Squad, siapa yang sudah pernah melakukan penelitian kualitatif? Untuk kalian yang sudah pernah melakukan penelitian kualitatif, pasti sudah pernah merasakan tantangan dalam mengumpulkan datanya, kan? Untuk penelitian kualitatif yang lebih menekankan pemaparan secara deskriptif, ada beberapa cara untuk mengumpulkan datanya. Apa saja, ya? Kuy, simak penjelasannya di bawah ini!
Kira-kira, kata apa lagi ya, yang berhubungan dengan penelitian? (Sumber: Shutter Stock)
Squad, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengumpulkan data jika kamu ingin melakukan penelitian kualitatif. Cara-cara tersebut antara lain teknik observasi, wawancara mendalam, kajian dokumen, dan
Focus Group Discussion
. Yuk, dibahas satu persatu!
Teknik Observasi
Teknik observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data kualitatif yang dianjurkan untuk mendapatkan data-data deskriptif. T_eknik observasi berasal dari kata
observation
yang berarti pengamatan. Teknik observasi digunakan untuk memahami pola, norma, dan makna perilaku dari informan yang diteliti.
Ternyata, ada 2 jenis observasi, lho. Kedua jenis observasi tersebut yaitu observasi partisipatif dan observasi non-partisipan.
Observasi partisipatif
adalah observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati dan berpartisipasi langsung dengan kehidupan informan yang sedang diteliti. Contoh dari observasi partisipan adalah peneliti yang memutuskan tinggal di Suku Dayak selama satu bulan untuk melihat langsung adat-adat pernikahan di sana yang kemudian digunakan untuk data penelitiannya.
Baca juga:
Menyusun Laporan Penelitian, Yuk!
Lalu, apa bedanya dengan observasi non-partisipan? Pada
Observasi non-partisipan,
peneliti tidak terlibat aktif dalam kehidupan informan, tetapi hanya menjadi pengamat independen. Contoh dari observasi non-partisipan adalah peneliti yang hanya datang 2 atau 3 kali ke Suku Dayak untuk melihat adat-adat pernikahan di sana. Nah, kamu tau nggak, apa sih kelebihan teknik observasi? Kamu bisa terlibat langsung dengan keseharian informan dan dapat mengetahui subjek penelitiannya secara langsung. Sedangkan kelemahannya adalah keseharian subjek penelitiannya bisa terganggu.
Wawancara Mendalam
Siapa yang sudah pernah melakukan wawancara? (Sumber: Shutter Stock)
Teknik wawancara mendalam bisa kamu lakukan jika kamu butuh data deskriptif yang cukup banyak. Metode ini sering digunakan bersamaan dengan penggunaan metode observasi. Untuk penelitian kualitatif, pertanyaan yang digunakan dalam wawancara merupakan pertanyaan terbuka, sehingga informan bisa menjawab dengan lebih komprehensif.
Dengan menggunakan metode wawancara, kamu bisa mendapatkan informasi primer dari informan dan juga bisa berinteraksi secara langsung. Tetapi, kelemahannya antara lain tingkat komprehensif pada hasilnya sangat bergantung dengan seberapa banyak kamu bisa menggali informasi dari informan.
Kajian Dokumen
Kamu juga bisa menggunakan kajian dokumen untuk mencari data penelitian kualitatifmu. Contoh kajian dokumen yang bisa digunakan antara lain meneliti naskah lama, foto-foto, film, maupun hasil penelitian sebelumnya atau buku yang terkait dengan penelitianmu.
Focus Group Discussion
Focus Group Discussion itu seru, lho! (Sumber: Shutter Stock)
Metode terakhir yang bisa kamu gunakan untuk memperoleh data kualitatif adalah
Focus Group Discussion
.
Focus Group Discussion
merupakan
salah satu bentuk teknik wawancara kelompok yang dilakukan peneliti untuk memetakan masalah awal penelitian dan memahami fokus kelompok kecil yang sedang diteliti. Metode ini tidak hanya digunakan untuk penelitian saja, lho. Beberapa perusahaan dan institusi pemberi beasiswa juga menggunakan metode ini untuk menyeleksi pendaftarnya. Siapa yang sudah pernah? Tunjuk tangan!
Bagaimana, Squad? Ternyata banyak, ya metode yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan data kualitatif. Ceritakan pengalamanmu selama melakukan penelitian kualitatif dong! Tulis di kolom komentar ya. Untuk kamu yang mau belajar lebih lanjut, kuy belajar bersama di
ruangbelajar
!