-anak.

Kok

bisa ya? Mau tahu apa saja akibat dari fenomena sosial ini?

Yuk

, simak
bersama!






1. Kemiskinan



Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok. Orang tersebut juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok.
Anak-anak
yang berada dalam lingkaran kemiskinan terancam kehilangan akses pada hal-hal yang penting untuk kualitas hidupnya, seperti makanan yang bergizi dan pendidikan yang layak.




pengamen anak-anak(1).jpg

Anak yang bekerja harus kehilangan haknya atas pendidikan
(sumber: kompasiana.com)




2. Kejahatan



Kejahatan dalam masyarakat terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif. Anak-anak bisa terlibat sebagai korban maupun pelaku dari kejahatan itu sendiri. Terkadang,

dorongan ekonomi dan kurangnya kontrol keluarga menjadi penyebab anak terpaksa melakukan suatu tindak kejahatan.




kasus kriminal anak-anak.jpg

Kasus kriminal yang menjerat anak-anak dan remaja
(sumber:
nasional.news.viva.co.id
)




3. Disorganisasi Keluarga



Perpecahan keluarga terjadi karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. Perpecahan keluarga mengakibatkan terjadinya perceraian, buruknya komunikasi, dan krisis keluarga. Keluarga berperan sebagai agen sosialisasi utama seorang anak yang dapat memengaruhi perilaku anak

. Ketika hubungan dalam keluarga retak dan memburuk, anak rawan mengalami gangguan psikologis

yang dapat berdampak pada perilaku-perilaku menyimpang di kemudian hari.




4. Sulitnya Penyesuaian Norma



Dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi,

generasi muda terjepit antara norma lama dan norma baru

. Hal ini ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan dan sikap apatis (tidak peduli). Anak-anak usia remaja, akhirnya mengalami konflik batin dan krisis identitas. Akibat sulitnya penyesuaian antara norma lama dari orang tua dan norma baru di masyarakat.




5. Pelacuran



Anak-anak, terutama remaja perempuan, rawan dijerumuskan ke dalam pelacuran. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa berasal dari dalam maupun luar diri orang tersebut. Faktor dari dalam seperti nafsu seksual yang tinggi, terutama di usia remaja, serta keinginan untuk mendapat gaya hidup tertentu dengan cara instan. Sedangkan, faktor dari luar antara lain ialah tekanan ekonomi dan urbanisasi.




6. Kenakalan Remaja




Remaja yang kurang mendapatkan pemenuhan kebutuhan emosional dari keluarga umumnya terlibat dalam kenakalan remaja

, seperti perkelahian,

kebut-kebutan

, mencoret-coret fasilitas umum, merampok, atau meminta uang dan barang-barang secara paksa.



rangkuman - dampak anak.png
RG Squad, lihat

kan

? Ada begitu banyak dampak dari terlibatnya anak-anak dan remaja dalam berbagai jenis permasalahan sosial. Dampak yang paling nyata tentu saja adalah masa depan dan kehidupan sosial mereka yang terancam akibat harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Semoga saja kelak dampak-dampak permasalahan sosial tersebut bisa segera dituntaskan.



Pelajari lagi beragam fenomena dalam mata pelajaran sosiologi di
Brain Academy Online

yuk

!




Referensi:



Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.



Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan




Sumber foto:



Foto ‘Anak Yang Bekerja’ [daring] Tautan: https://www.kompasiana.com/femiardine/551fa2bea333111841b65b9c/sang-pelantun-ibu?page=all



Foto ‘Kasus Kriminal Yang Menjerat Anak-anak’ [Daring] Tautan: https://www.viva.co.id/berita/metro/865233-1-207-kasus-dilaporkan-ke-polisi-cyber-crime-terbanyak?page=2&utm_medium=sebelumnya-2




Artikel diperbarui pada 26 November 2020.



LihatTutupKomentar