Artikel SMK kelas XI jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini menjelaskan tentang Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), meliputi pengertian, fungsi, serta cara kerjanya.
—
Sebagai anak TKJ, kamu pasti pernah mendapat materi tentang jaringan komputer, kan?
Jaringan komputer merupakan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer dengan saling bertukar data.
Ah, kalau itu mah, aku sudah tahu!
Wah, gitu dong, sombong! Eh tapi, kalau protokol untuk mengelola jaringan komputer kamu sudah tahu, belum?
Pengelolaan jaringan komputer bisa dilakukan menggunakan suatu protokol yang bernama DHCP. Kepanjangan dari DHCP yaitu
Dynamic Host Configuration Protocol
.
Pernah denger sih, tentang DHCP, tapi masih bingung, nih!
Nah, kalau kamu masih bingung tentang DHCP, simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Pengertian DHCP
DHCP adalah
protokol untuk mengelola pemberian konfigurasi jaringan secara otomatis, agar perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan dapat saling berkomunikasi
.
Jadi, DHCP ini tujuan utamanya adalah mengatur pemberian konfigurasi jaringan berupa IP
Address
(
Internet Protocol Address
) yang unik kepada perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan. Dengan adanya IP
Address
, suatu perangkat bisa mengakses jaringan dan bisa berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan tersebut.
Baca juga:
Bedah Jurusan Komputer: Bedanya Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika
IP
Address
sendiri adalah alamat identifikasi suatu perangkat untuk bisa terhubung ke jaringan. IP
Address
harus unik (berbeda-beda untuk setiap perangkat) supaya dalam satu jaringan nggak ada dua perangkat yang punya IP
Address
yang sama. Kesamaan IP
Address
akan membuat kedua perangkat tersebut tidak dapat mengakses jaringan dan tidak dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan.
Selain IP
Address
, konfigurasi jaringan lain yang juga diberikan adalah IP
Gateway
dan IP DNS. Nah, konfigurasi jaringan ini ibaratnya sebagai tiket agar suatu perangkat bisa masuk ke dalam jaringan dan bisa saling berkomunikasi dengan perangkat lainnya yang sudah lebih dulu tergabung dalam jaringan.
Perangkat DHCP
DHCP disusun oleh perangkat-perangkat yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni
DHCP
Server
dan DHCP
Client
.
DHCP
Server
adalah perangkat yang bertugas memberikan konfigurasi jaringan secara otomatis. Biasanya, DHCP
Server
hanya ada satu dalam satu jaringan.
Sedangkan DHCP
Client
adalah perangkat yang menerima konfigurasi jaringan dari DHCP
Server
tadi. Perangkat
client
dalam jaringan biasanya berjumlah banyak dan bisa berupa berbagai macam perangkat. Bisa berupa komputer, laptop, printer, CCTV, dan lain sebagainya.
Ilustrasi protokol DHCP dapat kamu lihat pada infografik berikut.
Terlihat pada gambar, DHCP
Server
sedang mengirimkan paket data berisi konfigurasi jaringan berupa IP
Address
, IP
Gateway
, dan IP DNS pada DHCP
Client
.
Tapi, perlu diingat bahwa konfigurasi jaringan yang diberikan tidak serta merta menjadi milik
client
selamanya. Ada batas waktu yang tersedia bagi setiap konfigurasi jaringan yang diberikan. Jadi, si
client
ini ibaratnya kayak nyewa gitu ke si
server
.
Kenapa disewakan? Kenapa nggak dikasihkan aja buat si client selamanya?
Nah, sekarang, coba bayangkan kalau konfigurasi jaringan yang diberikan otomatis menjadi milik
client
selamanya. Jika ada perangkat yang mati, maka konfigurasi jaringannya akan tetap terkonfigurasi di perangkat yang mati tersebut dan jadi nggak bisa digunakan untuk perangkat lainnya yang melakukan
request
.
Sedangkan kalau disewakan, jika ada perangkat
client
yang mati, konfigurasi jaringannya dapat digunakan oleh si
server
untuk diberikan kepada
client
lain yang melakukan
request
.
Nah, inilah alasan mengapa konfigurasi jaringan yang diberikan oleh
server
kepada
client
menggunakan sistem sewa-menyewa alias ada batas waktunya.
