Apa saja sih, faktor yang bisa mempengaruhi penawaran (supply) dan permintaan (demand)? Yuk, baca penjelasannya berikut ini!
—
Pernah dengar istilah
supply
dan
demand
? Sebagai gambaran,
k
amu pernah nggak, mengamati harga-harga kebutuhan pokok ketika menjelang Ramadhan atau Hari Raya Idulfitri? Harga-harga kebutuhan pokok cenderung naik, kan, daripada biasanya? Kenapa ya, bisa seperti itu?
Ternyata, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok setiap menjelang Ramadhan atau Idulfitri itu memang ada teorinya,
guys
. D
alam ilmu ekonomi,
kenaikan harga
dan
kelangkaan barang
itu bisa disebabkan oleh
ketidakseimbangan
antara
penawaran (
supply)
dan
pemintaan (
demand
)
. Pada teori
supply and demand
ini, kita bisa melihat interaksi antara produsen dan konsumen. Apabila jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen
lebih sedikit
dibandingkan jumlah barang yang diminta oleh konsumen, maka akan terjadi
kelangkaan barang
. Nah, kondisi ini digambarkan pada kurva penawaran dan permintaan yang tidak mencapai titik keseimbangan.
Hmm, sebenarnya penawaran (
supply
) dan permintaan (
demand
) itu apa, sih?
Pengertian Penawaran (
Supply
)
S
upply
atau
penawaran
adalah
kesediaan penjual untuk menyerahkan berbagai barang pada tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu
.
Hukum penawaran menyatakan bahwa ketika harga suatu barang
meningkat
dan
ceteris paribus
(faktor-faktor lain dianggap tidak ada perubahan), maka jumlah penawaran barang tersebut juga akan
meningkat
. Artinya antara harga dengan penawaran
berbanding lurus
atau
positif
.
Faktor yang Mempengaruhi Penawaran (
Supply
)
Jumlah penawaran atau
supply
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1.
Harga Barang Itu Sendiri
Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih
banyak
barang jika harga barang tersebut
naik
. Begitupun sebaliknya. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran barang tersebut akan sedikit.
2. Harga Barang Lain yang Terkait
Untuk memahami poin ini, kita gunakan contoh kasus, ya. Misalnya, seorang petani memiliki lahan yang dapat ditanami jagung atau kacang-kacangan. Nah, ketika harga jagung
naik
, maka petani akan
mengurangi
penanaman kacang dan
menggantinya
dengan jagung karena lebih menguntungkan.
Baca juga:
Apa Saja Macam-Macam Kebutuhan Manusia & Alat Pemenuhannya?
3. Biaya Produksi
Produsen membutuhkan berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu,
jika biaya produksi mengalami
kenaikan
, maka harga barang akan cenderung
naik
. Akibatnya,
produsen cenderung
mengurangi
jumlah produksinya, sehingga jumlah penawarannya pun akan
berkurang
.
Hal ini juga berlaku sebaliknya.
4. Tingkat Teknologi
Perusahaan yang menggunakan
teknologi maju
dapat meningkatkan hasil produksinya dengan
cepat
. Di samping itu, penggunaan teknologi yang maju juga dapat menyebabkan biaya produksi semakin
murah
. Hasil produksi yang meningkat dan biaya produksi yang semakin murah, akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak
pada tingkat harga tertentu.
5. Jumlah Produsen
Semakin
banyak
jumlah produsen, maka semakin
banyak
pula jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya, jika beberapa produsen es krim memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar dari pasar, maka tentu jumlah es krim yang dijual di pasar akan turut berkurang.
6. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap penawaran, dibedakan menjadi dua jenis, yakni pajak dan subsidi.
a. Pajak
Asumsinya, pajak akan menjadi beban penjual (penambah harga yang ditawarkan) dan mengurangi laba. Maka semakin
besar
pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan
menurun
, begitu pula sebaliknya.
b. Subsidi
Subsidi dapat mengurangi biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga yang ditawarkan dan menambah laba. Karena itu, semakin
besar
subsidi, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah
.
