Apa itu realitas sosial? Yuk, ketahui pengertian, dimensi, dan proses pembentukan realitas sosial melalui
artikel Sosiologi kelas 10
berikut ini!
—
Akhir-akhir ini, di negara kita lagi rame banget pembahasan tentang Citayam Fashion Week. Mulai dari media sosial sampai siaran televisi nasional, semua membahas tentang Citayam Fashion Week. Fenomena ini menjadi viral karena remaja-remaja Citayam tersebut memiliki gaya
fashion
tersendiri yang justru kontras dengan tempat nongkrong mereka yakni kawasan Dukuh Atas yang terkesan elit.
Nah, dari fenomena Citayam Fashion Week ini, kita bisa mempelajari salah satu materi Sosiologi yang disebut dengan Realitas Sosial, lho! Udah tahu belum, apa yang dimaksud dengan Realitas Sosial?
Pengertian Realitas Sosial
Menurut bahasa, realitas sosial adalah segala hal yang nyata dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann
dalam bukunya yang berjudul “The Social Construction of Reality”, realitas sosial adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa
realitas sosial adalah
segala fenomena atau kenyataan di masyarakat yang terjadi di luar diri kita
atau bukan kemauan diri sendiri yang tidak bisa kita hindari.
Realitas sosial terbentuk atas situasi dan kondisi tertentu di masyarakat.
Contohnya seperti
kemiskinan
.
Terjadinya kemiskinan di suatu negara, bukan terjadi akibat kemauan sendiri, tetapi terbentuk karena konstruksi sosial, yakni terjadi akibat dorongan dari faktor-faktor lain, seperti
kurangnya lapangan pekerjaan dan pembangunan yang tidak merata
. Kemiskinan ini kemudian menjadi dasar adanya kesenjangan sosial di masyarakat.
Nah, Citayam Fashion Week tadi juga merupakan fenomena yang terbentuk akibat adanya
kesenjangan sosial
ini,
guys
. Gaya berpakaian anak-anak Citayam ini dianggap kontras dengan kawasan Dukuh Atas yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit yang terkesan elit.
Selain itu, fenomena Citayam Fashion Week juga membuktikan adanya
pembangunan yang tidak merata
, karena kalau pembangunan sudah merata, seharusnya anak-anak Citayam ini nggak perlu jauh-jauh ke Dukuh Atas hanya untuk sekedar nongkrong bersama teman. Bisa jadi, di daerah Citayam, kurang tersedia ruang publik yang bisa menjadi tempat remaja Citayam ini berekspresi, sehingga mereka harus jauh-jauh pergi ke Dukuh Atas.
Baca Juga:
Pengertian Sosiologi dan Objek Studinya
Dimensi Realitas Sosial
Realitas sosial memiliki dua dimensi, yaitu objektif dan subjektif. Kita bahas satu per satu, ya!
1. Realitas Objektif
Realitas objektif adalah kondisi yang
sebenarnya ada di masyarakat dan diterima
oleh individu
tanpa dipengaruhi pendapat pribadi
.
2. Realitas Subjektif
Realitas subjektif adalah kondisi yang
terjadi di masyarakat dan diterima
oleh individu
dengan dipengaruhi pendapat pribadi
, seperti ide dan opini
.
Biar makin paham, kita ambil contoh
kemiskinan
tadi, ya. Dalam
dimensi objektif
, kemiskinan dianggap sebagai ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar
, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Sedangkan dalam
dimensi subjektif
, seseorang bisa jadi menyebut dirinya tidak mampu karena
tidak memiliki kendaraan pribadi
, meskipun kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi
.
Setelah tahu dimensi dari realitas sosial, sekarang kita pelajari tentang proses terbentuknya realitas sosial, yuk!
Baca Juga:
Mengenal Objek Kajian Sosiologi dan Jenis-Jenisnya
Proses Pembentukan Realitas Sosial
Menurut Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann, proses pembentukan realitas sosial terdiri atas tiga tahap yaitu
internalisasi
,
eksternalisasi
, dan
objektivasi
.
1. Internalisasi
Internalisasi adalah
proses penerimaan berbagai nilai, norma, dan realitas lainnya yang ada di masyarakat
oleh individu
yang dilakukan melalui sosialisasi
. Sosialisasi adalah proses
penanaman
nilai dan norma dari individu yang satu ke individu lainnya.
2. Eksternalisasi
Eksternalisasi adalah
proses individu
mengekspresikan apa yang sudah diterima dan dipelajari
di tahap internalisasi sesuai dengan penafsiran mereka sendiri
.
3. Objektivasi
Objektivasi adalah
proses yang terbentuk karena individu sebagai anggota masyarakat berulang kali melakukan kebiasaan
dari tahap eksternalisasi sehingga
membentuk pola
yang berlaku secara umum di masyarakat. Objektivasi inilah yang menghasilkan kondisi yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Contoh
dari tahap internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi bisa kamu lihat pada tabel berikut.
Nah, sekian dulu materi kita tentang realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi, meliputi pengertian, dimensi, proses pembentukan, serta contoh. Gimana? Sudah paham belum? Kalau belum paham, yuk nonton video belajarnya di
ruangbelajar
!
Referensi:
Suhardi, Sri Sunarti. (2009).
Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS
. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.