Artikel ini akan membahas kenapa ada banyak bahasa di dunia yang digunakan oleh manusia. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya.
—
Kalau ada alien yang berkunjung ke bumi, mereka pasti bingung ketika tahu kalau manusia berbicara dalam banyak bahasa yang berbeda. Gimana
nggak
, ada sekitar 7.000 bahasa berbeda yang tersebar di seluruh dunia saat ini. Tapi, kenapa ya ada begitu banyak bahasa? Kenapa manusia bumi
nggak
bicara dengan satu bahasa tunggal saja?
Sayangnya, belum ada jawaban yang memuaskan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Walau begitu, setidaknya ada 5 faktor yang mungkin bisa menjelaskan banyaknya bahasa di dunia saat ini. Apa saja sih? Simak deh ulasannya di bawah ini.
1. Bahasa Berkembang di Lebih dari Satu Lokasi
Apakah manusia pernah berbicara hanya dalam satu bahasa?
Nggak
ada yang tahu pasti. Namun, sejauh ini diketahui ada dua aliran pemikiran.
Pertama,
monogenesis
, yang menyatakan bahwa
semua bahasa berevolusi dari bahasa leluhur tunggal.
Sebagai contoh, menurut teori “Out of Africa” yang menyatakan bahwa penyebaran manusia awal berasal dari Afrika, Pada awalnya, manusia memiliki satu bahasa tunggal. Nah, ketika manusia purba ini bermigrasi terpisah-pisah keluar dari Afrika, bahasa-bahasa mereka akan ikut berubah, berkembang menjadi lebih kompleks.
Kedua,
poligenesis
, yang menyatakan bahwa
berbagai bahasa leluhur berkembang secara mandiri.
Itu artinya manusia baru mengenal bahasa saat sudah memisahkan diri dalam migrasi besar dari Afrika. Bahasa-bahasa yang berkembang sekarang pun
nggak
berasal dari satu bahasa leluhur tunggal.
Dari dua pemikiran di atas, kita bisa lihat kalau
alasan utama mengapa ada begitu banyak bahasa ternyata berkaitan dengan jarak dan waktu.
Manusia senang bergerak, berpindah ke satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu membuat bahasa juga berubah seiring waktu. Dialek bahasa dari kelompok manusia yang bermigrasi bisa berkembang ke arah yang berbeda, hingga akhirnya mereka berbicara dalam dua bahasa yang terpisah, tetapi tetap terkait.
Baca Juga:
Belajar dari Fiki Naki, Sepenting Itukah Bahasa Asing?
Sebagai contoh, kita lihat peta penyebaran bahasa Austronesia di atas deh. Menurut teorinya, bahasa ini awalnya berasal dari Taiwan, namun mulai menyebar seiring migrasi manusia ke Filipina, Indonesia, hingga Madagaskar. Tapi walaupun berasal dari satu bahasa tunggal yang sama, bahasa Filipina, bahasa Indonesia, dan bahasa Madagaskar saat ini sudah berbeda jauh, walaupun masih saling terkait satu sama lain.
2. Peperangan
Migrasi kelompok manusia
nggak
selalu terjadi secara damai. Kadang harus terjadi perselisihan hingga peperangan.
Nah
, peperangan ternyata berpengaruh banyak dalam bahasa-bahasa yang digunakan manusia saat ini.
Peperangan dapat membentuk bahasa baru, atau membuat suatu bahasa yang sudah mapan jadi punah.
Misalnya, masyarakat yang kalah atau yang ditaklukkan dalam perang biasanya akan dipaksa untuk berbicara dengan bahasa pemenang perang.
