3 Macam Teknologi Sistem Ekskresi | Biologi Kelas 11



3 Macam Teknologi Sistem Ekskresi



Squad, setelah sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai sistem ekskresi, sekarang saatnya kita mengenal teknologinya. Seperti teknologi pada sistem lain dalam tubuh kita, teknologi sistem ekskresi berfungsi untuk membantu sistem ekskresi tubuh yang sedang mengalami gangguan. Ada 3 macam teknologi sistem ekskresi yang akan dibahas pada artikel ini.

Kuy

, simak!



Ketiga jenis teknologi sistem ekskresi yang akan dibahas kali ini adalah transplantasi ginjal, cangkok kulit, dan hemodialisis. Simak penjelasannya satu persatu, yuk!



Transplantasi Ginjal



Transplantasi ginjal adalah terapi penggantian ginjal pasien dengan ginjal lain yang berasal dari orang yang hidup atau yang sudah meninggal. Transplantsi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien yang menderita gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tapi kamu tidak bisa sembarangan memilih ginjal untuk dicangkok, lho. Ada serangkaian tes yang harus dilewati pasien untuk memastikan tubuhnya cocok dengan ginjal dari pendonor. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk berhenti merokok, membatasi minuman beralkohol, berolahraga sesuai anjuran dokter, rutin berkonsultasi dengan dokter, dan mengonsumsi obat-obatan dan makanan sesuai dengan saran dokter.



Cangkok Kulit (

Skin Grafting

)



Cangkok kulit atau

skin grafting

adalah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit dari donor ke resipien yang membutuhkannya. Kulit yang digunakan dapat berasal dari diri sendiri atau orang lain. Biasanya, kulit donor diambil dari paha, pantat, punggung atau perut. Cangkok kulit bertujuan untuk penanganan luka bakar yang parah, dengan area luka yang luas. Selain untuk menangani berbagai luka badan, cangkok kulit juga bisa digunakan untuk operasi plastik atau bedah rekonstruktif.



Hemodialisis



Kamu sudah pernah dengar istilah hemodialisis? Hemodialisis ini sering juga disebut dengan istilah cuci darah. Proses cuci darah ini sendiri bertujuan untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme melalui proses penyaringan yang terjadi di luar tubuh. Umumnya, hemodialisis dilakukan untuk menolong penderita gagal ginjal. Hemodialisis menggunakan alat yang berfungsi sebagai ginjal buatan. Alat tersebut namanya dialiser, yang berisi membran selektif permeabel dan cairan dialisat. Pada mesin juga terdapat alat pencatat serta pengontrol aliran darah, suhu dan tekanan. Obat anti pembekuan darah (heparin) juga diberikan pada pasien, untuk mencegah pembekuaan darah selama proses pencucian darah.



Untuk menyaring seluruh darahnya, umumnya setiap orang memerlukan waktu 9-12 jam dalam seminggu. Pencucian darah dibagi menjadi tiga kali pelaksanaan, sehingga diperlukan waktu 3-5 jam untuk sekali cuci darah. Meskipun demikian, hal tersebut tergantung pada tingkat kerusakan ginjal. Untuk penderita gagal ginjal kronis, apabila tidak ingin melakukan cuci darah terus menerus, alternatif lainnya adalah dengan melakukan cangkok ginjal.



Squad, semoga kamu selalu sehat sehingga

nggak

perlu melakukan perawatan khusus untuk sistem ekskresimu, ya! Kamu juga harus terus semangat belajar supaya makin berprestasi ya Squad! Kamu pengen belajar dengan cara yang lebih menyenangkan?

Kuy

, belajar pakai
Ruangguru On-The-Go!
Kamu tinggal colok USB-nya di HP-mu, lalu siap-siap nonton video belajar sepuasnya tanpa kuota!




Referensi:



Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.




Artikel ini diperbarui pada 18 Desember 2020.



LihatTutupKomentar