Asesmen Kompetensi Minimum tahun 2022 menguji kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Apa itu literasi? dan apa itu numerasi? Di artikel ini kita akan membahas secara spesifik pengertian literasi dan jenis-jenisnya secara lengkap.
—
Apa itu literasi? Mungkin itu adalah pertanyaan pertama kita ketika mendengar kata literasi.
Setelah Ujian Nasional ditiadakan, dan diubah menjadi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)
, tentunya semakin banyak yang ingin mengetahui lebih jauh tentang literasi. Soalnya, di dalam sistem AKM ini, literasi menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas. Mari cari tahu tentang pengertian, jenis-jenis, tujuan, dan manfaat literasi!
Pengertian Literasi
Secara sederhana, literasi memang dipahami sebagai
kemampuan dalam membaca dan menulis
. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian.
Jadi, kalau literasi hanya dipahami sesederhana itu, artinya bangsa kita ini punya sejarah panjang terhadap aktivitas-aktivitas literasi
lhoo
. Tapi, seiring dengan perkembangannya, pemaknaan terhadap literasi pun menjadi lebih luas.
Bahkan di Indonesia, kata literasi sudah lebih populer dibandingkan
kemahirwacanaan, melek aksara, dan keberaksaraan
. Bukan hanya sekedar kata, tapi literasi juga menjadi gerakan bagi pegiat pendidikan, baik informal dan juga nonformal.
Baca Juga:
Tips Bangun Kebiasaan Baru Membaca Buku, Khusus Bagi Kamu yang Kurang Suka
Kenapa pemaknaan literasi dan gerakan literasi semakin berkembang? Sampai-sampai kemampuan literasi juga difokuskan menjadi parameter penilaian terhadap peserta didik dan guru.
Nah,
ada beberapa alasan yang sangat penting dan ini wajib kamu ketahui.
Pertama
, munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia. Kalau kita lihat secara historis dan sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju.
Kedua
, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar bahwa kemajuan dan keunggulan individu, masyarakat, dan juga bangsa, ditentukan oleh adanya tradisi dan budaya literasi yang baik.
Ketiga
, adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya semangat untuk menumbuhkan dan menyebarluaskan kegiatan, tradisi, dan budaya literasi di lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan.
Baca Juga:
Cara Mempelajari Hal Baru dengan Metode Learn, Unlearn, Relearn
Seiring dengan terjadinya globalisasi di beberapa sektor, mulai dari teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi, membuat manusia harus mampu menghadapinya.
Globalisasi membuat semuanya menjadi semakin mudah dan terbuka. Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya beragam. Kemudian perkembangan teknologi pada alat komunikasi, membuat jarak antar manusia untuk berkomunikasi semakin tidak terbatas.
Nah,
globalisasi ini tidak bisa kita hindari. Dampak positif atau negatifnya pun tergantung dari kita. Maka, salah satu hal terpenting dalam menghadapi era globalisasi yaitu dengan gerakan literasi.
Tujuan Literasi
Di tengah gempuran informasi yang masif pada saat ini, literasi memiliki peran yang lebih penting lagi. Mengapa literasi menjadi begitu penting?
Yuk
simak tujuan literasi di bawah ini:
Dengan literasi, tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima menjadi lebih baik.
Membantu orang berpikir secara kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi.
Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca.
Membantu menumbuhkan serta mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang.
Manfaat Literasi
Belajar literasi tentu memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama di tengah gempuran informasi di era digital seperti saat ini. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari belajar literasi:
Memperkaya kosa kata.
Memperluas wawasan dan pengetahuan.
Membantu berpikir kritis untuk membantu dalam mengambil keputusan.
Membuat otak bekerja lebih optimal.
Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan.
Mengasah kemampuan menulis dan merangkai kata dengan lebih baik.
Melatih konsentrasi dan fokus.
Mengembangkan kemampuan verbal.
Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di platform media terutama digital.
