Mengenal Asam Basa: Sifat, Cara Membedakan, dan Klasifikasinya | Kimia Kelas 11



Asam Basa - Sifat, Perbedaan, dan Klasifikasinya





Pernah mendengar istilah asam basa? Yuk, kita belajar mengenai asam basa, mulai dari sifat-sifat, cara membedakan, dan klasifikasinya!











Kamu pernah makan lemon, nggak? Ketika dimakan, lemon tuh rasanya ada masam-masamnya gitu, kan? Duh, bayanginnya aja udah terasa nih, rasa masamnya di lidah! Nah, kamu tahu nggak sih, lemon itu bisa terasa masam karena lemon mengandung
senyawa asam
. Senyawa asam mengandung
ion H

+

dan adanya ion H

+

inilah yang membuat lemon rasanya
masam
.



Sebagian besar buah-buahan mengandung
asam organik
lemah, seperti
asam sitrat
pada jeruk,
asam maleat
pada apel, dan
asam tartrat
pada buah anggur. Selain itu, ada pula
asam askorbat
yang dikenal sebagai vitamin C yang banyak terdapat dalam buah yang berasa masam seperti buah lemon.



Nah, buah yang mengandung asam dan vitamin C ini memiliki banyak manfaat, lho! Mengonsumsi buah-buahan yang mengandung asam, dapat
meningkatkan daya tahan tubuh
. Kemudian, untuk ibu hamil, buah-buahan yang mengandung asam baik dalam membantu
penyerapan zat besi
dan membantu
pembentukan hemoglobin
.



sifat asam




Lihatnya aja udah terasa masam di lidah, ya! (Sumber: giphy.com)



Selain itu, pernah nggak, waktu kamu mandi dan lagi sabunan, eh nggak sengaja sabunnya nyiprat ke mulut, terus kejilat? Berbeda dengan lemon yang terasa masam, kalau sabun rasanya pahit, kan? Nah, itu karena sabun mengandung
senyawa basa
. Senyawa basa mengandung
ion OH



dan adanya ion OH



inilah yang menyebabkan sabun rasanya
pahit
.



Jadi, rasa masam dan rasa pahit ini merupakan salah satu sifat atau ciri dari
asam dan basa
. Kalau begitu, ada nggak ya, sifat lainnya dari asam dan basa? Tentu ada, dong!



Sifat Asam dan Basa



Asam dan basa memiliki sifat yang berbeda. Sifat atau karakteristik asam dan basa dapat kamu lihat pada infografik berikut.



Karakteristik Asam Basa



Seperti yang tadi sudah dibahas, dari segi rasa, asam memiliki rasa yang
masam
sedangkan basa memiliki rasa yang
pahit
. Lalu, dari segi pH, asam memiliki pH
di bawah 7
, sedangkan basa memiliki pH
di atas 7
. Jika suatu larutan memiliki pH 7 artinya larutan tersebut sifatnya
netral
ya,

guys

! Tidak bersifat asam maupun basa.



Kemudian, ciri selanjutnya dapat dilihat dari
indikator asam basa
yang biasa digunakan yaitu lakmus. Jika suatu larutan bersifat asam, maka ia akan
memerahkan lakmus biru
. Sementara itu, jika larutannya bersifat basa maka ia akan
membirukan lakmus merah
. Jangan terbalik, ya! Terakhir, larutan atau senyawa asam bersifat
korosif
, sedangkan basa bersifat
kaustik
.



Baca juga:
Pengertian Isomer, Jenis-jenisnya, Serta Contohnya



Cara Membedakan Asam dan Basa





Senyawa asam dapat dengan mudah ditemukan pada
buah-buahan
, seperti
jeruk dan lemon
. Selain itu, bisa juga ditemukan pada bahan makanan, seperti
cuka
. Bahkan, senyawa asam juga banyak digunakan sebagai bahan pengawet makanan lho, misalnya
asam benzoat
yang dimanfaatkan sebagai
pengawet jus buah dan selai
. Sedangkan untuk senyawa basa, umumnya dapat ditemukan pada benda yang rasanya pahit, seperti obat atau sabun.



Berarti, kalau mau membedakan asam dan basa, kita harus tahu rasanya masam atau pahit, ya? Eits, nggak gitu ya,

guys

! Ada cara yang lebih aman untuk membedakan mana yang merupakan senyawa asam dan mana yang merupakan senyawa basa. Salah satunya seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, yaitu menggunakan
indikator lakmus
atau
pH meter
.



