Logika Matematika: Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi & Biimplikasi | Matematika Kelas 11



logika matematika





Belajar tentang

logika matematika

, yuk! Mulai dari pengertian kalimat terbuka, pernyataan dan negasi, serta pernyataan majemuk (konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi).









Teman-teman, apa yang kamu bayangkan ketika mendengar tentang
logika matematika
? Kalau kamu murid laki-laki, mungkin akan bingung dan bertanya, “

Kok

matematika pakai logika segala?”. Sementara sebagian perempuan akan berpikir, “Logika itu mah urusan laki-laki! Perempuan

tuh


pake

nya perasaan…”
Hmmm…



Di dalam ilmu matematika, kamu juga dapat mempelajari logika. Buat apa? Tentu aja, buat mengasah otak kita dalam penarikan kesimpulan-kesimpulan. Jadi, ke depannya kita tidak asal menduga sesuatu. Tidak ada lagi deh, kalimat “Kamu bilangnya mau jemput jam 10.

Kok

telat? Pasti JALAN SAMA MANTAN YA?!”



Nah, dalam materi logika matematika, kita akan sering menemukan istilah-istilah, seperti negasi, konjungsi, disjungsi, dan lain sebagainya. Di

artikel Matematika kelas 11

kali ini, kita akan bahas secara mudah dan ringkas, ya. Yuk, perhatikan secara seksama!



Pernyataan dan Kalimat Terbuka



Coba kamu perhatikan gambar berikut!



pernyataan vs kalimat terbuka



Hayo, dari gambar di atas, tahu nggak bedanya

pernyataan dan kalimat terbuka

?

Pernyataan adalah kalimat yang bisa benar atau bisa salah

. Sementara

kalimat terbuka adalah jenis kalimat yang belum diketahui kebenarannya

. Sehingga, untuk menentukan benar atau salahnya, kita perlu pengamatan lebih lanjut.



Baca Juga:
Cara Mencari Determinan dan Invers Matriks







Sudah tahu belum, di Aplikasi belajar Ruangguru, ada fitur Drill Soal yang berisi kumpulan contoh soal latihan beserta pembahasannya, loh. Pas banget kan buat mempersiapkan diri kamu dalam menghadapi ujian nanti. Yuk, klik banner di bawah ini untuk coba fitur Drill Soal!



Kalau kamu masih bingung seperti apa itu

contoh pernyataan

, berikut adalah salah satu contohnya:




  • Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia. (pernyataan

    benar

    )


  • Bika ambon berasal dari Ambon. (pernyataan

    salah

    )



Di sisi lain,

contoh dari kalimat terbuka

adalah sebagai berikut:




  • 12x + 6 = 91 (pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena

    masih harus dibuktikan kebenarannya

    . Apakah benar 12x jika dijumlahkan dengan 6 akan menghasilkan 91?)




  • Maaf ya, aku semalem ketiduran. Hehehe. (Pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena

    masih harus dibuktikan kebenarannya

    . Apakah benar dia semalem nggak bales

    chat

    karena ketiduran? Atau emang males aja

    chat

    sama kamu?)



Nah, setelah mengetahui apa itu pernyataan dan kalimat terbuka, sekarang kita lanjut pembahasan mengenai ingkaran atau disebut juga dengan negasi atau penyangkalan.



Ingkaran atau Negasi atau Penyangkalan (~)



Dari sebuah pernyataan, kita dapat membuat pernyataan baru berupa

ingkaran atau negasi

, yakni penyangkalan atas pernyataan tadi. Untuk lebih memahami hal ini, perhatikan
tabel kebenaran ingkaran
berikut:



tabel logika matematika



Keterangan:



B = pernyataan bernilai benar



S = pernyataan bernilai salah



Artinya,
jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai salah
. Begitu pula sebaliknya. Nah, negasi ini dilambangkan dengan lambang garis seperti ini:
~




Contoh negasi dalam matematika

yaitu seperti berikut:




  • p: Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai

    benar

    )


  • ~p: Besi

    tidak

    memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai

    salah

    ).



Contoh lain:




  • p:

    Semua

    unggas

    adalah

    burung.


  • ~p:

    Ada

    unggas yang

    bukan

    burung.



Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemui orang menggunakan pernyataan negasi atas pernyataan orang lain… yang akhirnya bisa berujung pada pertengkaran. Contohnya seperti gambar di bawah ini, nih!



contoh kalimat negasi



Baca Juga:
Konsep Limit Fungsi Aljabar dan Sifat-Sifatnya



Oke, kembali fokus. Sudah mengerti tentang ingkaran atau negasi, kan? Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang pernyataan majemuk.

Apa itu pernyataan majemuk

?



pernyataan majemuk dalam logika matematika



Pernyataan Majemuk



Dalam ilmu matematika, terdapat
4 macam
pernyataan majemuk, yaitu
konjungsi
,
disjungsi
,
implikasi
, dan
biimplikasi
. Yuk, kita bahas satu per satu!



Konjungsi (∧)



Konjungsi adalah

pernyataan majemuk dengan kata hubung


dan
”. Sehingga, notasi “
p ∧ q
” dibaca “
p dan q
”. Berikut adalah
tabel nilai kebenaran k

onjungsi

.



tabel kebenaran konjungsi



Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa

konjungsi hanya akan benar


jika kedua pernyataan (p dan q) benar

.




Contoh konjungsi

:




  • p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)


  • q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)


  • p ∧ q: 3 adalah bilangan prima

    dan

    ganjil (pernyataan bernilai benar)







Sampai sini, mulai paham kan tentang materi Logika Matematika yang satu ini? Atau kamu jadi keinget punya PR yang kamu masih kurang pahamin? Gampang, kamu bisa banget langsung kirim foto soal PR kamu, dan penjelasannya di
roboguru
! Cobain langsung dengan klik banner roboguru dibawah ini ya!



Disjungsi (∨)



Disjungsi adalah

perny


ataan majemuk dengan kata hubung “atau”

. Sehingga notasi “
p ∨ q
” dibaca “
p atau q
”. Berikut adalah
t
abel nilai kebenaran disjungsi
.



tabel kebenaran disjungsi



Jika kita lihat pada tabel kebenaran, disjungsi

hanya salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah

.




Contoh disjungsi

:




  • p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)


  • q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)


  • p ∨ q: Paus adalah mamalia

    atau

    herbivora (pernyataan bernilai benar)



Implikasi (⇒)



Implikasi adalah

pernyataan majemuk dengan kata hubung


jika… maka…
” Sehingga notasi dari “
p ⇒ q
” dibaca “
Jika p, maka q
”. Adapun
tabel nilai kebenaran dari implikasi
yaitu sebagai berikut.



tabel kebenaran implikasi



Dari tabel terlihat bahwa implikasi

hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen (q) salah

.



Baca Juga:
4 Metode Pembuktian Matematika




Contoh implikasi

:




  • p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan bernilai benar)


  • q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)


  • p ⇒ q:

    Jika

    Andi belajar dengan aplikasi ruangguru
    ,

    maka

    Andi dapat belajar dari mana saja (pernyataan bernilai benar)



Biimplikasi (⇔)



Biimplikasi adalah

pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”

. Sehingga, notasi dari “
p ⇔ q
” akan dibaca “
p jika dan hanya jika q
”.
Adapun
tabel nilai kebenaran dari biimplikasi
yaitu sebagai berikut.



tabel kebenaran biimplikasi



Dari tabel kebenaran tersebut, dapat kita amati bahwa

biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama

.
Baik itu sama-sama benar, atau sama-sama salah.




Contoh biimplikasi

:




  • p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)


  • q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)


  • p ⇔ q: 30 x 2 = 60

    jika dan hanya jika

    60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).






Nah
, itu tadi penjelasan tentang

logika matematika

, baik dalam penggunaan pernyataan dan kalimat terbuka, ingkaran, serta 4 macam kalimat majemuk (konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi).
Kalau kamu ingin memahami materi seperti ini sambil menonton video penjelasan beranimasi lengkap dengan rangkuman infografis dan latihan soal, langsung aja daftar di
ruangbelajar
!




Referensi:



Sharma S. N., Widiastuti N., Himawan C., dkk. (2017).

Jelajah Matematika SMA Kelas XI Program Wajib

. Jakarta: Yudisthira.




Artikel ini telah diperbarui pada 9 Mei 2023.



LihatTutupKomentar