Artikel ini membahas tentang upaya Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia setelah Perang Dunia I terjadi.
—
Kamu pernah ngga melihat atau bahkan bermain
game
perang? Tau
game
Company of Heroes, Call of Duty 2, Red Orchestra 2,
atau yang rilis Oktober 2016 lalu,
Battlefield 1
ngga
?
Keempat
game
perang tersebut mengambil latar peristiwa Perang Dunia
lho. Nah, game Battlefield 1
menjadi spesial
nih,
karena kebanyakkan
developer game
lebih tertarik mengangkat latar Perang Dunia II, tapi pada
Battlefield 1
latar yang diangkat adalah Perang Dunia I.
Game Battlefield 1 (Sumber: wearethemighty.com)
Bermain
game
seperti
Battlefield I
rasanya kaya main
game
tapi sambil belajar sejarah. Soalnya dalam beberapa segmen menceritakan peristiwa sejarah yang benar terjadi. Begitu pun karakter yang diangkat, beberapa menggunakan karakter asli. Tapi ada juga
sih
beberapa tokoh fiksi yang sengaja diciptakan untuk kepentingan
game.
Meskipun singkat,
Battlefield 1
cukup menggambarkan kekejaman Perang Dunia I.
FYI,
Perang Dunia I merupakan salah satu tragedi kemanusiaan terbesar yang menyebabkan lebih dari 50 juta jiwa melayang. Perang ini dilahirkan dari kerakusan proses industrialisme, imperialisme, dan rasa nasionalisme yang berlebihan antarnegara Eropa. Namanya
aja
perang, ya pasti menimbulkan penderitaan
lah
ya. Penderitaan ini ngga cuma dirasain oleh negara yang berperang, tapi juga negara yang terdampak perang.
Nah,
berawal dari keinginan menciptakan perdamaian dunia akibat Perang Dunia I, Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson memberikan usulan
Peace without Victory
yang berisi:
Perjanjian-perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.
Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama.
Pengurangan persenjataan.
Usulan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam 14 pasal perdamaian bangsa
(Wilson’s Fourteen Points)
yang salah satunya berisi “Perlu dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)”. Akhirnya pada 10 Januari 1920 Liga Bangsa-Bangsa didirikan. LBB bermarkas di Genewa, Swiss. Apa aja
sih
tujuan didirikannya LBB?
Tujuan LBB
Menjamin perdamaian dunia
Memelihara keamanan dan memajukan hubungan persahabatan serta mencegah peperangan antarbangsa atau negara.
Menjunjung hukum dan perjanjian internasional
Meningkatkan kerjasama internasional di segala bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Perjanjian Damai LBB
Selama masa tugasnya, LBB telah berhasil mensponsori beberapa perjanjian damai, yaitu
Protokol Jenewa (1924), Perjanjian Locarno (1925), dan Perjanjian damai Kellogg-Briand (1928).
Gustav Steresemann, Austen Chamberlain, dan Aristide Briand dalam perjanjian Locarno (Sumber: Wikipedia)
Meskipun berhasil mensponsori beberapa perjanjian damai, LBB dinilai tidak mampu menciptakan perdamaian dunia. Hal ini terbukti dengan meletusnya Perang Dunia II pada 1939-1945. Setelah Perang Dunia II berakhir, LBB resmi dibubarkan. Atas dasar tersebut, pada 24 Oktober 1945 dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris:
United Nations,
disingkat UN) di San Fransisco, Amerika Serikat sebagai pengganti LBB.
Baca Juga:
Pemikiran Piagam PBB dalam Upaya Menciptakan Keamanan dan Perdamaian Dunia
Meskipun LBB dibubarkan dan diganti dengan PBB, semangat untuk menciptakan perdamaian dunia harus selalu dipelihara. Ini bukan hanya tugas LBB atau PBB, tapi tugas kita semua.
Simple
kok, bisa dimulai dengan jangan suka mem
bully
teman, jangan menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), serta jaga sikap di dunia maya. Ingat, udah ada UU ITE
tuh!
Jempolmu, harimaumu. Dengan berbagai langkah
tersebut, perdamaian dunia maka dapat terpelihara.
Nah,
kalau mau tau bahasan lebih lengkap terkait topik ini, coba
deh
belajar lewat
ruangbelajar
.
Di dalamnya terdapat video pembelajaran beranimasi disertai infografis menarik dan soal-soal yang pasti membuat kamu makin semangat belajar. Ngga cuma sejarah, tapi mata pelajaran lainnya juga ada. Penasaran? Coba dicek
deh.
Sumber referensi:
Hapsari R, Adil M. (2014) Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan. Jakarta: Erlangga.
Sumber gambar:
Foto ‘Game Battlefield 1’ [Daring]. Tautan: https://www.wearethemighty.com/articles/how-realistic-are-the-firearms-in-battlefield-1 (Diakses: 27 Oktober 2020)
Foto ‘Perjanjian Locarno’ [Daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Locarno_Treaties#/media/File:Bundesarchiv_Bild_183-R03618,_Locarno,_Gustav_Stresemann,_Chamberlain,_Briand.jpg (Diakses: 27 Oktober 2020)
Foto ‘Woodrow Wilson’ [Daring]. Tautan: https://foreignpolicy.com/2016/10/19/first-as-tragedy-then-as-farce-the-echoes-of-woodrow-wilson-in-barack-obamas-foreign-policy/ (Diakses: 27 Oktober 2020)
Artikel diperbarui pada 27 Oktober 2020.