Peperangan juga bisa membagi dua sebuah populasi yang pernah berbicara dalam suatu bahasa yang sama untuk untuk membentuk atau menggunakan bahasa baru yang berbeda, simak infografik ini deh:
Baca Juga:
Mengenal Revolusi Amerika dan Dampaknya pada Dunia
3. Faktor Geografis
Bahasa ternyata terdistribusikan secara
nggak
merata karena faktor geografis suatu wilayah,
lho
. Sebagai contoh, Eropa memiliki sekitar 225 bahasa asli, sementara di Papua Nugini yang luas wilayahnya lebih kecil dari Eropa memiliki setidaknya 820 bahasa!
Ya, faktor geografis berperan di sini. Gunung, hutan, sungai, dan rawa membuat penduduk di Papua Nugini terbagi menjadi banyak suku kecil. Kelompok-kelompok kecil ini telah terisolasi begitu lama sehingga mereka mengembangkan berbagai bahasa berbeda sendiri. Berbeda suku, berbeda bahasa.
Eits
,
nggak
cuma bahasa aja yang jadi begitu banyak karena faktor geografis, tetapi juga mempengaruhi ada begitu banyaknya budaya di seluruh dunia.
Baca Juga:
Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia
4. Adaptasi Akustik
“Adaptasi akustik” adalah faktor lain yang menjelaskan
nggak
hanya kenapa ada begitu banyak bahasa, tetapi kenapa bahasa-bahasa yang ada terdengar sangat berbeda.
Contohnya bisa kita lihat pada bahasa Inggris. Aksen bahasa Inggris-Amerika yang diucapkan oleh penutur aslinya di Amerika Serikat sana sangat berbeda dengan bahasa Inggris-Britania yang diucapkan oleh penuturnya di Inggris.
Oh iya, apa,
sih
, artinya “adaptasi akustik”? Sederhananya, ini ada hubungannya dengan cara hewan menyesuaikan suara mereka atau panggilan ke lingkungan mereka biar mereka bisa didengar. Misalnya, di hutan lebat dan iklim yang panas, suara konsonan akan lebih sulit didengar daripada suara vokal.
Pada 2015, para peneliti dari University of New Mexico dan Laboratoire Dynamique du Langage-CNRS di Prancis meneliti 628 bahasa dari seluruh dunia dan membandingkan karakteristik dialek mereka yang berbeda dengan iklim di mana bahasa mereka berkembang.
Hasilnya, ditemukan bahwa bahasa-bahasa yang berasal dari daerah hangat dengan tutupan pohon lebat cenderung menggunakan lebih sedikit konsonan, dan sebaliknya wilayah yang dingin dengan pohon yang jarang cenderung menggunakan suara vokal yang lebih tinggi. Secara total, diperkirakan bahwa adaptasi akustik mungkin bertanggung jawab atas sekitar seperempat dari variasi dalam penggunaan vokal dan konsonan antarbahasa.
5. Karena Hujan
Faktor lain yang kemungkinan besar mempengaruhi ada begitu banyak bahasa, setidaknya di beberapa bagian dunia, adalah hujan. Hal itu terungkap setelah para peneliti dari Pusat Sintesis Evolusi Nasional Australia baru-baru ini bereksperimen dengan menggunakan pemodelan komputer untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa asli di Australia.
Baca Juga:
Hujan Bikin Internet Lemot? Begini Penjelasannya
Para peneliti menemukan bahwa di Australia, pola curah hujan memengaruhi jumlah dan distribusi bahasa Aborigin di negara tersebut. Di Australia, daerah dengan curah hujan lebih tinggi akan dihuni oleh manusia yang lebih banyak, hal itu pada akhirnya memengaruhi perkembangan bahasa di sana.
—
Nah
, itulah kenapa ada banyak bahasa di dunia. Jangankan yang seluas dunia, bahasa antardaerah di Indonesia saja bisa berbeda-beda. Di Bandung, orang-orang biasa berbahasa Sunda, tapi di Yogyakarta sudah pasti lebih banyak yang berbahasa Jawa. Kalau kamu mau belajar bahasa lebih banyak lagi dengan video yang menarik, cobain
ruangbelajar
deh. Dijamin kamu bisa cepat mengerti!