Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar | Bahasa Indonesia Kelas 9



cara menulis daftar pustaka yang benar





Artikel Bahasa Indonesia kelas 9
ini membahas bagaimana
cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar
. Yuk, baca sampai habis, ya!









“Ini bukunya bagus banget deh. Beli, yuk! Memang agak mahal sih, tapi kalo kita hmm… patungan kan jadi lebih murah hehehe”, ucap Dava.



“Wajar sih bagus, coba lihat aja daftar pustakanya. Si penulis mengutip dari mana saja tuh sumbernya”, balas si Lulu sambil menunjuk buku tersebut.



“Daftar apa tadi hmm…daftar apa? Pusaka? Keris dong?”, tanya Dava.



“Pus-ta-ka, bukan pu-sa-ka. Sepertinya telinga kamu tersumbat sesuatu,” Lulu agak kesal menjawabnya.






Teman-teman, mohon dibedakan ya yang akan kita bahas ini
daftar pustaka
bukan daftar pusaka. Kalau pusaka itu kan warisan harta benda yang ditinggalkan, bisa berupa keris, cincin, dan sebagainya. Nah, kalau daftar pustaka itu beda lagi. Hehehe…



Lalu, apa itu daftar pustaka? Apa isi daftar pustaka dan bagaimana cara menulisnya? Kita bahas satu per satu, yuk!



Pengertian Daftar Pustaka



Daftar pustaka adalah
daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian
. Maksudnya begini, jika kamu ingin menulis karya ilmiah yang bisa berupa, artikel, makalah, atau presentasi, kamu harus membuat daftar pustaka. Atau mudahnya, kamu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian kamu.



Tujuan Daftar Pustaka



Memangnya, seberapa pentingnya sih menulis daftar pustaka di karya ilmiah yang kita buat? Begini teman-teman, tujuan daftar pustaka adalah
menginformasikan kepada pembaca mengenai dasar tulisan yang kamu buat
. Jika kamu membuat tulisan ilmiah, tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks.



nama lain daftar pustaka



Baca Juga:
Penggunaan Tanda Baca, Fungsi, dan Contohnya



Manfaat Daftar Pustaka




“Berarti, daftar pustaka itu punya manfaat dong ya?”



Tepat sekali! Ada beberapa manfaat dari menulis daftar pustaka, di antaranya:




  • Memenuhi etika penulisan;


  • Bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian;


  • Sebagai pendukung ide seorang penulis;


  • Petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil; dan


  • Referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut dituliskan.



Nah, setelah tahu pengertian, tujuan, dan manfaatnya, sekarang simak baik-baik ya cara penulisannya. Sebelumnya, ingat dulu isi yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka berikut ini.



Isi Daftar Pustaka



Daftar pustaka akan mencantumkan keterangan-keterangan yang menjadi sumber rujukan yang kita gunakan.
Isi daftar pustaka mencakup
nama penulis, judul buku, tahun terbit, nama penerbit, dan kota penerbit
. Wah, banyak juga, ya? Balik lagi ya, keterangan ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dari mana sumber rujukan itu bisa diakses.



Cara Menulis Daftar Pustaka



Kita bisa menulis daftar pustaka dari sumber yang kredibel atau terpercaya. Contohnya, jurnal, buku, karya ilmiah, website, atau hasil wawancara dari sumber terkait. Penulisan daftar pustaka juga dibuat urut berdasarkan abjad nama pengarang/penulisnya, ya.



Berikut cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar:





1. Nama Penulis



Dalam menulis nama penulis buku, maka nama penulis buku tersebut dibalik.



Contoh:



Hadi Setiadi → ditulis menjadi Setiadi, Hadi



Kalau penulis bukunya lebih dari satu gimana tuh?



Ada beberapa hal yang perlu kalian ingat nih, jika penulisnya terdiri dari dua atau tiga orang, penulis pertama namanya ditulis dibalik, tetapi penulis kedua dan ketiga namanya tidak perlu dibalik. Jika penulisnya lebih dari tiga, maka nama penulis pertama tetap dibalik, kemudian ditambahkan singkatan dkk atau et.all.



Contoh:




  • Hadi Setiadi dan Iwan Sasmito → ditulis menjadi Setiadi, Hadi dan Iwan Sasmito


  • Hadi Setiadi, Iwan Sasmito, Fahri Abdillah, Seno Aji, Rabia Edra → ditulis menjadi Setiadi Hadi dkk atau Setiadi Hadi et.all



Kalau ada beberapa buku tapi ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya, cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik.



Contoh:




  • Setiadi, Hadi.


  • __________ .


  • __________ .



Tanda garis tersebut menyatakan bahwa penulisnya sama yakni Hadi Setiadi.





2. Tahun Terbit



Tahun dalam penulisan daftar pustaka ditulis setelah nama penulis buku dan diakhiri tanda titik (.)



Contoh:



Setiadi, Hadi. 2017.





3. Judul Buku



Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau diberi garis bawah.



Contoh:



Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia.





4. Kota Penerbit



Kota penerbit ditulis setelah judul buku dan diakhiri tanda titik dua (:).



Contoh:



Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta:





5. Penerbit



Penerbit merupakan PT atau CV buku tersebut diterbitkan. Ditulis setelah kota penerbit dan diakhiri tanda titik (.).



Contoh:



Setiadi, Hadi. 2017. Cerdas Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. ECP Tulis Indo.



Baca Juga:
Contoh Daftar Pustaka dan Cara Menulisnya Berdasarkan Sumber



Nah, apakah sekarang kamu sudah paham mengenai
cara menulis daftar pustaka yang benar
? Kamu mau belajar Bahasa Indonesia lebih seru dan asyik? Coba yuk daftar di
ruangbelajar
. Kamu akan menemukan metode belajar yang berbeda karena ada banyak video belajar beranimasi yang keren plus soal dan rangkuman yang bisa membantu kamu pastinya. Selamat belajar!




Referensi:



Suwandi, Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 3: Bahasa Kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional





Artikel ini telah diperbarui pada 2 Mei 2023.




LihatTutupKomentar