5 Tips Jitu Mengajarkan Dua Bahasa (Bilingual) pada Anak




Tips Jitu Mengajarkan Dua Bahasa pada Anak





Apakah mengajarkan dua bahasa (bilingual) pada anak sejak dini itu baik? Yuk, ketahui penjelasan lengkap, beserta tipsnya di artikel berikut ini!









Apakah pernah terlintas di benak Ayah/Bunda untuk membesarkan anak agar mampu menguasai lebih dari satu bahasa? Tak bisa dipungkiri, saat ini, fasih berbahasa Indonesia saja sudah tidak cukup, anak-anak dituntut untuk mampu berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.



Mulai dari untuk bersekolah, syarat melamar pekerjaan, syarat melanjutkan kuliah, hingga karena tuntutan lingkungan yang banyak

english-speaker

. Tentu anak perlu dipersiapkan menghadapi hal ini dari jauh hari.

Well

, mengantisipasi hal tersebut anak bisa kita ajarkan bahasa asing sedari dini.



Ada banyak sekali perbedaan pendapat mengenai apakah anak perlu diajarkan bahasa bilingual dari kecil atau tidak. Ada pendapat yang mengatakan bahwa apabila anak diajarkan bahasa bilingual dari kecil, anak akan menjadi bingung, tercampur-campur bahasanya, dan menjadi terlambat bicara. Sedangkan ada yang mengatakan anak harus diajarkan bahasa kedua dari kecil agar mereka menjadi lebih fasih dan mudah memahaminya.



Baca Juga:
10 Skill Dasar yang Penting Diajarkan Kepada Anak




Hmmm

, memutuskan mau mengajarkan dua bahasa pada anak atau tidak tentu kembali lagi pada keputusan Anda. Tapi, sebenarnya tidak ada salahnya

kok

untuk mencoba mengajarkan dua bahasa pada anak, selama caranya benar dan tidak memaksakan. Kalau caranya benar, tentu hal ini akan bermanfaat bagi masa depannya.



Yuk, simak 5 hal yang perlu Ayah/Bunda ketahui saat mengajarkan anak dua bahasa.



1. Jangan pernah berpikir bahwa sudah terlambat untuk mengajarkan anak dua bahasa



mother-daughter-studying-alphabet




Perkenalkan anak pada dengan bahasa asing sedini mungkin (Sumber: freepik.com)



Setiap otak manusia memiliki sebuah perangkat bernama LAD,

Language Acquisition Device

yang mampu menyerap dan membedakan berbagai bahasa. Di kalangan bayi dan balita, kemampuan menyerapnya justru sedang tinggi-tingginya, atau yang biasa kita sebut dengan

golden moment

(0-6 tahun), sehingga akan lebih baik jika anak dikenalkan dan dipaparkan berbagai bahasa yang berbeda pada umur tersebut.



Namun, bukan berarti jika anak sudah melewati

golden moment

maka ia tidak bisa mempelajari bahasa asing. Memang lebih mudah untuk mempelajari bahasa asing pada saat

golden moment

, tapi setiap anak tetap bisa mempelajari bahasa asing pada usia berapa pun.



2. Tentukan goals yang realistis bagi anak



Setiap bayi memiliki perkembangan bahasa yang berbeda-beda. Perkembangan bahasa anak juga dipengaruhi perkembangan biologisnya, sehingga bila perkembangannya belum pada tahap tertentu, kemampuan bahasa juga tidak bisa dipaksakan. Perkembangan biologis ini terkait pertumbuhan fisiolosi seperti lidah masih terlalu besar, laring masih terlalu tinggi, mulut masih kecil/sempit, dan lainnya.



Baca Juga:
7 Tips Mengajari Anak Mengelola Keuangan Sejak Kecil



3. Konsisten dengan strategi yang digunakan



metode mengajarkan dua bahasa pada anak




Ada beragam metode untuk mengajarkan bahasa bilingual pada anak. (Sumber: huffpost.com)



Tiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tapi kunci agar berhasil ialah konsistensi. Selain itu jangan menggabung-gabungkan dua bahasa dalam satu kalimat dengan sitematika yang salah, misalnya menyebut bola besar menjadi “bola

big

” karena hal ini bisa menyebabkan

speech delay

pada anak. Namun, Anda juga harus peka bila strategi yang dilakukan dirasa tidak sesuai/cocok dengan keluarga, dan jangan ragu untuk menggantinya dengan strategi yang lebih sesuai.



4. Menirukan dan membenarkan kosakata anak



Saat anak menunjuk sesuatu, Anda harus mengatakan dan menjelaskan mengenai nama benda yang dimaksud oleh anak. Jelaskan dengan perlahan sehingga anak dapat memahami. Berikan koreksi ketika anak salah memilih kata, atau menggunakan “bahasa yang salah”. Tentunya dengan cara yang lembut, misalnya ketika melakukan komunikasi, sentuh wajah anak sambil membenarkan perkataannya dengan penuh kasih sayang.



5. Manfaatkan teknologi sebagai media belajar bagi anak



manfaat mengajarkan anak dua bahasa (bilingual)




Namun jangan hanya mengandalkan media untuk mengajarkan anak.(Sumber: cdn.images.express.co.uk)



Anak belajar bahasa melalui interaksi dengan manusia. Mereka belajar bahasa dari mendengar, melihat, dan menirukan orang-orang di sekitarnya.

So

, jika ingin anak mampu berbahasa bilingual, Anda perlu memberikan sebanyak-banyaknya interaksi pada anak menggunakan bahasa tersebut.



Ayah/Bunda ingin mengajarkan anak bahasa asing, namun merasa belum cukup kompeten? Jangan khawatir, Ayah/Bunda bisa coba daftarkan anak Anda di
Kursus Ruangguru for Kids





Sumber gambar:



Gambar ‘Ibu dan Anak’ [Daring]. Tautan: https://www.freepik.com/photos/family-education-Family education photo created by jcomp



LihatTutupKomentar