Pengertian Alkuna, Rumus, Sifat, Contoh & Manfaat | Kimia Kelas 11



pengertian alkuna, rumus, sifat, contoh, dan manfaat




Pada

artikel Kimia kelas 11

kali ini, kita akan mempelajari tentang alkuna meliputi pengertian, rumus umum, sifat-sifat, contoh, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak!







Alkana…



Alkena…




Hmm

, satu lagi pasti kamu bisa menebak,

deh

.

Yap

! Alkuna!



Teman-teman, pastinya kamu sudah

nggak

asing lagi ya dengan istilah alkana, alkena, dan alkuna. Ketiganya merupakan golongan

senyawa hidrokarbon alifatik,

karena tersusun dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H) yang saling terikat dan membentuk rantai terbuka (bisa bercabang maupun tidak).




Alkana

tergolong hidrokarbon alifatik jenuh karena memiliki ikatan tunggal antar rantai atom karbonnya, sedangkan
alkena
dan

alkuna

tergolong hidrokarbon alifatik tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap antar rantai atom karbonnya.




Nah

, jika pada pembahasan sebelumnya kamu telah mengetahui tentang alkana dan alkena, maka pada pembahasan kali ini, kamu akan mempelajari tentang golongan hidrokarbon alifatik yang terakhir,

nih

, yaitu alkuna. Apa itu senyawa alkuna? Seperti apa sifatnya? Serta, apa saja contoh dan manfaatnya?

Yuk

, kita simak penjelasannya berikut ini!



Pengertian Alkuna



Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

alkuna

adalah jenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki

ikatan rangkap tiga

.

Rumus umum alkuna adalah C

n

H

2n-n



dengan n > 1

.



Misalnya:



Jika n = 2, maka C

2

H

2





merupakan suku pertama alkuna.



Jika n = 3, maka C

3

H

4

merupakan suku kedua alkuna.



Jika n = 4, maka C

4

H

6

merupakan suku ketiga alkuna, dan seterusnya.




Baca Juga:
Pengertian Alkana, Rumus Umum, Sifat, dan Contoh



Tata Nama Alkuna berdasarkan IUPAC



Pemberian nama alkuna dibedakan menjadi dua menurut jenis rantainya, yaitu:



1. Rantai lurus



Penamaan alkuna rantai lurus dengan

C = 2 dan C = 3

ditulis menurut

jumlah atom C yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran –una

.



Contoh:



C

2

H

2

= et

una

.



C

3

H

4  =

prop

una

.



Sementara itu, Penamaan alkuna rantai lurus dengan

C ≥ 4 diawali dengan menuliskan nomor atom C yang memiliki ikatan rangkap tiga diikuti dengan nama alkuna sesuai dengan jumlah atom C.



Penomoran atom C dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga.




IUPAC : posisi rangkap + nama alkuna



Contoh:



alkuna


2. Rantai bercabang




IUPAC : posisi cabang + nama cabang + posisi rangkap + nama rantai induk



Aturan penamaan:



1.

Tentukan rantai utamanya

. Rantai utama ini merupakan rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:



2.

Beri nomor pada setiap atom C yang berada pada rantai utama

.

Ingat!

Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga. Contoh:





3.

Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama

, maka dalam penulisannya diawali dengan di- (untuk 2 cabang yang sama), tri- (untuk 3 cabang yang sama), tetra- (untuk 4 cabang yang sama), dan seterusnya. Contoh:





Terdapat dua cabang sejenis pada atom C bernomor 4, sehingga nama alkuna tersebut adalah

4,4 –
di
metil – 2 – nonuna

.



4.

Jika terdapat lebih dari satu cabang yang berbeda

, maka dalam penulisannya harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama cabang tersebut.

Note!

Awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya tidak diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.