Selain itu, kamu juga bisa menggunakan
bahan-bahan alami
yang berwarna cerah
sebagai indikator untuk mengidentifikasi asam dan basa. Misalnya,
bunga sepatu
dan
bunga kana
. Ketika bunga sepatu dan bunga kana ini dimasukan kedalam larutan
asam
, maka warnanya akan berubah menjadi
lebih muda dan terang
daripada warna semula. Tapi, jika dimasukan ke dalam larutan
basa
, maka warnanya akan berubah menjadi
lebih gelap
dari warna semula.



Kita juga bisa lho, membuat larutan asam dan basa sendiri! Mau tau caranya? Simak pembahasannya berikut, ya!



Membuat Larutan Asam dan Basa



Larutan asam dan basa dapat diperoleh dengan
melarutkan asam atau basa secara langsung ke dalam air
. Selain itu, larutan ini juga dapat diperoleh melalui
reaksi antara senyawa oksida dengan air
.



Reaksi antara

oksida asam dengan air

akan menghasilkan

larutan asam

, sedangkan reaksi antara

oksida basa dengan air

akan menghasilkan

larutan basa

. Larutan basa juga dapat dihasilkan dari reaksi antara
logam reaktif dengan air
.



Oksida
sendiri merupakan
senyawa yang terbentuk antara unsur tertentu dengan oksigen
.
Oksida asam
adalah oksida yang berasal dari unsur
nonlogam
dengan
oksigen
, misalnya

CO

2

, SO

2

, P

2

O

5

, Cl

2

O

7


dan sebagainya. Oksida asam akan menghasilkan larutan asam jika bereaksi dengan air.
Contoh reaksi
yang menghasilkan
larutan
asam
bisa kamu lihat pada gambar berikut.



Contoh Reaksi Larutan Asam



Lanjut, kita bahas larutan basa, ya! Larutan basa dapat dibentuk dengan mereaksikan oksida basa dengan air.
Oksida basa
adalah oksida yang berasal dari unsur
logam
dengan
oksigen
, misalnya

Na

2

O,


CaO, Fe

2

O

3


, dan sebagainya.
Contoh reaksi
yang menghasilkan
larutan basa
bisa kamu lihat pada gambar berikut.



Contoh Reaksi Larutan Basa



Tapi, perlu diperhatikan, bahwa di antara senyawa oksida, ada yang disebut
oksida indiferen
, yaitu oksida yang
tidak dapat membentuk asam maupun basa
, misalnya
CO
dan
NO
.



Selain itu, ada juga
oksida amfoter
. Amfoter artinya dapat bereaksi dengan ion asam (H

+

) dan ion basa (OH



). Contoh oksida amfoter adalah
Al

2

O

3

dan
ZnO
.



Baca juga:
Sifat-Sifat Koloid dan Cara Pembuatannya



Klasifikasi Asam dan Basa



Oke, sekarang kita bahas tentang klasifikasi asam dan basa, ya! Asam dan basa dibagi menjadi dua macam, yaitu
asam kuat dan basa kuat
, serta
asam lemah dan basa lemah
. Kuat dan lemahnya tuh maksudnya gimana, ya? Yuk, kita bahas satu per satu!



1. Asam Kuat dan Basa Kuat



Asam kuat adalah senyawa asam yang
mudah melepaskan ion H

+

dalam air dan
mengalami disosiasi total
dalam larutannya. Contoh asam kuat yaitu
HCl, HNO

3

, H

2

SO

4

,
dan
HCIO

4

.



Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang
mudah melepaskan ion OH



dalam air dan
mengalami
disosiasi total
dalam larutannya. Contoh basa kuat yaitu
NaOH, KOH,
dan
Ba(OH)

2

.



2. Asam Lemah dan Basa Lemah



Asam lemah adalah senyawa asam yang
sulit melepaskan ion H

+

dalam air dan
mengalami disosiasi sebagian
dalam larutannya. Contoh asam lemah yaitu
H

3

PO

4

, H

2

SO

3

, HNO

2

,
dan
CH

3

COOH
.



Basa lemah adalah senyawa basa yang
sulit melepaskan ion OH



dalam air dan
mengalami disosiasi sebagian
dalam larutannya. Contoh basa lemah yaitu
NaHCO

3

dan
NH

4

OH
.



Itu tadi pembahasan kita
tentang asam basa, mulai dari
sifat atau cirinya, cara membedekan, hingga klasifikasinya.
Gimana? Sudah paham, kan? Kalau kamu belum puas dengan penjelasan pada artikel ini, kamu bisa belajar dengan menggunakan
video belajar beranimasi di
ruangbelajar
!
Melalui
ruangbelajar,
kamu bisa menambah pemahaman kamu tentang materi asam dan basa, tentunya dengan bimbingan tutor yang berpengalaman!






Artikel ini telah diperbarui pada 5 Januari 2022.



LihatTutupKomentar