Hai! Sebelumnya, kita telah membahas satu dari dua daur virus berkembang biak, lho! Yaitu dengan
daur litik
. Apakah kamu sudah membaca artikelnya? Nah, ternyata, masih ada satu daur perkembangbiakan
virus
lagi nih yang belum dibahas, yaitu daur lisogenik atau siklus lisogenik. Apakah ada persamaan diantara kedua daur perkembangbiakan virus? Simak artikel berikut ya!
Tahukah kamu, di saat virus masuk ke dalam tubuh inang dan tidak dapat langsung dipecah, maka virus akan menggunakan daur lisogenik untuk berkembang biak? Dalam tahapannya,
daur litik
dan daur lisogenik juga mempunyai persamaan, lho.
Tahapan Siklus Lisogenik
Dalam dua tahap pertama perkembangbiakan virus, yaitu tahap absorbsi dan penetrasi,
daur litik
dan daur lisogenik melalui tahap yang sama. Dimana tahap absorbsi terjadi ketika virus menempel pada dinding sel inang dan dalam tahap penetrasi, virus memasukkan materi genetik kedalam tubuh inang.
Nah, Tahap yang membedakan daur litik dan daur lisogenik adalah tahap penggabungan dan fase pembelahan. Tahap penggabungan terjadi ketika inang yang virus tempati cukup kuat sehingga virus tidak bisa mengambil alih kendali. Jadi, materi genetik dari virus akan bergabung dengan materi genetik inang dan membentuk profage.
Selanjutnya sel inang mengalami fase pembelahan dan profage ikut membelah sehingga setiap sel inang mengandung profage. Selama sel inang kuat dan dalam kondisi yang menguntungkan, virus tetap berada dalam bentuk profage. Namun, bila sel inang lemah atau dalam keadaan yang tidak menguntungkan, seperti terkena radiasi ultraviolet, virus akan langsung memisahkan diri. Kemudian virus akan langsung menghancurkan materi genetik inang dan mengambil kendali, lalu proses yang terjadi sama dengan tahap sintesis pada daur litik. Fase pemisahan terjadi ketika sel bakteri sudah membelah dan siap melakukan penetrasi lebih lanjut ke dalam sel inang.
Tahap sintesis, perakitan, dan tahap lisispun sama dengan tahap virus berkembang biak dalam tahap litik, lho.
Dalam tahap sintesis, terjadi penghancuran DNA sel inang sehingga membuat sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah DNA sel hancur, DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus. Hal tersebut yang membuat virus dapat mengendalikan kehidupan sel bakteri secara utuh. DNA/RNA kemudian membentuk komponen tubuh seperti ekor dan kapsid. Selanjutnya terjadi tahap perakitan virus dimana tubuh, kepala, ekor dan komponen virus menjadi satu virus yang utuh. Kapsid utuh juga akan diisi oleh DNA/RNA untuk mereprosuksi virus baru. Pada tahap ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah lho!
Tahap yang terakhir adalah tahap lisis, dimana kerja enzim lisozim melubangi dinding sel inang dan membuat dinding sel mengalami perpecahan sehingga virus-virus baru dapat dilepaskan untuk melakukan replikasi ulang, seperti dalam tahap litik dalam
daur litik
.
Gimana? Mudah bukan memahami bagaimana virus dapat berkembang biak! Mau dapatkan materi belajar yang seru dan lengkap untuk persiapan ulangan sekolah? Ayo daftar di
ruangguru
!
Referensi:
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumber Foto:
Foto ‘Daur Hidup Virus’ [daring], Tautan: https://qbiosains.blogspot.com/
Artikel ini diperbarui pada 10 Desember 2020.