“Bang, udah lama jualan di sini?” tanya Rogu.
“Lumayan lah dek. Ada sekitar 6 bulanan abang udah dagang disini”
“Laris terus ya bang kalau dagang disini?”
“Ya begitulah, selama 6 bulan namanya orang jualan pasti ada untung dan ruginya. Abang jualan nasi goreng
crispy
gini orang-orang banyak yang penasaran gara-gara namanya,” ucap si abang dengan sangat percaya diri.
“Iya ya bang. Saya aja penasaran, seperti apa sih nasi goreng crispy itu, eh nggak taunya…….”
Nasi goreng crispy alias rengginang (sumber: twitter.com)
“Nah iya. Padahal mah abang jual rengginang doang. Cuma pakai kata-kata promosi yang bikin orang penasaran, jadinya lumayan lah untungnya”
Squad tahu nggak tuh kira-kira berapa ya untung si abang-abang yang jual rengginang tadi? Sebenarnya mah kita bisa aja mengetahui keuntungan dan kerugian, tapi sebelum kita bisa menghitung presentase untung ruginya, kita harus cari tahu dulu tuh cara menghitung harga penjualan dan harga pembelian.
Di artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung harga jual beli dan persentase untung rugi. Pertama-tama kita simak dulu yuk kata Rogu tentang harga penjualan dan harga pembelian itu?
Nah, sudah dijelaskan Rogu tuh kalau h
arga penjualan (harga jual)
itu ialah
harga yang diberikan pedagang kepada pembeli
. Contohnya, kamu mau beli pensil di warung. harga pensil di warung tersebut Rp3.000 , nah harga tersebut yang dikatakan sebagai harga jual.
Berbeda dengan harga beli ya Squad.
Harga beli
itu
harga barang dari pabrik atau tempat pengadaan barang
tersebut. Misal, si pemilik warung membeli pensil dari tempat grosir, atau bisa disebut dengan agen pengadaan pensil. Harga yang harus dibayar oleh pemilik warung sebesar Rp1.500 per 1 pensil. Nah, harga tersebut yang dikatakan sebagai harga beli.
Harga pembelian bisa juga dikatakan sebagai modal
.
Lalu, apakah ada rumus menghitung harga penjualan dan pembelian?
(sumber: giphy.com)
Sebenarnya, untuk
menghitung harga penjualan dan pembelian
itu
harus diketahui untung dan rugi
terlebih dahulu. Mudahnya, rumus harga jual dan harga beli itu seperti ini.
Baik harga jual atau harga beli, tetap harus diketahui untung dan ruginya ya Squad. Kamu tahu nggak apa sih untung dan rugi itu?
Baca Juga:
Pengertian dan Rumus Menghitung Bruto, Netto, dan Tara
Untung
merupakan kondisi ketika
harga penjualan lebih besar daripada harga pembelian
. Kalau rugi? Ya kebalikannya dari untung dong.
Rugi
merupakan kondisi ketika
harga pembelian lebih besar daripada harga penjualan
.
Bagaimana rumus untuk menghitung untung atau rugi?
Biasanya, keuntungan atau kerugian itu ditulis atau dihitung dalam bentuk persentase. Coba deh kalian cermati kutipan berita berikut
Keuntungan diraup selama penjualan semangka setiap harinya mencapai 100 persen dari hari-hari biasa. Dikatakan Khairuddin, bahwa harga semangka yang dijualnya bila semangka berbiji Rp 3.500 per kilogramnya, sadangkan semangka non biji dijual dengan harga Rp 5.0000 per kilonya. (sumber: republika.co.id)
Squad, coba perhatikan. Di kutipan berita tersebut ditulis bahwa keuntungan pedangan setiap harinya mencapai 100%. Nah, bagaimana bisa mengetahui persentase dari keuntungan atau mungkin saja kerugian dari pedagang tersebut? Seperti inilah rumus menghitung persentasenya.
Itu tadi Squad, penjelasan singkat tentang cara menghitung harga dan persentase untung rugi. kalau kamu belum paham, jangan khawatir. Coba gabung di
ruangbelajar
yuk. Ada banyak video belajar beranimasi serta latihan soal plus pembahasannya secara lengkap. Daftar sekarang dan buktikan #BelajarJadiMudah
Referensi:
Raharjo M. (2018) Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Sumber foto:
Foto ‘Rengginang’ [Daring]. Tautan: https://twitter.com/MemeComicIndo/status/914786897636888576/photo/1 (Diakses: 28 Desember 2020)
GIF ‘Spongebob dan Patrick’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/spongebob-squarepants-thinking-patrick-lKXEBR8m1jWso (Diakses: 28 Desember 2020)
Artikel diperbarui pada 28 Desember 2020