Kalau konfigurasi jaringan suatu
client
sudah mendekati batas akhir masa sewa,
client
bisa mengajukan perpanjangan masa sewa kepada
server
.
Keuntungan DHCP
DHCP dapat memberikan keuntungan yaitu membuat pengelolaan jaringan menjadi lebih cepat,
terutama jika jaringan yang dikelola berskala besar. Tanpa adanya DHCP, konfigurasi harus dilakukan satu per satu secara manual pada setiap perangkat dalam jaringan.
Kalau jaringannya cuma terdiri dari 5 komputer sih, masih oke lah ya, mengatur konfigurasinya satu per satu. Tapi kalau komputernya ada ratusan? Atau bahkan ribuan? Wah, apa nggak pegel, tuh?
Nah, dengan menggunakan DHCP, konfigurasi jaringan bisa dibagikan ke banyak perangkat dalam satu waktu secara otomatis. Udah kaya sulap aja, ya. Tinggal simsalabim, lalu boom! Selesai semua!
Keuntungan lain yang bisa diberikan DHCP adalah kita hanya perlu mengatur
server
saja jika ada perubahan pada konfigurasi jaringan. Jadi, kita nggak perlu mengatur perangkat
client
-nya juga karena pengaturan pada perangkat
client
akan dikerjakan oleh si
server
. Kita tinggal duduk manis aja sambil ngeteh.
Terus kalau misalnya ada penambahan perangkat client, gimana?
Ah, itu mah gampang! Tinggal ditambahin aja! Nggak perlu takut terjadi konflik antarperangkat
client
akibat kesamaan alamat IP, karena
server
akan mencegah terjadinya hal tersebut.
Hmm.. kalau dipikir-pikir pinter juga ya, si
server
ini. Mau reinkarnasi jadi
server
ajalah biar pinter.
Cara Kerja DHCP (DORA)
Nah, setelah tahu pengertian dan fungsi DHCP, sekarang kita belajar cara kerjanya, yuk! Cara kerja DHCP biasa disebut sebagai
DORA
.
Hah, Dora? Oh, Dora si karakter kartun itu, ya?
Eits, bukan, ya! DORA di sini adalah singkatan dari
Discover
,
Offer
,
Request
, dan
Acknowledgment
.
Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Discover
Cara kerja DHCP dimulai dengan proses yang disebut
Discover
.
Discover
ini dilakukan oleh perangkat
client
dengan mengirimkan DHCP
Discover Message
kepada
server
.
Jadi,
client
akan mengirim pesan kepada
server
untuk memberitahukan bahwa
client
tersebut butuh konfigurasi jaringan.
2. Offer
Kemudian,
server
yang menerima pesan ini akan melakukan
Offer
yaitu membalas pesan tadi dengan mengirim DHCP
Offer Message
.
Pesan
Offer
ini berisikan penawaran konfigurasi jaringan yang tersedia untuk si
client
.
3. Request
Selanjutnya,
client
akan melakukan
Request
yaitu membalas pesan dari
server
tadi dengan mengirim DHCP
Request Message
.
Pesan
Request
ini berisikan pernyataan
client
bahwa ia setuju dengan penawaran yang diberikan
server
tadi.
4. Acknowledgment
Terakhir,
server
akan melakukan
Acknowledgment
yaitu membalas kembali pesan dari
client
dengan mengirimkan DHCP
Acknowledgment Message
.
Pesan
Acknowledgment
ini berisikan informasi konfigurasi jaringan sesuai kesepakatan.
Setelah melalui keempat tahap tadi,
client
pun kini resmi tergabung dalam jaringan dan dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan ini.
Wah, asik juga ya, cara kerjanya! Kirim-kiriman pesan gitu, udah kayak kamu dan dia. Tapi kalau kamu dan dia sih, kamunya kirim pesan ke dia, eh dianya malah kirim pesan ke orang lain. Hehe.. nggak deng, bercanda..
Gimana? Sudah paham dengan DHCP? Jangan lupa ya, cara kerja DHCP adalah DORA. Oke?
—
Sekian penjelasan tentang DHCP meliputi pengertian, manfaat, serta cara kerjanya yang mudah dipahami. Kalau masih belum paham, yuk meluncur ke
ruangbelajar
! Di sana ada video pembahasan yang lebih lengkap, lho!
Referensi:
Pranata, K. S. 2013.
Sistem Operasi Jaringan untuk SMK/MAK Kelas XI
. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.