Meningkatkan kreativitas dalam memilih dan menyusun kata.
Baca Juga:
Skimming dan Scanning: Rahasia Membaca dengan Cepat
Jenis-Jenis Literasi
Setelah kita paham pengertian dan pentingnya literasi, sekarang kita akan membahas jenis-jenis literasi. Ternyata, literasi itu pembagiannya luas
guys,
tidak hanya satu. Ada beberapa jenis literasi yang dibedakan berdasarkan objek yang harus dipahami. Berikut penjelasannya!
1. Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan seseorang dalam memahami berbagai bentuk media. Selain memahami bentuk media, literasi media juga membuat orang mampu menyerap informasi yang disampaikan media secara baik, bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
2. Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan juga berhitung. Nah, tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi dengan dengan sesama.
3. Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti software dan hardware. Selain itu, dapat memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam penggunaan teknologi.
4. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis yang berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara menggunakan katalog dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan karya ilmiah.
5. Literasi Visual
Literasi visual adalah pemahaman yang lebih dalam menginterpretasi dan menangkap suatu makna dari informasi yang berbentuk visual atau gambar. Literasi visual ada, karena muncul pemikiran bahwa sebuah gambar itu dapat dibaca. Artinya, bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
Baca Juga:
Paulo Freire: Benarkah Pendidikan Bisa Membebaskan?
The Literacy and Numeracy Secretariat
, pada tahun 2009 menyatakan bahwa literasi pada akhirnya mampu membentuk masyarakat yang kritis dan dapat membantu mempersiapkan seseorang hidup dalam masyarakat berpengetahuan.
Tips Meningkatkan Kemampuan Literasi
Kemampuan literasi harus terus diasah untuk melatih kemampuan berpikir kita. Contohnya bisa dengan menerapkan kegiatan-kegiatan berikut:
Membiasakan diri untuk membaca buku selain buku pelajaran, seperti novel, pengetahuan umum, bahkan artikel-artikel yang memberikan pengetahuan positif di internet.
Menyimak video-video yang memberikan informasi bermanfaat dan menuliskan resume untuk memperluas wawasan.
Membuat catatan kecil atau
sticky notes
yang berisi kata-kata motivasi.
Membuat jadwal rutin kunjungan ke perpustakaan untuk membaca buku.
Membuat mading (majalah dinding) di sekolah.
Baca Juga:
Yuk Simak Contoh Soal AKM Numerasi dan Literasi di Asesmen Nasional 2022!
Jadi, setelah tau pengertian, tujuan, manfaat, jenis, hingga cara meningkatkan kemampuan literasi, siapa di antara kamu yang sudah siap untuk menumbuhkan budaya literasi dan mampu menjadi individu yang
well-literated
? Ketika kamu sudah mampu menumbuhkan budaya literasi, dan memahami betul-betul apa itu literasi, maka kualitas pengetahuan kamu pasti akan meningkat.
Bagaimana jika belum? Mulailah dengan belajar yang menyenangkan, jauhkan cara-cara belajar yang membosankan, salah satunya dengan belajar menggunakan aplikasi Ruangguru. Lewat
ruangbelajar
, kamu bisa mengatur jadwal belajarmu sendiri, bisa menentukan prioritas materi yang sedang kamu fokuskan, dan juga memahami materi belajar dengan sangat mudah!
Referensi:
The Literacy and Numeracy Secretariat. 2009.
Capacity Building Series.
Ontario: The Literacy and Numeracy Secretariat. (Online), (http://edu.gov.on.ca/eng/literacynumeracy/inspire/html)
Sekolah di Sekolah Dasar
. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kemendikbud. 2016. Survey Internasional PIRLS. Diakses dari: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pirls. Pada tanggal 6 Maret
Avvisati, F. dkk. (2019). Programme for International Student Assessment (PISA) Result from PISA 2018. OECD. Volumes I – III
Artikel ini telah diperbarui pada 31 Agustus 2022.