7. Faktor Alam
Pengaruh alam dapat mempengaruhi penawaran untuk produk
pertanian
dan
perikanan
. Misalnya, bagi para petani padi, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen. Akibatnya, jumlah beras yang ditawarkan akan berkurang.
8. Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Untuk memahami poin ini, kita gunakan contoh kasus juga, ya. Misalnya, produsen meramalkan bahwa akan terjadi kenaikan harga beras pada bulan depan. Maka, pada bulan ini, produsen akan mengurangi stok penjualannya dan menunggu hingga bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin bisa diperoleh akibat naiknya harga.
Baca juga:
Macam-Macam Sistem Ekonomi & Karakteristiknya
Okee, sekarang lanjut ke pembahasan permintaan, yuk!
Pengertian Permintaan (
Demand
)
Demand
atau
permintaan
adalah
jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga
.
Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika
harga
suatu barang
meningkat
, maka
jumlah
permintaan
barang tersebut akan
menurun
. Begitu pula sebaliknya. Ketika
harga
suatu barang
menurun
, maka
jumlah
permintaan
barang tersebut akan
meningkat
.
Intinya, hubungan antara
harga barang
dan
jumlah barang
yang diminta adalah
berbanding terbalik
atau
negatif
. Namun, dengan asumsi
ceteris paribus
,
artinya, faktor selain harga dianggap tetap.
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan (
Demand
)
Jumlah permintaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Harga Barang Itu Sendiri
Apabila harga suatu barang semakin
murah
, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan
bertambah
. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Jika harga suatu barang semakin
mahal
, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan
berkurang
.
2. Harga Barang Lain yang Terkait
Untuk harga barang lain yang terkait, dibedakan berdasarkan barang substitusi dan barang komplementer.
a. Barang Substitusi
Apabila harga barang substitusinya (pengganti)
turun
, maka permintaan akan barang tersebut akan
berkurang
. Tentunya karena harga barang substitusinya terasa lebih murah dibandingkan harga barang tersebut. Namun, apabila harga barang substitusinya
naik
, maka permintaan barang tersebut akan
meningkat
. Berarti hubungan antara harga barang substitusi dan jumlah permintaan barangnya
berbanding lurus
atau
positif
.
Baca juga:
Pengertian Ilmu Ekonomi, Kelangkaan & Skala Prioritas
b. Barang Komplementer
Apabila harga barang komplementernya
turun
, maka permintaan akan barang tersebut akan
naik
. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya
naik
, maka permintaan akan barang tersebut akan
turun
. Berarti hubungan antara harga barang komplementer dan jumlah permintaan barangnya
berbanding terbalik
atau
negatif
.
3. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen.
Semakin
tinggi
tingkat pendapatan, maka semakin
meningkat
permintaan terhadap barang tersebut
. Contohnya, Caca mendatangi bazar baju murah di suatu pasar malam. Pada bazar tersebut, Caca memutuskan hanya membeli satu baju seharga Rp80.000, karena Caca hanya memiliki penghasilan Rp500.000/bulan. Berbeda dengan Ahmad yang memutuskan membeli dua baju pada bazar tersebut karena penghasilannya adalah Rp1.000.000/bulan.
4. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang
meningkat
, permintaan terhadap barang itu pun akan
meningkat
.
Contohnya, celana
cutbray
sedang menjadi tren saat ini, akibatnya jumlah permintaan model celana
cutbray
cenderung meningkat.
5. Jumlah Penduduk
Semakin
besar
jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka semakin
tinggi
permintaan suatu barang untuk harga tertentu.
6. Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan
naik
di masa mendatang
, maka kita akan berpikir untuk membeli barang itu
sekarang
daripada nanti setelah harganya naik. Hal ini akan mendorong orang lain untuk membeli lebih banyak pula pada masa kini, guna menghemat uang belanja di masa mendatang.
—
Itu dia penjelasan mengenai pengertian penawaran (
supply
) dan permintaan (
demand
), serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sudah paham, kan, sekarang? Jangan lupa kerjakan kuis dan latihan soal mengenai materi ini di
ruangbelajar
, ya!
Referensi:
Alam S., (2016).
Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X
. Jakarta: Erlangga.
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Aulia Annaisabiru E dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 13 Oktober 2022.