Setelah menonton pertunjukan teater tentang perjuangan melawan para penjajah, Cika belajar dari Dafa tentang perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda. Kamu mau tahu juga? Yuk, cari tahu di artikel ini!
—
Prok! Prok! Prok!
Suara tepuk tangan Dafa, Cika, dan para penonton lainnya terdengar begitu meriah setelah pemain teater melakukan adegan terakhir sambil mengibarkan bendera merah putih di tangannya.
“Keren
banget
!” seru Dafa dan Cika.
Pertunjukan pun telah usai. Dafa dan Cika beranjak dari tempatnya untuk membeli makanan ringan.
“Dafa, aku jadi
kepikiran
sesuatu
abis
nonton teaternya,” kata Cika tiba-tiba.
“
Kepikiran
apa?”
“Saat melawan penjajah, kita harus selalu ikut perang, ya?” tanya Cika ragu-ragu.
“
Gak
harus ikut perang,
kok
. Untuk meraih kemerdekaan Indonesia ini, ada banyak usaha yang dilakukan dalam melawan penjajahan.”
“
Emang
apa
aja
usahanya?”
Dafa menunjuk bangku kosong di dekat penjual makanan. “Duduk situ dulu, yuk! Biar aku
jelasin
.”.
“Oke!” jawab Cika. Mereka duduk bersebelahan.
“Jadi, usaha
perjuangan melawan penjajahan
itu terbagi menjadi dua. Pertama, dilakukan secara
fisik
, artinya perjuangan dengan menggunakan
senjata
dan
berperang
. Kedua, dilakukan secara
diplomasi,
artinya perjuangan melalui
diskusi
dan
pembentukan organisasi
. Nah, kedua jenis usaha ini dilakukan di dua masa periodisasi yang berbeda,
loh
!” jelas Dafa.
“Eh, apa itu periodisasi?” tanya Cika.
“
Periodisasi
adalah
waktu pembagian dalam sejarah
. Usaha
perjuangan fisik
dilakukan
sebelum tahun 1908
, sedangkan usaha
perjuangan diplomasi
dilakukan
setelah tahun 1908
.”
“Ternyata pada tahun 1908 ada perubahan jenis usaha perjuangannya, ya?”
“Iya, Cika. Perubahan usaha ini terjadi karena masyarakat memiliki nasib penderitaan yang sama dan mulai munculnya golongan terpelajar. Nah, setiap usaha perjuangan itu memiliki ciri-cirinya masing-masing yang membedakan periodisasi tersebut,” tutur Dafa.
“Oh
gitu,
ya! Aku baru
tau
tentang ciri-ciri usaha
perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda
. Lalu, apa
aja
usaha
perjuangan fisik
yang dilakukan Indonesia untuk menghadapi penjajah
sebelum tahun 1908
, Daf?” tanya Cika.
Baca juga:
Gimana Sih, Imperialisme pada Masa Kolonial Belanda Itu?
“Ada
Perang Padri
,
Perang Pattimura
,
Perang Diponegoro,
dan
Perang Aceh
!”
“Wah, ternyata ada banyak ya! Terus, kalau usaha
perjuangan diplomasi
yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi penjajah
setelah tahun 1908
ada apa
aja
?”
Baca juga:
Ini Dia Kisah Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia!
“Usaha perjuangan diplomasi dilakukan dengan pembentukan
Organisasi Boedi Oetomo
,
Organisasi Sarekat Islam
,
Organisasi Indische Partij
dan pelaksanaan
Kongres Sumpah Pemuda
, Cik!” jawab Dafa.
“Ah, aku paham!
Makasih
ya, Dafa, aku jadi lebih
tau gimana
perjuangan fisik dan diplomasi
yang dilakukan oleh bangsa kita untuk
melawan penjajahan Belanda
!” ujar Cika.
“Sama-sama, Cika. Sekarang, kita cari makanan, yuk!” ajak Dafa.
Cika mengangguk. “Yuk!”
Nah, materi tentang
perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda
bareng Dafa dan Cika hari ini seru, kan? Masih banyak materi yang bisa kamu pelajari bersama teman-teman lainnya,
loh
! Caranya, kamu tinggal
download aplikasi
ruangguru dan mulai berlangganan ruangbelajar. Yuk, belajar bersama
Dafa dan teman-temannya
!
Materi oleh:
Panjie Brahmantio
Disunting oleh:
Agung Aksara Putra