Apa sih yang menyebabkan anak yang sering melawan orang tua? Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasinya di artikel berikut!
—
Sewaktu anak memasuki usia remaja, mereka mulai memiliki pandangan dan pendapat sendiri yang menurut mereka paling benar. Alhasil, tak jarang
‘kan
mereka melawan perintah dan
nasihat
.
Selain itu, apa saja ya yang membuat anak melawan perkataan orang tua? Yuk, cari tahu 6 penyebab anak melawan orang tua!
1. Komunikasi anak dan orang tua yang kurang tepat
Komunikasi yang kurang tepat bisa menyebabkan pertengkaran antara orang tua dan anak. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya kesepahaman antara kedua pihak. Mulai dari pemilihan kata dan intonasi yang salah, topik obrolan yang tidak nyambung sebab perbedaan generasi anak-orang tua, hingga kebiasaan orang tua yang selalu menyalahkan anak.
Kesalahpahaman tersebut membuat komunikasi anak dan orang tua tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, setiap kali anak berbicara dengan orang tua justru akan berakhir dengan perlawanan dari sisi anak dan
emosi
yang meluap dari sisi orang tua.
2. Orang tua terbiasa bersikap otoriter
Sikap otoriter orang tua bisa membuat anak tertekan dan akhirnya melawan orang tua (Sumber: momsmagazine.com)
Orang tua seringkali memaksa anak untuk mematuhi perintah dan melakukan hal-hal yang mereka harapkan. Sayangnya, hal tersebut tidak diikuti dengan memperhatikan kemampuan dan perkembangan sang anak. Sikap yang terus-menerus dilakukan ini akan membuat anak tertekan, capek, dan akhirnya melawan perkataan orang tua.
Sikap orang tua yang merasa ‘serba tahu’ dan ‘paling tahu’ dalam mendidik anak bisa membatasi anak untuk mengembangkan dirinya. Apabila anak sudah merasa lelah dikekang, maka mereka pun akan memberontak dan melawan.
Baca juga:
7 Manfaat Pelukan pada Anak yang Jarang Diketahui
3. Pengaruh lingkungan terdekat anak
Lingkungan terdekat anak bisa memengaruhi perkembangan tingkah laku anak, salah satunya melawan orang tua. Misalnya, teman sekolah anak yang terbiasa melawan orang tuanya bisa jadi ditiru anak dan diterapkannya di rumah, yaitu melawan Anda untuk mendapatkan hal yang diinginkannya.
4. Orang tua terlalu sering memanjakan anak
Setiap keinginan anak yang selalu dipenuhi oleh orang tua akan membuat anak tidak terbiasa dengan penolakan. Jadi, kalau sewaktu-waktu orang tua tidak mau menuruti keinginannya, anak pun akan melawan orang tua. Perlawanan itu adalah bentuk protes anak kepada orang tua yang tidak bisa memenuhi keinginan anak seperti biasanya.
5. Anak mencontoh orang tua
Kebiasaan orang tua yang keras kepala dan saling bertengkar bisa ditiru oleh anak untuk melawan orang tua (Sumber: intentblog.com)
Jika anak sering melihat orang tua bersikap keras kepala, saling bertengkar, atau tidak patuh kepada kakek-nenek (orang tua dari ayah-ibu sang anak), maka anak pun kemungkinan akan meniru sikap tersebut dan melawan perintah orang tua. Hal ini bisa terjadi karena orang tua adalah
role model
bagi anak, apa yang dilakukan orang tua juga akan ditiru oleh anak.
6. Orang tua tidak membimbing anak dengan benar
Kesibukan orang tua terkadang mengalahkan perhatian mereka untuk sang anak. Dampaknya, anak kurang mendapatkan bimbingan dan didikan yang benar dari orang tua, salah satunya tentang sopan santun. Anak pun cenderung berkembang menjadi pribadi yang egois, keras kepala, dan sering melawan orang tua.
Gimana? Ternyata, kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar bisa memengaruhi anak untuk melawan orang tua.
Nah
, agar perilaku ini tidak semakin mengakar, ada beberapa langkah
lho
yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perilaku anak yang melawan orang tua.
Cara Mengatasi Anak yang Suka Melawan Orang Tua
Berikut beberapa cara atau tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi penyebab anak Anda yang sering melawan orang tua.
1. Membangun komunikasi anak dan orang tua yang efektif
Di dalam hubungan anak dan orang tua harus ada perasaan saling mengerti dan saling paham dengan satu sama lain. Orang tua tidak boleh hanya ingin dimengerti dan dihormati anak, namun harus juga mau
mendengarkan keinginan mereka
. Keduanya pun harus mengetahui cara dan kebiasaan berbicara masing-masing, sehingga kesalahan sedikit pada intonasi atau bahasa tubuh yang digunakan tidak akan menimbulkan pertengkaran.
2. Meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak
Orang tua meluangkan waktu untuk bermain atau berbicara dengan anak (Sumber: daycare.sulekha.com)
Orang tua perlu meluangkan waktu untuk bermain atau sekadar berbicara dengan anak. Hal ini bisa membuat orang tua mengetahui apa yang tengah digemari anak, apa masalah yang dihadapinya, atau apa yang sedang dirasakannya. Kehadiran orang tua dalam hidup anak juga akan memberikan contoh yang baik bagi mereka dan membangun hubungan yang dekat di antara keduanya.
3. Menunjukkan kasih sayang kepada anak secara tulus
Perhatian dan pendidikan moral yang diberikan secara cukup oleh orang tua kepada anak akan berpengaruh dalam tumbuh kembangnya. Anak tidak akan memikirkan dirinya sendiri dan peduli dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk orang tua. Jika orang tua menunjukkan kasih sayangnya pada anak, anak pun akan mencari cara yang baik dan sopan untuk berbicara dengan orang tua, bukan dengan melawannya.
Dengan komunikasi dan didikan yang benar, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan peduli sehingga tidak sering melawan orang tua. Selain itu, agar anak juga berkembang dalam wawasannya, Anda bisa mengenalkan
ruangbelajar
pada mereka. Video pembelajaran beranimasi, latihan soal, infografis, dan rangkuman siap menemani anak Anda dalam belajar. Ayo daftar sekarang!