Artikel biologi kelas XI ini membahas tentang apa saja yang terjadi pada organ tubuh kamu selepas kamu berhenti merokok. Mulai dari efek jangka pendeknya, maupun jangka panjang.
—
Kamu pasti tahu apa saja bahaya rokok. Mulai dari iklan di tv, gambar di billboard, sampai pemasangan foto “penyakit akibat rokok” di bungkus rokoknya sudah memberitahu kita semua. Bahkan, karena tidak dianjurkan, iklan rokok pun tidak menampilkan produk rokok. Kebanyakan iklan rokok, kalau kamu perhatikan, berisi sekelompok laki-laki setengah dewasa, jalan-jalan, manjat tebing, naik mobil jeep, lalu berpetualang. Dibanding perokok, dia lebih mirip… Jejak Si Gundul.
Jejak Si Gundul (sumber: TRANS 7 OFFICIAL via Youtube)
Lagipula, perhatikan, deh, teman-teman kamu yang perokok. Sangat jarang mereka melakukan hal-hal ekstrem semacam itu. Paling banter cuma jongkok senderan di tembok. Begitu dipanggil temennya, dia jawab, ‘Bentar. Sebat dulu, Sob!’
Masalah kesehatan
sistem pernapasan
akibat rokok memang menjadi persoalan tersendiri. Efek pertama dari tar, zat kimia yang terkandung dalam rokok, akan merusak gigi. Rokok juga dapat merusak saraf penciuman di dalam hidung. Di paru-paru, rokok bisa menyebabkan bronkitis dan emfisema karena silia yang bertugas membersihkan saluran udara jadi rusak. Rokok dapat membuat cewek susah hamil. Di sisi lain, rokok akan membuat celana cowok nggak tegang sewaktu liat cewek seksi.
Baca juga:
Pentingkah Belajar tentang Fertilisasi, Kehamilan, dan Persalinan bagi Remaja?
Oke, oke. Kamu pasti sudah bosan dengan hal-hal itu. Kalimat yang mengatakan kalau rokok dapat menyebabkan ini, dan itu, dan lainnya, dan lainnya lagi. Lagipula, nikotin pada rokok, pasti sudah melepaskan dopamin dan endorphin di otak kamu yang membuat kamu kecanduan.
Kita semua tahu bahwa menjauhkan jari dari rokok, menghilangkannya di antara telunjuk dan jari tengah, menahan “asam”-nya bibir karena lama tidak merokok bukanlah perkara yang mudah.
Maka, tulisan ini dibuat untuk mereka yang sedang berusaha.
Mereka, orang-orang yang sedang berjuang melawan candu, harus diberi tahu bahwa hanya dalam 20 menit setelah berhenti merokok, detak jantung dan tekanan darahnya mulai kembali menjadi normal.
Setelah 12 jam, kepulan asap yang tidak lagi ada membuat tingkat karbon monoksida (CO) di dalam darah stabil. Kini, darah kamu banyak mengangkut oksigen. Jika kamu bertahan 12 jam lagi, maka resiko penyakit jantung di badan kamu akan menurun. Saat ini, detak jantung dan tekanan darah kamu sudah normal.
Keesokan harinya, saraf-saraf yang bertanggungjawab untuk mencium dan mengecap sudah pulih. Kamu bisa merasakan
micin
dengan umaminya. Bisa mencium harumnya
karbol
. Bisa tahu kalau parfum dia ganti dan bilang, ‘Kayaknya ada yang beda deh sama kamu hari ini. Lebih wangi.’ lalu dapet uwuwuw dari dia.
Paru-paru kamu kini menjadi lebih sehat apabila kamu berhasil bertahan selama 1 bulan penuh. Napas kamu tidak akan sependek dulu. Kamu tidak sering batuk-batuk lagi. Mungkin sesekali pura-pura batuk sambil bilang, “Uhuk! Otot aku kok macho ya sekarang?” lalu dapet uwuwuwuw lagi. Double kill.
Masih ingat soal rambut di paru-paru seperti silia yang bertugas membersihkan aliran udara di badan kamu? Ya, rambut-rambut ini mulai pulih sejak seminggu, dan benar-benar berfungsi kembali saat kamu melewati masa 9 bulan. Itu artinya, tugas dia sebagai “pembersih” sudah berjalan dengan normal. Tidak ada lagi “udara kotor” di tubuh kamu.
Alhasil, sekarang badan kamu sudah kuat dan tahan dari infeksi.
Jika kamu sukses dengan keren mempertahankan diri hingga 1 tahun, maka resiko terkena penyakit jantung menurun drastis. Hal ini dikarenakan fungsi pembuluh darah meningkat. Dan 4 tahun kemudian, kemungkinan pembekuan darah sangat jauh, jauh menurun. Pada saat ini, resiko kamu terkena stroke juga menurun.
Pada tahun-tahun ini, sepertinya kamu sudah mulai bisa mengontrol diri. Kamu sudah terbiasa hidup tanpa rokok maka selamat untuk itu! Dan selamat juga apabila kamu mampu bertahan hingga 10 tahun sejak awal berhenti karena pada saat ini, kemungkinan terkena kanker paru-paru akan berkurang 50%. Hal ini karena kemampuan tubuh dalam memperbaiki DNA tubuh kamu sudah pulih. DNA kamu yang sebelumnya terpengaruh zat kimia dalam rokok, yang sebelumnya dapat memicu kanker, yang sebelumnya tertempel zat arsenik dan nikel yang menyulitkan perbaikan DNA, sekarang sudah pulih dan normal.
Kemampuan tubuh memperbaiki DNA sudah pulih (Sumber: Ted-Ed via YouTube)
Bersabarlah hingga 5 tahun lagi maka sekarang, resiko kamu terkena penyakit jantung koroner sudah sama seperti mereka yang tidak merokok. Mereka yang hidupnya sehat dan tidak terpapar zat nikotin dan tar dalam tubuhnya. Mereka yang, sejak awal, tidak pernah takut akan bahaya-bahaya tadi.
Ya, patut dimaklumi memang menghilangkan candu terhadap sesuatu bukanlah hal yang mudah. Semua ada prosesnya. Harus dilakukan perlahan-lahan, dan penuh kesabaran. Ada yang menyarankan menggantinya dengan mengunyah permen karet, ada yang mengemut lolipop.
Tapi, satu hal yang perlu kamu tahu adalah, sekecil apapun perjuanganmu,
badanmu akan merasakan dampaknya.
Gimana, Squad. Sekarang sudah tahu, kan, apa saja yang terjadi pada organ tubuh kamu apabila kamu berhenti merokok? Kalau kamu ingin mempelajari materi yang berkaitan dengan ini, seperti saluran pernapasan, misalnya. Kamu bisa menontonnya langsung dari hape kamu lewat
ruangbelajar
lho!