Contoh:



alkuna


Karena etil diawali dengan huruf “

e

” dan metil diawali dengan huruf “

m

“, maka dalam penulisannya kita awali dengan etil terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan metil, lalu nama rantai induknya, sehingga nama alkuna tersebut adalah

6 – etil – 4,4 – dimetil – 2 – nonuna

. Perhatikan kalau awalan di- pada metil tidak mempengaruhi penentuan urutan abjad, ya.



Sejauh ini bagaimana,

nih

? Kamu paham

nggak

?

Nah

, bagi yang belum paham, tulis saja pertanyaanmu di kolom komentar, ya. Setelah kamu mengetahui apa itu alkuna serta aturan dalam penamaan alkuna,

yuk

kita lanjut ke bahasan selanjutnya, yaitu sifat-sifat alkuna. Tetap simak, ya!




Baca Juga:
Yuk, Kenalan dengan Senyawa Turunan Alkana: Alkohol!



Sifat-Sifat Alkuna



Sifat alkuna dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia, di antaranya:



1. Sifat fisik



a. Merupakan

senyawa nonpolar

. Akibatnya, alkuna tidak mudah larut dalam air.



b. Pada suhu kamar:




  • – Alkuna dengan C

    2

    – C

    4

    berwujud

    gas

    .


  • – Alkuna dengan C

    5

    – C

    15

    berwujud

    cair

    .


  • – Alkuna dengan C

    16

    dan seterusnya berwujud

    padat

    .



c. Pada

alkuna rantai lurus

, semakin panjang rantai C nya, maka akan semakin tinggi titik didihnya.



d. Pada

alkuna rantai bercabang

, semakin banyak cabangnya, maka akan semakin rendah titik didihnya.



2. Sifat kimia




Reaksi adisi



Reaksi adisi adalah

reaksi penjenuhan atau pemutusan ikatan rangkap

oleh hidrogen (H

2

), halogen (X

2

), atau asam halida (HX). Reaksi adisi pada alkuna membutuhkan pereaksi dengan jumlah dua kali lipat dari alkena.



Vladimir Vasilyevich Markovnikov



Sekarang, coba kita perhatikan beberapa contoh reaksi adisi pada alkuna di bawah ini.




a. Reaksi adisi dengan H

2




alkuna




b. Reaksi adisi dengan X

2

(F

2

, Cl

2

, Br

2

, I

2

)





alkuna




c. Reaksi adisi dengan HX (X = F, Cl, Br, I)



alkuna



Pada reaksi adisi propuna dengan HX, berlaku hukum Markovnikov. Atom H dari asam akan  berikatan pada atom C ikatan rangkap yang lebih banyak mengikat atom H.



alkuna

Duh

, aku pusing! (sumber: giphy.com)


Tenang, meskipun reaksi-reaksi di atas terlihat cukup rumit, tapi intinya, pada reaksi adisi kita ingin mengubah ikatan rangkap pada atom C menjadi ikatan tunggal. Caranya, dengan menambahkan atom-atom lain, seperti H

2

, X

2

, dan HX.




Nah

, akhirnya, kita masuk ke bahasan terakhir kita,

nih

, yaitu manfaat alkuna. Penasaran apa saja manfaatnya?

Yuk

, langsung saja kita simak!



Manfaat Alkuna dalam Kehidupan



Alkuna dapat digunakan sebagai

bahan baku pembuat bahan-bahan sintetis

, seperti plastik. Salah satu jenis alkuna yang paling sederhana, yaitu etuna atau lebih dikenal dengan

asetilen

banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk

proses pengelasan, pemotongan besi dan logam, serta membantu mempercepat pematangan buah

.






Gimana nih teman-teman, sekarang kamu sudah tahu

kan

apa itu alkuna, macam-macam sifatnya, serta fungsi alkuna dalam kehidupan. Bagi kamu yang masih penasaran dengan materi alkuna ini, kamu bisa

lho

mempelajarinya lewat video beranimasi di
ruangbelajar
.



LihatTutupKomentar