Squad, apakah kamu menyadari jika harga-harga barang selalu mengalami kenaikan dan penurunan? Contohnya, harga daging ayam akan naik jika mendekati lebaran, semua orang membutuh daging ayam untuk dibuat opor. Contoh lainnya adalah harga cimol yang dulu sebungkus hanya dihargai Rp 500,- sekarang menjadi Rp 5.000,- per bungkus, karena kenaikan harga bahan pembuatnya.
Nah,
karena harga yang terus mengalami naik turun ini dibutuhkan indeks harga untuk membandingkan variable dalam dua kurun waktu yang berbeda.
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi dari satu periode ke periode lainnya
. Di Indonesia,
indeks harga ditetapkan dari hasil pengumpulan data oleh
Badan Pusat Statistik (BPS)
.
Nah,
caranya
m
asing-masing harga barang dan jasa diberi bobot (
weighted
) berdasarkan tingkat keutamaannya. Barang dan jasa yang dianggap paling penting diberi bobot yang lebih besar.
Squad,
Indeks harga ini sangat penting
lho
karenanya kita bisa tahu
maju mundurnya suatu usaha, naik turunnya pendapatan, harga, dan sebagainya. Untuk lebih tahu tujuan indeks harga lihat gambar dibawah
ya
!
Eits, indeks harga ternyata ada macamnya
lho
antara lain:
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Sesuai dengan namanya indeks harga konsumen melihat
perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi dari waktu ke waktu
.
Indeks harga konsumen diambil dari data empat kelompok, yaitu kelompok makanan, perumahan, aneka barang, dan jasa.
Oh
iya, IHK ini digunakan oleh Badan Pusat Statistik sebagai
indikator inflasi di Indonesia
, lho.
Ilustrasi indeks harga (Sumber: newarkadvocate.com)
2. Indeks Harga Perdagangan Besar/Indeks Harga Produsen
Indeks harga perdagangan besar merupakan angka indeks yang m
enunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh para pedagang besar
. Berbeda
nih
dengan indeks harga konsumen yang ditetapkan dalam satuan kecil, indeks harga
perdagangan besar
ditetapkan dalam ukuran/kuantitas borongan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industri, impor dan ekpor.
Ilustrasi Indeks Harga Perdagangan Besar (Sumber: ekbis.sindonews.com)
3. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani
Sesuai dengan namanya sudah tahu dong definisinya indeks harga jenis ini. Ya! Indeks harga yang diterima dan dibayar petani adalah
indeks haga yang harus dibayar oleh pertani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya produksi termasuk juga biaya hipotek, pajak, upah
.
Oh
iya rasio antara indeks harga yang dibayar dan diterima dalam waktu tertentu disebut dengan
rasio paritas
.
Petani (Sumber: suarapemredkalbar.com)
4. Indeks Harga Implisit
Hmm apa itu indeks harga implisit? Indeks harga jenis ini sebenarnya merupakan suatu metode untuk
membandingkan pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan ekonomi riil
.
Perhitungan cara ini melibatkan semua barang yang diproduksi.
Indeks harga implsit menjadi
ukuran inflasi dari periode di mana harga dasar untuk perhitungan GNP riil digunakan sampai GNP sekarang
lho.
Bagaimana, sudah paham belum? Ternyata
indeks harga
sangat penting
ya
untuk kita bisa selalu mengontrol maju mundurnya usaha atau bahkan melihat maju mundurnya perekonomian bangsa kita.
Nah,
jika kamu ingin belajar lebih banyak lagi mengenai indeks harga atau bahkan materi ekonomi lainnya, kamu bisa belajar dengan
ruangbelajar
!
Referensi:
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sumber Foto:
Ilustrasi indeks harga. Tautan: https://www.newarkadvocate.com/story/money/markets/2018/08/23/what-does-mean-short-sell-stock/37513205/
Ilustrasi indeks harga perdagangan. Tautan: https://ekbis.sindonews.com/berita/1010996/35/pertumbuhan-ekonomi-zona-eropa-naik-04
Petani. Tautan: https://www.suarapemredkalbar.com/read/kayong%20utara/20102016/tahun-2016-kayong-utara-surplus-beras-hingga-26-ribu-ton
Artikel ini telah diperbarui pada 4 Agustus 2022.