Artikel ini membahas tentang pengertian isomer, jenis-jenisnya. Mulai dari isomer struktur dan isomer geometri
—
Di kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mendengar kata-kata yang mirip, tapi sebenarnya beda. Kayak “bang” dan “bank”. Atau “sayang” dan “sayank”. Oke, kalo itu alay aja sih…
Nah, di dalam kimia, khususnya hidrokarbon, ada hal yang mirip-mirip kayak gitu. Ada senyawa yang punya rumus molekul sama, tetapi penyusunan strukturnya beda. Hal ini disebut dengan
isomer.
Kata “isomer” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “iso” yang berarti “sama” dan “meros” yang berarti “bagian”. Maksudnya, senyawa-senyawa ini memiliki bagian yang sama, meskipun penyusunan atom-atomnya berbeda.
(Sumber: Don’t Memorise via Youtube)
Oke, jangan pusing-pusing dulu ngeliat gambar di atas. Kamu bayangin aja lego. Bayangin kamu punya 10 lego, lalu kamu beri nama “LEGOLAS”. Lalu suruh 3 teman kamu menyusun LEGOLAS menjadi bentuk bebas. Lalu, foto hasilnya. Ketiganya pasti akan ngebuat bentuk yang berbeda-beda. Bisa jadi, ada yang ngebuat LEGOLAS jadi pesawat. Di sisi lain, ada teman kamu yang lain berhasil ngebuat itu jadi rumah dan tank.
Itu artinya, LEGOLAS merupakan isomer.
Iya, gampang kan konsepnya?
Sekarang, kita coba masuk langsung ke kimia ya. Secara umum, isomer terbagi menjadi 2:
isomer struktur dan isomer geometri.
Seperti namanya, isomer struktur, terjadi karena perbedaan susunan ikatan struktur antaratom maupun gugus fungsi di dalam suatu molekul. Isomer struktur ini dibagi menjadi 3 jenis: isomer rangka, isomer posisi, isomer gugus fungsi.
Baca juga:
Mengenal Dasar-dasar Alkana
Coba kita bahas satu per satu ya.
ISOMER RANGKA
Dari namanya, udah jelas kalau yang membedakan dari dua senyawa ini adalah
kerangkanya.
Biasanya, terjadi antarsenyawa rantai lurus dan senyawa yang memiliki cabang.
Butana, misalnya, yang mempunyai rumus kimia C
4
H
10
.
Kalau kamu liat dari strukturnya, terlihat jauh berbeda kan? Senyawa sebelah kiri adalah n-butana, bentuk
kerangkanya lurus-lurus aja.
Sementara sebelah kanan
ada cabangnya,
yaitu 2-metilpropana. Meskipun begitu, mereka berasal dari rumus kimia yang sama, yaitu C
4
H
10
. Jumlah C-nya sama-samma 4, dan H-nya sama-sama 10.
ISOMER POSISI
Kalau isomer rangka adalah bentuk dari kerangka yang berbeda, pada isomer posisi, yang membedakannya adalah
posisi dari gugus fungsi.
Ingat ya, hanya
posisinya
yang berbeda. Bukan gugus fungsinya. Salah satu cirinya, isomer ini hanya terjadi pada senyawa hidrokarbon tak jenuh (
alkena
dan
alkuna
).
Dari gambar di atas kita bisa liat walaupun sama-sama pentana, tapi ada perbedaan
di posisi.
Meskipun sama-sama punya rumus C
4
H
8
, dia bisa menjadi 2 senyawa, yaitu 1-butena, dan 2-butena.
ISOMER GUGUS FUNGSI
Oke, yang ini kayaknya udah jelas deh. Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama, tapi atom-atomnya terhubung dengan cara lain, sehingga membentuk
gugus fungsinya berbeda.
Contohnya, senyawa propuna (C
3
H
4
) memiliki isomer gugus fungsi yaitu propuna dan 1,2-propadiena.
Setelah puas ngomongin isomer struktur, kita lanjut ke kategori berikutnya ya. Yaitu isomer geometri. Isomer geometri adalah isomer yang disebabkan oleh
keterbatasan rotasi bebas pada suatu ikatan dalam molekul.
Berbeda dengan isomer struktur, isomer ini hanya terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan yang kaku dengan dua sisi berlainan dan, biasanya terjadi pada senyawa
alkena.
Oke, mungkin kamu bingung yang dimaksud dengan maksud dari ikatan “kaku” di sini. Coba, deh, kamu bayangin ikatan tunggal C—C. Pada ikatan itu, atom karbonnya dapat berotasi bebas terhadap atom karbon lain. Beda halnya kalau terjadi pada ikatan rangkap C=C. Di ikatan rangkap, si karbon cenderung lebih “posesif” dan gak bisa berikatan dengan atom lain semaunya.
Ya iya gitu lho. Ikatannya kan dua rangkap. Dekapannya lebih erat dan takkan kulepas begitu saja ke pelukan orang lain.
Bentar, ini tadi ngomongin apa sih?
Isomer geometri dibagi menjadi 2, yaitu
cis dan trans.
Isomer sistem cis-trans adalah cara yang paling umum digunakan untuk menunjukkan konfigurasi alkena. Kok namanya aneh ya? Jangan takut.
Cis
di sini berarti bahwa atom atau gugus atom sejenis terletak
pada bidang yang sama, sementara trans berseberangan.
Keliatan, kan, pada atom Hidrogen-nya terletak di bidang yang sama, disebut dengan cis. Perhatikan deh letak CH
3
dan pada gambar di atas.
Nah, itu dia tadi berbagai macam jenis-jenis isomer, lengkap dengan contoh maupun perbedaannya. Gimana, Squad. udah lumayan paham kan? Kalau kamu masih ingin mencari tahu lebih dalam, coba aja tonton di
ruangbelajar!